Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panduan bagi Anda pemburu rumah dan apartemen

Panduan bagi Anda pemburu rumah dan apartemen perumahan. ©2012 Merdeka.com/sapto anggoro

Merdeka.com - Sektor properti masih menjadi primadona tahun ini. Tingginya kebutuhan akan rumah tinggal dan perkantoran membuat sektor properti tetap tumbuh di tengah perlambatan perekonomian nasional.

Properti menjadi bisnis yang meraup untung besar. Rumah, apartemen dan perkantoran tetap laris meski harganya selalu naik setiap tahun. Kenaikannya rata-rata hampir mencapai 30 persen di kota-kota besar.

"Kenaikan properti di Indonesia bisa mencapai 30 persen lebih. Harganya naik terus, hampir tidak pernah terjadi penurunan. Meskipun turun itu belum menjadi momok yang signifikan. Jadi untuk jangka panjang investasi properti memang yang paling menguntungkan," ujar Pengamat properti dari Indonesia Property Watch, Ali Trangghanda.

Selama masih banyak orang yang belum memiliki rumah dan giatnya para pemburu investasi apartemen dan perkantoran, bisnis properti masih menjanjikan. Berdasarkan catatan, saat ini backlog perumahan di Indonesia sebanyak 13,6 juta rumah. Ada 7,2 juta rumah tangga yang masih menumpang dengan orang tua, 6,4 juta rumah tangga masih sewa rumah. Tidak heran jika pameran properti dan perumahan hampir selalu dipadati pengunjung. Mereka berburu rumah dengan harga miring yang ditawarkan pengembang.

Bagi Anda yang kebetulan tengah mencari rumah atau apartemen, merdeka.com merangkum beberapa panduan yang bisa dijadikan pertimbangan. Berikut paparannya

Rumah lelang jadi incaran

Harga rumah di Jakarta dan sekitarnya makin gila-gilaan. Apalagi di kawasan strategis ibu kota. Tidak heran, banyak masyarakat kini lebih memilih membeli rumah lelang yang harganya dinilai tak terlalu menguras isi kantong.

PT. Bank Tabungan Negara (BTN) melelang rumah yang cicilannya mangkrak selama 6 bulan. Harga rumah lelang bervariasi tergantung luas tanah dan lokasi rumah. Consumer Finding cabang Kebon Jeruk PT BTN Muhammad Riski Faisal menuturkan, rumah lelang banyak diburu pengunjung Pameran Indonesia Property Expo 2015 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC).

Riski menyebut, lokasi rumah lelang biasanya paling banyak terdapat di wilayah pinggiran Jakarta. Semisal Bekasi dan Tangerang.

"Iya, paling banyak (dicari) di sini rumah lelang. Banyak yang nanya lokasinya," ungkap Riski kepada merdeka.com di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/2).

Luas rumah yang dilelang bervariasi. "Tergantung rumahnya. Paling luas itu sekitar 200 meter, dan paling kecil tipe 36 itu sekitar 70-72 meter," ucapnya.

Rumah subsidi idaman suami istri muda

Sulitnya mencari rumah murah membuat pameran Indonesia Property Expo di Jakarta Convention Centre (JCC) banyak diserbu pasangan muda. Salah satunya pasangan Sita dan Ronny. Mereka meluangkan waktu di hari libur untuk berburu rumah di stand-stand pameran.

Sita dan Ronny mencari rumah yang tak menguras isi kantong. mereka tertarik dengan rumah subsidi karena harganya terjangkau. "Kalau rumah subsidi itu enggak terlalu mahal ya. Soalnya kan buat kita ini yang baru menikah memang butuhnya rumah yang enggak terlalu besar juga," ucapnya.

Pasangan yang baru menikah 6 bulan ini melirik rumah subsidi di daerah Tangerang. Meskipun jauh dari kantor, yang penting bagi mereka bisa hidup mandiri dan tak bergantung orang tua.

Fenomena larisnya rumah subsidi di kalangan pasangan muda diakui Customer Finding cabang Kebon Jeruk PT Bank Tabungan Negara. Apalagi sekarang makin banyak pilihan tipe dan lokasi yang sesuai konsumen.

"Di sini (pameran) yang paling banyak peminatnya rumah subsidi dan rumah lelang. Kalau yang rumah subsidi itu biasanya pasangan muda yang baru berumah tangga," ujar Muhammad Riski Faisal.

Riski menegaskan umumnya pasangan muda membutuhkan rumah kecil lantaran belum memiliki momongan. "Iya, biasanya mereka itu butuh rumah yang tidak terlalu besar tapi enggak kecil-kecil amat," kata dia.

Pihaknya mengaku memberikan keringanan uang muka jika konsumen setuju membeli rumah di pameran ini.

