Pandemi Hingga Ancaman Resesi Jadi Pacuan IKM Perkuat Bisnis
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar mampu bertahan di tengah situasi dan kondisi sulit saat ini, mulai dari pandemi Covid-19 hingga ancaman resesi yang mengancam banyak negara dunia.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, kondisi-kondisi sulit tersebut justru bisa melecut semangat pelaku IKM agar memperkuat bisnisnya.
"Kalau dilihat dari sumber kekuatannya, kita tahu kekuatan IKM di tengah kondisi sulit. Kemarin kita mengalami pandemi Covid-19 2 tahun, kemudian juga ancaman resesi global," ujar Reni dalam sesi Forum Merdeka Barat (FMB), Senin (8/8).
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana Kemnaker dorong perusahaan bantu UMKM? 'Kita dorong perusahaan-perusahaan lain melakukan hal yang sama, yakni mendukung tumbuh dan berkembangnya UMKM,' ucapnya.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Bagaimana KEMENDAG memperkuat UMKM? Disebutkan juga, hubungan yang mulai terbentuk sejak 1997 ini harus lebih diintensifkan dan meningkatkan dialog di berbagai kegiatan sebagai langkah untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antar negara. Selain itu, mengingat tantangan regional dan global yang terus meningkat, fokus terhadap akses digital dan UMKM harus terus ditingkatkan.
Situasi tak mudah tersebut membuat IKM terus berinovasi dan beradaptasi dengan kemampuan pasar, dengan mengoptimalkan sumber daya manusia hingga bahan baku lokal yang ada. "IKM kita lihat cepat beradaptasi dan fleksibel melakukan perubahan dan pengembangan produk yang sesuai kebutuhan pasar," ucap Reni.
Reni menyatakan, pemerintah ingin segala potensi yang dimiliki pelaku industri kecil dan menengah mampu berkembang jadi kekuatan yang terus lebih besar. "Kita ingin IKM ini mampu membangun branding, karena yang paling penting bagaimana IKM membangun branding-nya," tegasnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, dia pun ingin IKM terus berinovasi dan mampu membaca tren serta pasar global. Sehingga IKM mampu berdaya saing, berperan signifikan dalam penguatan struktur industri nasional, seperti yang diamanatkan dalam UU 3/2014 tentang Perindustrian.
"Bahwa tujuan IKM ada empat, salah satunya bagaimana IKM tersebut mampu berdaya saing. Di samping tiganya memang IKM bisa ekspor, kemudian IKM mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas, dan terakhir IKM menjadi rantai pasok ataupun dalam penguatan struktur ekonomi nasional," bebernya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Golkar ini menambahkan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAda beberapa poin yang menjadi fokus dalam pertemuan tersebut. Pertama, terkait strategi dalam meningkatkan ekspor termasuk UMKM.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaWabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.
Baca SelengkapnyaDengan bonus demografi yang tengah dimiliki Indonesia serta keharusan Indonesia segerakeluar dari middle income trap.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca Selengkapnya