Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pansel dinilai tak objektif tentukan calon Dewan Komisioner OJK

Pansel dinilai tak objektif tentukan calon Dewan Komisioner OJK OJK. ©2013 Merdeka.com/Harwanto Bimo Pratomo

Merdeka.com - Panitia Seleksi (Pansel) Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memilih 35 nama yang lolos pada tahap II dan 72 nama lainnya yang tidak lolos yang sebelumnya masuk dalam nama 107 calon di tahap I. Keputusan Pansel ini menimbulkan pertanyaan bagi sebagian pihak.

Sejumlah pihak bahkan menuding Pansel DK OJK tidak transparan dalam penilaian. Ditambah lagi, 35 nama yang lolos seleksi tahap II menyingkirkan orang-orang yang notabene memiliki pengalaman.

Anggota Komisi XI, Wilgo Zainar berpendapat, nama 35 orang yang masuk seleksi tahap II di luar dugaan. Sebab, Sejumlah nama berpengalaman seperti Dirut BEI Tito Sulistio, Erry Firmansyah, dan mantan Deputi Gubernur BI Hendar, Ngalim Sawega, dan mantan anggota komisioner KPK Adnan Pandu Praja juga gagal bersama sejumlah calon lainnya termasuk dua anggota Parpol Melchias Markus Mekeng dan Andreas Edy Susetyo.

Orang lain juga bertanya?

"Saya tidak menyangka sama sekali kerja Pansel seperti ini, yang menjadi tanda tanya besar apa hal yang paling mendasar sehingga pejuang OJK jilid 1 seperti pak Muliaman, pak Nelson tereleminasi tahap awal?" kata dia, Selasa (28/2).

Menurutnya, kinerja OJK saat ini sudah sangat baik. Komisi XI menilai OJK mampu berdiri sebagai lembaga yang kredibel dalam mengawasi sektor keuangan bank dan non bank serta pasar modal secara baik. "Ini artinya prestasi bagi pak Muliaman dan Anggota Dewan Komisioner OJK dong yang harus di apresiasi dan dinilai positif," imbuh dia.

Dia juga berpendapat, Presiden sudah cukup puas dengan kinerja OJK. Karena OJK dianggap mampu menjaga stabilitas keuangan meski saat masa sulit di 2015. Pada saat itu, Indonesia dilanda tekanan ekonomi dan kelesuan dunia usaha. Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (NPL) naik dan index pasar modal turun tajam.

"OJK mampu mengendalikan situasi sulit itu, saya kira bangsa ini harus belajar menghargai jasa dan prestasi orang lain. Jangan karena masalah personal dan ego sektoral sehingga objektivitas di naifkan," imbuh dia.

Dia menilai Kinerja Pansel OJK tidak objektif. Seharusnya, kata dia, kepentingan bangsa khususnya stabilitas sektor keuangan ini harus diutamakan.

"Pansel harus berani membuka hasil mengapa tokoh hebat disektor keuangan selama ini dan menjadi perhatian publik dan DPR tereliminasi di awal? Harus dijawab oleh Pansel seobjective mungkin," cetusnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Ketua Pansel masih enggan membicarakan pertimbangan Pansel OJK memilih ke 35 nama tersebut.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menanti Gebrakan Pansel Capim KPK
Menanti Gebrakan Pansel Capim KPK

Penetapan nama sembilan pansel capim KPK oleh Presiden Jokowi menandakan dimulainya mencari calon pimpinan lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya
Pansel Ungkap Kriteria Penentuan 10 Capim dan Cadewas KPK yang Diserahkan ke Jokowi
Pansel Ungkap Kriteria Penentuan 10 Capim dan Cadewas KPK yang Diserahkan ke Jokowi

Menurut Arief, proses penetapan kriteria itu tidak hanya berdasarkan pertimbangan internal Pansel.

Baca Selengkapnya
Istana Bocorkan Update Proses Pansel Capim dan Dewas KPK
Istana Bocorkan Update Proses Pansel Capim dan Dewas KPK

Presiden Jokowi juga akan memastikan pembentukan dan penetapan Pansel KPK untuk memperkuat KPK

Baca Selengkapnya
'Pansel KPK Dibentuk Jokowi Nanti Disumpah di Hadapan Prabowo'
'Pansel KPK Dibentuk Jokowi Nanti Disumpah di Hadapan Prabowo'

Kurnia berharap, apa yang menimpa KPK di era Firli Bahuri tidak terulang.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Tidak Ada Intervensi Seleksi Capim KPK
Jokowi: Saya Tidak Ada Intervensi Seleksi Capim KPK

Jokowi menegaskan tak mengintervensi seleksi calon pimpinan (capim) KPK.

Baca Selengkapnya
Seleksi Capim KPK Sepi Peminat, Agus Rahardjo Singgung Komitmen Pimpinan Negara
Seleksi Capim KPK Sepi Peminat, Agus Rahardjo Singgung Komitmen Pimpinan Negara

Dia menilai pansel harus 'jemput bola' kepada tokoh-tokoh yang kompeten dalam pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya
Apakabar Kelanjutan Seleksi Capim KPK, Ini Kata Nuruf Ghufron
Apakabar Kelanjutan Seleksi Capim KPK, Ini Kata Nuruf Ghufron

Sejumlah pihak minta Presiden Prabowo Subianto mengulang calon pimpinan dan dewan pengawas KPK.

Baca Selengkapnya
Daftar 20 Capim KPK Lolos Tes Profile Assesment, Ada Johan Budi hingga Johanis Tanak
Daftar 20 Capim KPK Lolos Tes Profile Assesment, Ada Johan Budi hingga Johanis Tanak

Peserta yang dinyatakan lulus diwajibkan mengikuti tahap seleksi tahap berikutnya.

Baca Selengkapnya
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK Dinilai Sepi Peminat, ICW Beberkan Alasannya
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK Dinilai Sepi Peminat, ICW Beberkan Alasannya

ICW menilai banyak hal yang membuat pendaftaran seleksi calon pimpinan KPK dan Dewas terasa sepi

Baca Selengkapnya
Membedah latar belakang 10 Capim KPK Dikantongi Jokowi, Ada Mantan Anak Buah Anies
Membedah latar belakang 10 Capim KPK Dikantongi Jokowi, Ada Mantan Anak Buah Anies

10 Capim KPK itu tinggal menunggu pinangan Presiden Jokowi sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan fit and proper test.

Baca Selengkapnya
4 Korban TWK Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Eks Penyidik: Pengalaman Tentu Tak Diragukan Lagi
4 Korban TWK Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Eks Penyidik: Pengalaman Tentu Tak Diragukan Lagi

Yudi berharap salah satu dari mereka bisa terpilih menjadi pimpinan KPK untuk setidaknya memperbaiki KPK dari dalam.

Baca Selengkapnya
6 Calon Siswa Polwan Dinyatakan Gagal Tes Kejiwaan, Ini Penjelasan Polda Sumut
6 Calon Siswa Polwan Dinyatakan Gagal Tes Kejiwaan, Ini Penjelasan Polda Sumut

Sebanyak 6 Calon Siswa dinyatakan gagal saat mengikuti tes kejiwaan.

Baca Selengkapnya