Pasca Blackout, PLN Jabar Siapkan Kompensasi Rp363 Miliar untuk 14,2 Juta Pelanggan
Merdeka.com - Pelanggan PLN asal Jawa Barat (Jabar) yang terdampak pemadaman listrik (blackout) akhir pekan lalu tercatat sebanyak 14,2 juta jiwa. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun menyiapkan anggaran sekitar Rp362,50 miliar untuk pemberian kompensasi kerugian.
Senior Manager General Affair PLN Jabar, Andhoko Soeyono mengatakan, jumlah pelanggan tersebut berkisar 30 persen dari total pelanggan yang terdampak blackout. Pemberian kompensasi akan mengikuti Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017.
Kompensasi tersebut berupa potongan tagihan tarif, di mana potongan tarif penggunaan listrik sebesar 20 persen untuk pelanggan subsidi, sedangkan untuk pelanggan non subsidi potongan atas penggunaan listrik sebesar 35 persen.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Siapa yang memimpin Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
-
Siapa yang terbanyak terkena sengatan listrik? Studi tahun 2016 oleh Laboratorium Forensik Nasional Dinas Perikanan dan Margasatwa AS mengamati 417 burung pemangsa yang tersengat listrik, dan menemukan hampir 80 persen yang mati adalah elang botak atau elang emas.
"Kompensasi dilakukan atas pemotongan tarif atas penggunaan listrik pada Agustus 2019, tagihannya keluar pada awal September 2019," kata dia saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (9/8).
"Untuk pelanggan pascabayar nanti dipotong, kemudian yang prabayar saat membeli token kompensasinya pada saat itu. Jadi dia mendapat dua token yang satu adalah token waktu dia membeli, yang satu adalah hasil kompensasi karena PLN tidak memenuhi tingkat mutu pelayanan," dia melanjutkan.
Penyebab blackout saat ini masih diinvestigasi oleh jajaran petinggi PLN tingkat pusat. Pengurus perusahaan di Jabar sendiri diinstruksikan untuk fokus memulihkan pelayanan dan kepercayaan pelanggan.
Disinggung mengenai besaran kompensasi yang dianggap sejumlah pihak tidak berimbang dengan kerugian masyarakat, Dia menegaskan kompensasi sangat berbeda dengan ganti rugi. Menurutnya, kompensasi berupa pemotongan pembayaran adalah bentuk tanggung jawab PLN karena tidak mematuhi atau mengingkari dari tingkat mutu pelayanan yang dijanjikan kepada pelanggan.
"Yang dimaksud dari gangguan ini yang memang tidak direncanakan PLN. Kalau (pemadaman) yang pemeliharaan itu kan direncanakan jadi kewajiban PLN memberikan pengumuman kepada pelanggan," ujar dia.
Di tempat yang sama, Ai Sadiyah, Kabid ketenagalistrikan ESDM Jabar menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan PLN Jabar terkait progres dari penyalaan. Dari data yang diterimanya, tidak ada korban jiwa akibat pemadaman tersebut. "Progres penyalaan listrik terus dilakukan. Sampai saat ini tidak ada data kematian dari RS atau hal yang fatal akibat pemadaman kemarin," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, PT PLN (Persero) sudah merinci kebutuhan kompensasi terhadap wilayah terdampak pemadaman. Untuk wilayah Jakarta total kompensasinya senilai Rp311,78 miliar untuk pelanggan terdampak sebanyak 4,47 juta, Jawa Barat kompensasi yang dibayar sebesar Rp362,50 miliar dengan jumlah korban pemadaman listrik sebesar 14.287.910 pelanggan, dan Banten sebesar Rp165,60 miliar dengan total korban pemadaman 3.221.850 pelanggan.
Sementara itu, jika dirinci berdasarkan jenis pelanggan, kompensasi terbesar dibayarkan ke pelanggan rumah tangga senilai Rp346,92 miliar dengan jumlah 20.401.060 pelanggan. kemudian pelanggan industri Rp229,63 miliar untuk 28.043 pelanggan.
Bisnis Rp214,99 miliar untuk 1.031.975 pelanggan, publik Rp28,43 miliar untuk 118.365 pelanggan, sosial Rp11,69 miliar untuk 389.690 pelanggan, layanan khusus Rp6,43 miliar untuk 17.369 dan pelanggan traksi Rp1,79 miliar untuk 61 pelanggan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per hari ini, aliran listrik di Jambi sudah pulih 100 persen sejak hari Rabu (05/6) sekitar pukul 23:50 WIB malam hari.
Baca SelengkapnyaPLN akan memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel
Baca SelengkapnyaPLN memastikan pasokan listrik di Jakarta aman saat Natal dan Tahun Baru.
Baca SelengkapnyaSelain pelanggan rumah tangga, ada empat golongan lain yang berhak menerima subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaPemberian diskon listrik ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi pelanggan.
Baca SelengkapnyaUpaya penormalan melibatkan penanganan pada 267 penyulang tegangan menengah 20kV.
Baca SelengkapnyaPemadaman terjadi karena gangguan pada jaringan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau-Lahat.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaAda 1,5 juta warga terdampak dari mati listrik total di Sumatera sejak Rabu 2 Juni.
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPLN menyatakan listrik di Cianjur, Sukabumi dan Bogor, Rabu (29/11) akan dipadamkan.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca Selengkapnya