Pasca gempa, pertumbuhan ekonomi NTB diperkirakan minus
Merdeka.com - Gempa Lombok tidak hanya menimbulkan korban jiwa, kehilangan, kesedihan, dan rasa cemas di tengah masyarakat. Rentetan gempa yang dimulai Minggu (29/7) berkekuatan 6,4 SR, lalu 7 SR pada Minggu (5/8), hingga 6,2 SR pada Kamis (9/8) benar-benar membuat perekonomian babak belur bahkan sempat lumpuh.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Achris Sarwani mengatakan pasca gempa pertumbuhan ekonomi Lombok pasti akan mengalami kontraksi. Alhasil pertumbuhan ekonomi pada quartal II-2018 sebesar 7,11 persen tidak akan berlanjut bahkan diperkirakan minus.
Achris mengatakan prediksi ini keluar dengan melihat data pertumbuhan ekonomi di daerah yang lebih dulu terdampak gempa selama ini, seperti Yogyakarta dan Padang, meskipun belum tentu akan sama.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
"Kalau lihat pengalaman Yogya dan Padang. Memang kalau faktanya sangat menderita. Pertumbuhan ekonomi mereka itu negatif. Kontraksi minus 8 sampai 10 persen. Kami realistis pasti kontraksi sampai akhir 2018," ungkapnya saat ditemui di Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Seperti ditulis Jumat (17/8).
Dia pun belum bisa menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi Lombok ke depan. Sebab, prediksi tersebut harus melalui kajian yang lebih teliti dan melibatkan stakeholder terkait.
Masih berdasarkan kejadian Yogyakarta dan Padang, menurut dia, paska gempa waktu yang dibutuhkan untuk membuat ekonomi pulih pun cukup panjang. "Mereka (Yogyakarta dan Padang) waktu itu untuk recovery itu 1 tahun. Di sini kalau dengan base line itu ya seperti itu," jelasnya.
Meskipun demikian, dia mengaku optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Lombok tidak akan jatuh terlalu dalam. Sebab masih ada wilayah yang dapat dijadikan pendorong aktivitas perekonomian yakni Lombok bagian selatan. Wilayah tersebut tidak terdampak signifikan oleh gempa.
"Kita kan punya yang masih bagus. Daerah Selatan memang merasakan gempa juga tapi tidak rusak. Kita berharap tidak selama yang di Yogya dan Padang. Jangan sedalam Yogya dan Padang minus 8 sampai 10 persen. Karena kita punya tempat yang masih bagus. Dan kalau kita percepat mesin ekonominya, bisa meng-cover," imbuhnya.
Sementara dari sisi kinerja inflasi, menurut Achris masih bisa terjaga stabil. Sebab stok barang, terutama bahan pangan masih cukup. Tinggal para pelaku usaha perlu didorong untuk kembali memulai aktivitas bisnisnya.
"Kalau inflasi rasanya masih bisa terjaga. Kalau terkait pasokan bahan makanan. Itu masih cukup karena di sini penghasil ya," tegas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbeda dengan ekonomi di Nusa Tenggara Timur yang tumbuh positif sebesar 0,09 persen, juga ekonomi di Bali sebesar 2,59 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaEkonomi kawasan Asia Tenggara diramal turun karena kinerja eskpor tergangggu.
Baca Selengkapnya