"Harga rumah subsidi tipe 36 sendiri sekitar Rp 135 juta. Kalau pesan lewat pameran ini uang mukanya 5 persen," ucapnya.

Harga rumah lelang paling murah Rp 46 juta

Pameran Indonesia Property Expo 2015 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta menawarkan berbagai jenis properti yang akan dilelang dengan harga yang variatif. Harga lelang rumah terendah mulai dari Rp 46 juta hingga miliaran rupiah di berbagai lokasi.

"Mekanisme lelang tersebut para calon peserta lelang diharapkan memberikan uang Rp 10 juta baru kemudian dapat menjadi peserta lelang," ujar Direktur Bank BTN Masyur S. Nasution di Jakarta, Sabtu (14/2).

Dalam pameran ini Bank BTN memberikan kebijakan khusus untuk transaksi yang dilakukan selama masa pameran. "Kebijakan khusus yang dapat dimanfaatkan antara lain approval permohonan kredit langsung di tempat, suku bunga kredit 9,25 persen, uang muka hanya 5 persen, diskon biaya asuransi, diskon biaya provisi 50 persen dan bebas biaya administrasi," jelas dia.

Rumah non-subsidi Rp 600 juta sampai Rp 2 miliar

Program rumah bersubsidi masih menjadi primadona di kalangan masyarakat. Program tersebut bahkan mampu mengalahkan rumah non subsidi yang memiliki fasilitas lebih lengkap.

Hal tersebut terlihat dalam pameran Indonesia Property Expo 2015 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).

Marketing Harvest Bintaro Erick Malko mengakui pameran yang sudah berlangsung selama enam hari tersebut belum mampu menarik satu pembeli. "Sampai saat ini belum ada," ucap Erick saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/12).

Pengunjung lebih tertarik program rumah bersubsidi atau pun rumah yang bernilai kompetitif. "Kalau kita kan untuk kalangan menengah ke atas memang. Jadi dalam pameran ini target kita memperkenalkan rumah hunian yang kita garap dan lokasi di Bintaro, BSD dan sekitarnya," jelasnya.

Hal yang sama juga dialami pengembang Jababeka Residence. Marketing Jababeka Residence, Zainal mengakui hingga hari keenam pameran, pihaknya belum mendapatkan pembeli untuk rumah hunian.

"Selama pameran rumah belum laku. Baru nanya-nanya saja," keluhnya.

Zainal menyebutkan, harga rumah termurah yang dibanderol oleh Jababeka Residence berkisar antara Rp 600 juta hingga Rp 700 juta. Sementara yang termahal berkisar antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.

Senada dengan Zainal, Marketing Harvest Bintaro pun mengeluhkan kurangnya minat masyarakat untuk membeli rumah non-subsidi. Proyek eksklusif yang hanya menjual 50 unit rumah ini hingga enam hari masa pameran, belum terjual satupun.

"Harganya kita Rp 1 miliar ke atas. Mereka baru banyak yang ngeliat-liat aja. Mungkin karena lokasinya juga kali ya mereka belum tau," tandasnya.

Apartemen di Jakarta paling murah Rp 400 juta

Tidak hanya rumah yang banyak diburu di gelaran Properti Expo 2015, properti berupa apartemen juga masuk radar bidikan pengunjung.

Pengembang properti Pancanaka Properti Group menawarkan dua apartemen yang terletak di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). Sales Manajer LA City Apartment, Yani Wasu mengatakan harga jual apartemen tersebut mulai harga termurah sebesar Rp 400 juta. Untuk apartemen di Jakarta Selatan dengan nama LA City Apartment dengan harga mulai Rp 418 juta untuk type studio dengan luas 18/22 meter per segi. Sedangkan harga termahal Rp 830 juta untuk type 2BR Eksklusif dengan luas 36/44 meter per segi.

"LA City Apartment ada 1000 unit dan sekitar 80 persen sudah terjual," ujarnya di JCC, Jakarta, Sabtu (14/2).

Menurut dia, apartemen ini dibangun di atas tanah seluas 1,6 hektare, di mana 30 persen digunakan bangunan apartemen dan 70 persennya untuk ditanami berbagai tanaman langka.

Sementara untuk apartemen di Jakarta Timur, diberi nama Core Sky Residence dan Office. Sebab, bangunan ini terdapat tempat tinggal dan untuk perkantoran yang menganut tema sky garden.

Sales Manager Core Sky Residence Robby menjelaskan, bangunan di atas 1,5 hektar terdiri dari satu tower dengan 282 unit dan saat ini sedang dalam tahap penawaran. Sebab, serah terima kepada pembeli akan dimulai pada 2017.

