Para kepala daerah anyar diragukan bantu genjot pembangunan Jokowi
Merdeka.com - Ketua Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengaku pesimis para calon kepala daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak kemarin bisa mengoptimalkan alokasi dana guna meningkatkan pembangunan daerah. Padahal, Presiden Joko Widodo berharap pembangunan nasional pemerintahannya bisa lebih mengandalkan peran daerah.
Sebab, menurutnya, 80 persen kandidat kepala daerah merupakan petahana yang tidak memiliki prestasi cukup baik dalam membangun daerahnya. Sehingga, dia pesimis jika pembangunan daerah pada periode 2016-2020 akan meningkat secara signifikan.
"Uang banyak, tersedia tapi begitu-begitu saja. Membangun ala kadarnya. Prestasi juga biasa-biasa. APBD dengan cara itu tentu tidak mensejahterakan rakyat," kata Ray dalam Diskusi Perspektif Indonesia di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Minggu (19/12).
-
Bagaimana jika calon tunggal tak raih 50%? 'Sekiranya pasangan calon tunggal tidak memenuhi syarat ketentuan untuk dinyatakan terpilih, yaitu dengan ketentuan memperoleh suara sah lebih dari 50 persen, ternyata tidak melampaui batas ketentuan tersebut sebagaimana yang diatur dalam Pasal 54 D Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, maka akan diadakan pemilihan pada pemilihan selanjutnya. Kapan pemilihan selanjutnya? Yaitu pada 2029,' kata Idham menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (31/8).
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Bagaimana cara memilih calon kepala daerah di Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik. Kemudian, rakyat dapat memilih calon kepala daerah sesuai dengan preferensi mereka.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
Ray menyebut Indonesia sebetulnya tidak kekurangan uang untuk bisa dialokasikan dalam pembangunan. Namun, rendahnya kesadaran pemerintah daerah membuat dana tersebut tidak terserap dengan baik.
"Ada daerah yang memiliki alokasi dana di atas Rp 1 triliun tapi tidak dapat apa-apa. Faktornya karena kepala daerahnya tidak ikhlas dalam memimpin, tidak punya visi misi dan kejujuran," imbuhnya.
Dia menilai, pembangunan daerah seharusnya bisa dilakukan meski dengan dana yang minim, jika dikelola dengan benar. Jika tidak, maka alokasi dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun dana desa terbuang percuma hanya untuk pencitraan pemimpinnya.
"Dengan uang yang kita miliki sekarang APBN sekitar Rp 2.500 triliun dan APBD rata-rata Rp 1 triliun, sebenarnya cukup membangun Indonesia. Tinggal pemimpinnya punya misi, kejujuran, dan keikhlasan. Jangan hanya memikirkan uangnya itu kan repot," pungkas Ray.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Airlangga menyebut Jokowi memiliki pengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan bahwa pilkada melibatkan 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, PDIP punya banyak kader mumpuni dan tak mau ambil pusing soal putra bungsu Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaMinimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.
Baca Selengkapnya48,60 persen warga Jakarta yang menilai perkembangan Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi sama saja.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ragu mengganti kepala daerah jika berkinerja buruk atau melenceng dari arahan pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara pilkada akan digelar serentak pada 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius
Baca Selengkapnya