Pasar e-commerce Tanah Air diramal bakal tembus Rp 320 triliun
Merdeka.com - Pasar e-commerce Tanah Air diprediksi bakal makin cerah mulai pertengahan tahun 2016 hingga tahun depan. Hal ini didukung oleh tingginya penetrasi internet di Indonesia dan menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat.
Data CIMB ASEAN Research Institute (CARI) mencatat, dalam beberapa tahun mendatang, nilai transaksi pasar e-commerce Indonesia diprediksi mencapai lebih dari USD 25 miliar hingga USD 30 miliar atau sekitar Rp 320 triliun.
CEO Wardour and Oxford, Wempy Dyocta Koto mengatakan, persaingan di dunia bisnis, UKM, dan startup lokal dan asing akan makin meningkat. Daya beli masyarakat Indonesia juga dinilai terus naik dalam beberapa tahun ke depan.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Kenapa internet berkembang di negara-negara tersebut? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Apa keuntungan utama bisnis online? Memulai bisnis online merupakan ide baik yang dapat dicoba di era digital seperti saat ini. Bagi Anda yang mungkin masih merasa ragu untuk memulainya, berikut merupakan beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan: 1. Biaya Lebih Rendah Bisnis online memerlukan modal awal yang lebih sedikit dibandingkan bisnis tradisional karena Anda tidak perlu mengeluarkan budget untuk menyewa toko, utilitas, dan biaya inventaris.
"Penetrasi internet di Indonesia dapat mencapai 250 juta pengguna dalam beberapa tahun mendatang. Jumlah tersebut setara dengan jumlah pengguna di Amerika Serikat saat ini," ujarnya dalam keterangan tulis, Jakarta, Minggu (7/2).
Saat ini, nilai pasar e-commerce di Indonesia masih terbilang rendah, yakni hanya USD 1,3 miliar. Penyebabnya, jumlah pembeli online di Indonesia terbilang sedikit jika dibandingkan dengan negara anggota MEA lainnya. Dari 39 juta pengguna internet pada 2013, hanya 5 juta pengguna yang menjadi pembeli online.
"Hal berbeda terlihat di Singapura. Di negara ini, penduduknya berjumlah sekitar 5,5 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.2 juta di antaranya menjadi pembeli online. Artinya lebih dari 50 persen penduduk Singapura merupakan target market e-commerce," papar Wempy.
Untuk meningkatkan pasar e-commerce di Indonesia dan Asia Tenggara, beberapa langkah harus dilakukan. Satu di antaranya adalah meningkatkan akses internet.
"Pemerintah Indonesia harus turut serta dalam meningkatkan jangkauan internet di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah kepulauan. Tapi, yang lebih penting, pemerintah juga harus meningkatkan awareness masyarakat tentang pentingnya akses internet," tutur Wempy.
Selain itu, memperkuat keamanan online juga harus dilakukan. Tak hanya itu, Indonesia juga perlu mempromosikan e-payment kepada masyarakat luas. Pekerjaan Rumah (PR) Indonesia lainnya untuk meningkatkan daya saing dalam era MEA adalah peningkatan efisiensi logistik dan perdagangan. Selain isu kepercayaan, pengiriman menjadi satu di antara faktor yang menyebabkan keengganan masyarakat membeli secara online.
"Biaya pengiriman mahal dan infrastruktur transportasi di Indonesia masih buruk. Untuk menyiasati hal itu, pemain e-commerce bisa bekerja sama dengan penyedia layanan logistik. Tujuannya meningkatkan layanan pengiriman mereka jadi lebih baik," pungkasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaTransaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaEkosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaMufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaChina adalah pasar e-commerce terbesar di dunia yang mencakup sekitar setengah dari penjualan online global.
Baca SelengkapnyaPPATK melaporkan perputaran dana judi daring atau online pada tahun 2024 sudah mencapai Rp283 triliun.
Baca SelengkapnyaTransaksi produk lokal mencapai Rp12,3 triliun selama gelaran Harbolnas 2023 ini.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca Selengkapnya