"Apartemen ini Jalan Pulogebang Raya, Jakarta Timur. Lantai apartemen mulai dari 3 sampai 28, sedangkan retail dan perkantoran di lantai 1 dan dua," tambahnya.

Robby merincikan, harga apartemen di Core mulai dari harga Rp 494 juta sampai Rp 988 juta. Dirinya memprediksi, harga termurah saat ini untuk dua tahun ke depan bisa menembus Rp 900 juta jenis studio. "Jadi nanti pas serah terima, harganya itu bisa seharga Rp 900 juta. Cocok untuk investasi ataupun sebagai hunian," tutupnya.

Property Advisor The Batik Pejaten, Napoleon Bonaparte menuturkan, umumnya pengunjung yang mendatangi booth tempatnya adalah mereka yang ingin berinvestasi apartemen. Untuk satu unit apartemen tipe studio dibanderol Rp 2 miliar. Dengan cicilan per bulan sekitar Rp 11 juta. "Untuk DP (Down Payment) sendiri 30 persen," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data PUPR: 12,7 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah, Tiap Tahun Bertambah 740.000 Orang
Data PUPR: 12,7 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah, Tiap Tahun Bertambah 740.000 Orang

Pemerintah dan swasta harus membangun 1,5 juta rumah tiap tahun agar angka masyarakat tak punya rumah terus turun.

Baca Selengkapnya
1,5 Juta Unit Rumah Layak Huni Dibangun Sepanjang Pemerintahan Jokowi
1,5 Juta Unit Rumah Layak Huni Dibangun Sepanjang Pemerintahan Jokowi

Sejak era kabinet kerja Presiden Joko Widodo dari tahun 2015-2022 ini telah membangun atau memfasilitasi sebanyak 1.553.459 unit rumah layak huni.

Baca Selengkapnya
Harga Rumah di Jakarta 19 Kali Lipat Pendapatan Tahunan
Harga Rumah di Jakarta 19 Kali Lipat Pendapatan Tahunan

Pengadaan lahan, biaya konstruksi, hingga pembiayaan yang dianggap belum optimal, jadi kontribusi tingginya harga rumah.

Baca Selengkapnya
60,66 Persen Masyarakat Tempati Rumah Tak Layak Huni, Ini Sebabnya
60,66 Persen Masyarakat Tempati Rumah Tak Layak Huni, Ini Sebabnya

Berdasarkan data BPS mencatat di 2022 baru 60,66 persen rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah yang layak.

Baca Selengkapnya
Rumah Seharga Rp1 Miliar Makin Banyak Diminati Masyarakat
Rumah Seharga Rp1 Miliar Makin Banyak Diminati Masyarakat

Rata-rata penyerapan untuk setiap perumahan adalah 13,6 unit per bulan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Makin Sulit Punya Rumah, Potensi Backlog Perumahan Bertambah 170.000 Unit Tiap Tahun
Masyarakat Makin Sulit Punya Rumah, Potensi Backlog Perumahan Bertambah 170.000 Unit Tiap Tahun

SMF menyoroti rumus BPS dalam menghitung angka backlog yang masih mengacu pada ukuran rumah tangga, bukan keluarga.

Baca Selengkapnya
Alasan Pemerintah Bentuk Tapera: 9,9 Juta Masyarakat Belum Punya Rumah
Alasan Pemerintah Bentuk Tapera: 9,9 Juta Masyarakat Belum Punya Rumah

Tapera diperluas dan diterapkan untuk pekerja mandiri dan swasta

Baca Selengkapnya
Ternyata Rumah Tak Layak Huni Bisa Naikkan Tingkat Stunting, Ini Alasannya
Ternyata Rumah Tak Layak Huni Bisa Naikkan Tingkat Stunting, Ini Alasannya

Salah satunya, karena rumah tak layak huni tidak memiliki air yang bersih.

Baca Selengkapnya
Jumlah Rumah Tak Berpenghuni di Jepang Semakin Banyak, Ternyata Ini Penyebabnya
Jumlah Rumah Tak Berpenghuni di Jepang Semakin Banyak, Ternyata Ini Penyebabnya

Rumah kosong tidak hanya rumah lama, atau yang dijadikan penginapan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat

Kontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah: Masih Banyak Keluarga Tinggal di Hunian Tak Layak
Fahri Hamzah: Masih Banyak Keluarga Tinggal di Hunian Tak Layak

Dia menilai masih banyak masyarakat tinggal di hunian tidak layak.

Baca Selengkapnya
Pembangunan Infrastruktur Berdampak ke Pemintaan Rumah Naik 21 Persen
Pembangunan Infrastruktur Berdampak ke Pemintaan Rumah Naik 21 Persen

Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga meningkatkan pertumbuhan total kesediaan rumah baru.

Baca Selengkapnya