Panen Serentak Jadi Bukti Sektor Pertanian Mampu Bertahan di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan ekspor produk pertanian menunjukkan kinerja yang membanggakan. Capaian tersebut tak lepas dari upaya Kementerian Pertanian secara konsisten terus mendorong dan berupaya menciptakan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern serta berinovasi melakukan terobosan-terobasan strategi pembangunan sektor pertanian.
Sebagai bentuk mengapresiasi kerja keras dan memotivasi para petani serta pelaku usaha pertanian terkait, yang telah giat dan terus berupaya mendorong dan mengembangkan sektor pertanian, maka telah diselenggarakan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41.
"Saya mengajak semua pihak untuk lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan ke depan. Saya juga ingin mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih semua pihak dan petani yang telah berjuang untuk mempersiapkan pangan," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ditulis Minggu (31/10).
-
Siapa yang membantu Mentan untuk memperkuat pangan? Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Kenapa Kementan mendorong pangan mandiri? “Oleh karena itu, idealisme dengan rakitan Hari Proklamasi harus terimplementasi dengan langkah-langkah yang pasti bagi Kementerian Pertanian terhadap kesediaan pangan, khususnya pangan lokal kita harus dibangkitkan, pengganti pangan impor,“ kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) usai membuka acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8).
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
Mentan Syahrul mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya memperkuat ketahanan pangan. Kontribusi tersebut tak hanya untuk lingkup daerah atau nasional, tapi juga dunia. "HPS ini bukan seremonial, bukan proyek tetapi edukasi tentang program terukur, cara dan tatakelola (manajemen) hulu-hilir pertanian dan perilaku insan pertanian yang sesuai dengan tantangan era," ujar Syahrul.
Pada rangkaian acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41, salah satunya terdapat kegiatan panen serentak komoditas pertanian termasuk komoditas perkebunan, dialog Mentan dengan petani dan dinas melalui virtual, pemberian penghargaan kepada petani berprestasi serta menampilkan produk-produk hasil olahan komoditas pertanian di mini stand pameran HPS.
Untuk lokasi tanam dan panen dilaksanakan serentak di 34 Provinsi, sebanyak 83 lokasi tanam dan panen, berupa komoditas padi, jagung, sorgum, kedelai, kacang tanah, melon, cabai, pisang,nanas, bawang merah, brokoli, tomat, bunga, kelapa sawit dan kopi. Dimana pada 41 titik lokasi turut hadir ulama atau tokoh agama di masing-masing provinsi.
Untuk panen komoditas perkebunan, khususnya dilaksanakan Panen Kelapa Sawit pada Kab. Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan seluas 734,49 Ha, dan Panen Kelapa Sawit pada Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau seluas 857 ha, serta Lokasi panen kopi arabika pada Kab. Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan seluas 1 ha.
Lokasi dan Produksi Panen
Pada acara HPS tersebut, Mentan turut memberikan bantuan, salah satunya komoditas perkebunan, berupa benih kopi arabika kepada Kelompok Tani Palita, Dusun Dante Kala'ciri, Desa Potokullin, Kec. Buntu Batu Kab. Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Enrekang Muslimin Bando, saat menghadiri panen kopi secara virtual menyampaikan bahwa, Pada peringatan HPS ke 41 ini telah dilaksanakan panen Kopi di Desa Potokullin, Kec. Buntu Batu, seluas 1 ha, milik kelompok tani Palita. Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas kerjakeras para petani dalam mengembangkan kopi arabika ini.
Sedangkan dilokasi panen lainnya, Beni Hernedi, Plt Bupati Musi Banyuasin, saat melakukan panen kelapa sawit secara virtual, menyampaikan bahwa lokasi panen kelapa sawit pada Kab. Musi Banyuasin, di Koperasi Produsen Kelapa Sawit (KPKS) Suka Makmur, Desa Sukadamai Baru, Kec. Sungai Lilin dengan luas panen seluas 734,49 Ha.
"Produksi saat ini telah mencapai 7,4 ribu ton dengan Produktivitas rata-rata sebanyak 10 ton/ha di umur tanaman 45 bulan atau 3,75 tahun. Ini menunjukkan produktivitas tersebut diatas standar produksi kelapa sawit sebesar 4 ton/ha/tahun diumur 36 bulan atau 3 tahun," ujarnya.
Beni Hernedi menambahkan, Kebun ini telah berproduksi dengan baik, melalui pendanaan BPDPKS yang dipadu dengan dana KUR. "Ini merupakan upaya peremajaan yang dilakukan secara swadaya petani dan menjadi salah satu pasokan bahan baku pabrik IVO. Diperkirakan pada usia 10 tahun dapat mencapai produktivitas sebanyak 34 ton/ha/tahun pada tahun 2028," tambahnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaPertanian adalah salah satu faktor utama pendukung kemandirian sebuah bangsa.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan jajaran kementan terhadap sektor pangan di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPenanaman 1000 hektare juga bisa menambah pendapatan petani dalam mengolah hasil produksinya.
Baca SelengkapnyaKepolisian memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani, untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaMentan minta seluruh pelaku pertanian fokus bekerja dalam mempersiapkan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan petani Indonesia.
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPangan menjadi tantangan dunia, dan ASEAN harus bisa menghadapi itu.
Baca SelengkapnyaDia mempersembahkan penghargaan tersebut untuk seluruh petani dan masyarakat telah berkontribusi dalam sektor pertanian
Baca SelengkapnyaBantuan yang diserahkan mencakup benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan) dengan nilai lebih dari Rp 365 miliar.
Baca Selengkapnya