Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasca gempa, pertumbuhan ekonomi NTB diperkirakan minus

Pasca gempa, pertumbuhan ekonomi NTB diperkirakan minus gempa lombok. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Gempa Lombok tidak hanya menimbulkan korban jiwa, kehilangan, kesedihan, dan rasa cemas di tengah masyarakat. Rentetan gempa yang dimulai Minggu (29/7) berkekuatan 6,4 SR, lalu 7 SR pada Minggu (5/8), hingga 6,2 SR pada Kamis (9/8) benar-benar membuat perekonomian babak belur bahkan sempat lumpuh.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Achris Sarwani mengatakan pasca gempa pertumbuhan ekonomi Lombok pasti akan mengalami kontraksi. Alhasil pertumbuhan ekonomi pada quartal II-2018 sebesar 7,11 persen tidak akan berlanjut bahkan diperkirakan minus.

Achris mengatakan prediksi ini keluar dengan melihat data pertumbuhan ekonomi di daerah yang lebih dulu terdampak gempa selama ini, seperti Yogyakarta dan Padang, meskipun belum tentu akan sama.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau lihat pengalaman Yogya dan Padang. Memang kalau faktanya sangat menderita. Pertumbuhan ekonomi mereka itu negatif. Kontraksi minus 8 sampai 10 persen. Kami realistis pasti kontraksi sampai akhir 2018," ungkapnya saat ditemui di Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Seperti ditulis Jumat (17/8).

Dia pun belum bisa menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi Lombok ke depan. Sebab, prediksi tersebut harus melalui kajian yang lebih teliti dan melibatkan stakeholder terkait.

Masih berdasarkan kejadian Yogyakarta dan Padang, menurut dia, paska gempa waktu yang dibutuhkan untuk membuat ekonomi pulih pun cukup panjang. "Mereka (Yogyakarta dan Padang) waktu itu untuk recovery itu 1 tahun. Di sini kalau dengan base line itu ya seperti itu," jelasnya.

Meskipun demikian, dia mengaku optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Lombok tidak akan jatuh terlalu dalam. Sebab masih ada wilayah yang dapat dijadikan pendorong aktivitas perekonomian yakni Lombok bagian selatan. Wilayah tersebut tidak terdampak signifikan oleh gempa.

"Kita kan punya yang masih bagus. Daerah Selatan memang merasakan gempa juga tapi tidak rusak. Kita berharap tidak selama yang di Yogya dan Padang. Jangan sedalam Yogya dan Padang minus 8 sampai 10 persen. Karena kita punya tempat yang masih bagus. Dan kalau kita percepat mesin ekonominya, bisa meng-cover," imbuhnya.

Sementara dari sisi kinerja inflasi, menurut Achris masih bisa terjaga stabil. Sebab stok barang, terutama bahan pangan masih cukup. Tinggal para pelaku usaha perlu didorong untuk kembali memulai aktivitas bisnisnya.

"Kalau inflasi rasanya masih bisa terjaga. Kalau terkait pasokan bahan makanan. Itu masih cukup karena di sini penghasil ya," tegas dia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NTB Jadi Satu-Satunya Daerah dengan Pertumbuhan Negatif, Ini Penyebabnya
NTB Jadi Satu-Satunya Daerah dengan Pertumbuhan Negatif, Ini Penyebabnya

Berbeda dengan ekonomi di Nusa Tenggara Timur yang tumbuh positif sebesar 0,09 persen, juga ekonomi di Bali sebesar 2,59 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Diprediksi Masih Positif Tahun Ini
Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Diprediksi Masih Positif Tahun Ini

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024

Realisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya
Waspada, Ekonomi Dunia Tahun Depan Diprediksi Lebih Buruk Dibanding 2023
Waspada, Ekonomi Dunia Tahun Depan Diprediksi Lebih Buruk Dibanding 2023

Sri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Waspada, Sri Mulyani Ingatkan Proyeksi Ekonomi Global 2024 Lebih Gelap Dibanding 2023
Waspada, Sri Mulyani Ingatkan Proyeksi Ekonomi Global 2024 Lebih Gelap Dibanding 2023

Perekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen

Sektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Bank Dunia: Pemilu 2024 Bisa Perlambat Momentum Pertumbuhan Ekonomi
Bank Dunia: Pemilu 2024 Bisa Perlambat Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.

Baca Selengkapnya
Ekspor Elektronik Asia Tenggara Melambat Imbas Perekonomian Negara Maju Merosot
Ekspor Elektronik Asia Tenggara Melambat Imbas Perekonomian Negara Maju Merosot

Ekonomi kawasan Asia Tenggara diramal turun karena kinerja eskpor tergangggu.

Baca Selengkapnya