Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pariwisata di Kenormalan Baru Bakal Anak Emaskan Wisatawan Lokal

Pariwisata di Kenormalan Baru Bakal Anak Emaskan Wisatawan Lokal Protokol New Normal Bandara Soekarno Hatta. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Pemerintah berencana meningkatkan jumlah turis domestik di masa kenormalan baru (new normal). Sebab, pandemi Covid-19 ini membuat turis mancanegara memilih berwisata di negara alasannya.

"Ada upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata domestik dari 55 persen menjadi 70 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu, dalam Konferensi Pers Virtual Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (12/6).

Namun di era kenormalan baru ini, perlu strategi baru dalam meningkatkan keinginan berwisata masyarakat. Salah satunya dengan mengampanyekan destinasi wisata lokal dengan menggunakan tagar tertentu di sosial media. "Kalau di Padang misalnya pakai hastag di padang aja (#dipadangaja)," kata Odo.

Odo mengatakan selama pembatasan pergerakan orang ini, masyarakat yang ingin berwisata disarankan mendatangi tempat yang ada di wilayah tinggalnya. Pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas pariwisata di 34 provinsi untuk melakukan promosi destinasi wisata yang potensial di wilayahnya. "Jadi mendorong kegiatan yang bersifat di situ aja," kata Odo.

Pengusaha di sektor ini juga diminta untuk kreatif dan memberikan promosi berupa diskon bagi turis domestik. Misalnya potongan harga bagi turis ber-KTP lokal.

Cara ini diharapkan bisa meningkatkan angka jumlah turis di masing-masing wilayah. Odo memperkirakan dalam dua sampai 3 bulan ke depan, turis domestik akan melakukan perjalanan.

Aktivitas Turis Lokal Datangkan Kepercayaan Wisatawan Asing

Setelah itu, perlahan wisata tingkat kota dan kabupaten dibuka sebelum akhirnya dibuka jalur wisata antar negara. Dengan begitu peningkatan jumlah turis domestik ini akan berdampak pada kepercayaan turis mancanegara.

Di tengah pademi corona ini, Odo menilai destinasi wisata berbasis alam dianggap cocok dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Seperti destinasi wisata di kawasan pegunungan yang cocok dengan konsep PSBB.

"Kalau geo side ini kan antar turis juga berjauhan, ini sedang didiskusikan apakah cocok dilakukan PSBB bagi destinasi tersebut," ungkap Odo.

Dia menambahkan kegiatan di alam sesuai dengan kebijakan PSBB yang melarang adanya kerumunan. Hal ini pun akan dibahas bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Sebab, sudah lama destinasi wisata berbasis alam ini mulai digandrungi turis domestik dan dilirik turis mancanegara.

"Inilah kekuatan Indonesia, kita punya banyak sekali destinasi nature base," kata Odo mengakhiri.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BKSAP DPR Dorong Pengembangan Pariwisata di Perbatasan, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan
BKSAP DPR Dorong Pengembangan Pariwisata di Perbatasan, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan

BKSAP DPR Dorong Pengembangan Pariwisata di Perbatasan, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan

Baca Selengkapnya
Pemerintah Rombak Pariwisata di Bali, Turis Pembuat Onar Langsung Dideportasi
Pemerintah Rombak Pariwisata di Bali, Turis Pembuat Onar Langsung Dideportasi

Luhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.

Baca Selengkapnya
Temui Duta Wisata dan Putri Pariwisata se-Kaltim, Pjs Bupati Paser Beri Semangat dan Motivasi
Temui Duta Wisata dan Putri Pariwisata se-Kaltim, Pjs Bupati Paser Beri Semangat dan Motivasi

Pjs Bupati Paser berharap kontestan yang mewakili Kabupaten Paser terus memperkenalkan destinasi pariwisata Kabupaten Paser.

Baca Selengkapnya
Geliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN
Geliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN

Geliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN

Baca Selengkapnya
Jumlah Wisatawan ke Sumatera Barat Anjlok 22 Persen Akibat Bencana
Jumlah Wisatawan ke Sumatera Barat Anjlok 22 Persen Akibat Bencana

Sementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Tren Perjalanan Wisata 2024, Opsi Transportasi Semakin Beragam dan Pariwisata Semakin Tumbuh Berkelanjutan
Tren Perjalanan Wisata 2024, Opsi Transportasi Semakin Beragam dan Pariwisata Semakin Tumbuh Berkelanjutan

Jelang liburan panjang, atraksi wisata yang paling diminati masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, dan masih banyak lainnya.

Baca Selengkapnya
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi

Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.

Baca Selengkapnya