Pasar modal disebut-sebut makin nyata dukung capres Jokowi
Merdeka.com - Investor pasar modal dinilai semakin menunjukkan sikap mendukung sosok calon presiden secara spesifik, yakni Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hal itu terlihat dari dinamika pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama dua hari selepas muncul hasil hitung cepat pemilihan legislatif, seperti disampaikan Direktur Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Jumat (11/4).
Tren negatif ini memang tidak jangka panjang, tapi data yang dia peroleh menunjukkan aksi pelaku pasar lah yang mendorong kejatuhan bursa di Tanah Air, bukan sentimen global.
"Kemarin (IHSG terperosok) murni sentimen pasar, tidak ada pengaruh global atau fundamental. Market tiba-tiba melihat ketidakpastian lebih tinggi dari yang mereka prediksi dari pemilu," ujarnya.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Akibat PDIP tidak meraup 25 persen popular vote, investor menunjukkan sentimen negatif. Purbaya menilai mereka khawatir peluang partai berlogo banteng mencalonkan Jokowi sebagai presiden terganggu.
Atas dasar itu pula, Purbaya menilai klaim otoritas BEI bahwa melorotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 3,3 persen ke level 4.757 pada perdagangan Kamis (10/4), tak berkaitan dengan hasil pileg sebagai kekeliruan.
Justru, Purbaya meyakini ada hubungan kuat antara sentimen investor dengan rumitnya peta politik Indonesia. Terbukti, pada hari yang sama, situasi bursa di Asia justru rata-rata menunjukkan tren positif. Ambil contoh PSEI Index di Manila, menguat 0,78 persen. Indeks SET di Bangkok, Thailand turut menguat 0,55 persen di periode yang sama ketika IHSG terpuruk.
Selama investor yakin Jokowi terpilih, Purbaya mengklaim kinerja IHSG akan kinclong. Soal alasan mengapa pemodal pasar saham menyukai sosok Gubernur DKI Jakarta itu, dia tak punya penjelasannya.
"Kalau saya ngomong sama investor-investor, mereka suka Jokowi. Saya tidak tahu alasannya apa. Tapi saya tangkap itu, kalau Jokowi tiba-tiba hilang, pasti ada sentimen negatif," kata Purbaya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMemanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaNamun, hal itu berbanding terbalik dengan suara PDI Perjuangan yang tinggi pada Pemilu 2024 ini
Baca SelengkapnyaSedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP kerap mengeluarkan strategi offensif terhadap putusan MK.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca Selengkapnya