Pantauan Menko Luhut: Mobilitas Warga di Jawa-Bali Turun, Pantura Meningkat
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali, Luhut Binsar Panjaitan terus memantau penurunan mobilitas warga, ketersediaan tempat tidur, penyediaan obat dan oksigen, vaksinasi, serta SDM tenaga kesehatan di masa PPKM Darurat. Pemerintah akan terus melakukan upaya untuk mengatasi persoalan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun terkait aktivitas warga pada tanggal 11 dan 12 Juli 2021, di wilayah Jawa dan Bali terus mengalami penurunan mobilitas warga. Akan tetapi, terdapat beberapa wilayah yang justru mengalami peningkatan mobilitas, seperti di wilayah Pantura (Pantai Utara) Provinsi Jawa Barat dan Jawa tengah.
"Saya berharap beberapa hari ke depan, banyak wilayah-wilayah yang kuningnya (penurunan mobilitas dari -20 hingga -30 persen) bertambah," ucap Menko Luhut dalam pernyataannya, Rabu (14/7).
-
Jalur Pantura Jawa Barat, apa yang masih ramai dilalui? Saat ini suasananya masih ramai, maksudnya ramai itu kendaraan barang ya (truk besar).
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
-
Kenapa Jalur Pantura Jawa Barat sepi saat mudik? Namun adanya Tol Cipali membuat eksistensi jalur Pantura kian memudar, bahkan cenderung sepi dari kendaraan pemudik.
-
Bagaimana kondisi jalan Jalur Pantura Jawa Barat? Saat ini kondisi jalan di Jalur Pantura Subang hingga Indramayu terbilang masih bergelombang. Beberapa jalan malah masih berlubang hingga menyebabkan goncangan kendaraan roda empat.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
-
Mengapa Jalur Pantura Jawa Barat sepi? Sepinya jalur pantura karena banyak yang beralih ke Tol Cipali tak membuat mereka menyerah.
Sebagai informasi, wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan mobilitas secara keseluruhan sebesar -21,3 persen. Kemudian, pada wilayah Jawa Barat mengalami penurunan mobilitas sebesar -9,0 persen. Sedangkan, di wilayah Banten sebesar -18,1 persen.
Sementara itu, imbuh Luhut, upaya peningkatan kapasitas rumah sakit akan dilakukan melalui dua hal, yakni konversi tempat tidur di seluruh Jawa-Bali menjadi 40 - 50 persen untuk perawatan intensif & ICU dari keseluruhan total tempat tidur di rumah sakit, terkecuali untuk daerah DKI Jakarta karena kapasitasnya sudah tidak mencukupi. Kemudian, penambahan rumah sakit lapangan atau rumah sakit darurat yang akan dibantu oleh TNI.
"Saya minta bantuan dari TNI, BNPB, dan Kemenkes untuk terus mencari tempat yang akan dijadikan rumah sakit lapangan dan darurat. Demi membantu pasien yang masih mengantri," ungkapnya.
Dalam menentukan rumah sakit lapangan atau darurat, pemerintah berupaya untuk mendapatkan tempat dengan kapasitas daya tampung yang besar. Hal ini dilakukan agar tenaga kesehatan tidak terserap banyak untuk pemecahan beberapa wilayah.
SDM Tenaga Kesehatan
Pemerintah juga berencana untuk menambah SDM tenaga kesehatan, baik untuk perawat dan dokter untuk mempersiapkan skenario terburuk. Untuk menarik minat relawan dokter dari dokter paska magang, diperlukan penyediaan fasilitas istirahat yang layak, memperoleh BPJS kesehatan, mendapatkan jaminan kecelakaan kerja, dan alokasi biaya komunikasi.
"Kita akan tambah perawat dan dokter yang baru lulus dan akan di training terlebih dahulu selama tiga hari," ujar Menko Luhut
Untuk menurunkan lonjakan kasus harian, pemerintah terus melakukan evaluasi dan penyekatan di beberapa titik di wilayah Jawa dan Bali. Penurunan mobilitas ini dipantau melalui tiga indikator, yakni Facebook Mobility, Google Traffic, dan Night Light dari NASA. Berdasarkan analisis historis dibutuhkan penurunan mobilitas -30 hingga -50 persen.
Oleh karena itu, Menko Luhut berharap agar semua pihak dapat terus bekerja sama untuk menerapkan aturan selama PPKM Darurat. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas masyarakat melakukan perjalanan dengan menumpang mobil. Sementara yang menggunakan moda transportasi pesawat jumlahnya lebih kecil.
Baca SelengkapnyaLonjakan volume lalu lintas terjadi pada H-7 hingga H-3 atau 18-22 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAan mengatakan sejak malam tadi sempat terjadi kepadatan namun tidak sampai menimbulkan kemacetan.
Baca SelengkapnyaPada wilayah Jawa Barat, tepatnya di Gerbang Tol Cikampek Utama, sebanyak 64.383 kendaraan menuju Wilayah Timur Trans Jawa.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaPrabowo memerintahkan menteri kabinet Merah Putih untuk mengantisipasi munculnya bencana alam saat momen Nataru.
Baca SelengkapnyaLibur Panjang Berakhir, Volume Kendaraan di Tol Trans Jawa Masih Tinggi
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran
Baca SelengkapnyaPolisi Hentikan Sistem Satu Arah dari KM 72 Cipali Hingga KM 414 Kalikangkung Semarang
Baca SelengkapnyaRuas tol lainnya yang memicu sopir kehabisan tenaga yakni ruas Tol Semarang-Solo.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mengantisipasi arus mudik Lebaran 2023
Baca Selengkapnya