Pasca Pembentukan Sub Holding, PGN Diminati Perusahaan Gas Asing
Merdeka.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS) menyatakan kesiapannya sebagai sub-holding migas, hal ini usai akuisisi PT Pertamina Gas atau Pertagas selesai dilakukan.Pembentukan Sub Holding Gas memang diproyeksikan membawa banyak manfaat bagi negara maupun perusahaan.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo mengatakan pasca pembentukan sub holding gas, pihaknya menerima sejumlah tawaran kerja sama. Termasuk dari perusahaan gas luar negeri.
"Kita sekarang sudah banyak yang mau kerja sama dengan kita ada Osaka Gas, ada Tokyo Gas, ada Beijing Gas untuk bersama-sama dengan kita," kata dia, di sela-sela acara Employee Gathering, di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (16/2).
-
Siapa yang BPH Migas ajak kerjasama? BPH Migas bekerja sama dengan berbagai pihak agar BBM dapat dinikmati masyarakat. Salah satunya adalah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong kolaborasi dengan SKK Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Siapa yang menandatangani PKS BPH Migas dan Sulut? Dalam upaya meningkatkan pengendalian dan pengawasan penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT/Solar) dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP/Pertalite) agar tepat sasaran dan tepat volume di Sulawesi Utara, Kepala BPH Migas Erika Retnowati dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS).
-
Dimana BPH Migas telah melakukan kerja sama serupa dengan pemerintah daerah? Sebelumnya, PKS telah dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penandatanganan kerja sama BPH Migas? Momentum penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Penjabat Gubernur NTB Hassanudin dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad.
Dilo menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berminat untuk bekerja sama dalam proyek pembangunan infrastruktur gas di Indonesia. "Mereka mau, semenjak tahu kita sudah gabung dan kita punya program-program kayak gini," jelasnya.
Meskipun demikian, kata Dilo, saat ini, PGN masih fokus untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri. "Tapi kita lebih mengutamakan semuanya, perusahaan-perusahaan lokal kita untuk bersama-sama (bekerja sama), maka gasnya buat kita-kita juga," paparnya.
Untuk diketahui, dengan terintegrasinya infrastruktur PGN dan Pertagas, secara langsung Sub Holding Gas ini menguasai lebih dari 96 persen portofolio hilir gas.
Hal ini pun akan menyukseskan capaian target RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) hingga tahun 2025. Di antaranya sebanyak 4,7 juta Sambungan Rumah Tangga (SRT) baru, 6.302 km pipa hilir, dan 5.437 km pipa hulu.
Dari sisi keuangan, integrasi Pertagas di bawah PGN akan menuai benefit. Berdasarkan hitung-hitungan, pembentukan Sub Holding Gas akan memberikan benefit sebesar USD 77 juta, bahkan pada tahun 2022 benefit itu bisa membesar hingga USD 132 juta.
Terkait kinerja, Sub Holding Gas akan menggarap beberapa program pada tahun ini. Program itu antara lain target niaga gas bumi sebesar 936 BBTUD, jumlah pelanggan 364.808. Selain itu panjang jaringan pipa sepanjang 10.547 kilo meter dan transportasi gas bumi sebanyak 2.189 MMScfd.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaUpaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.
Baca SelengkapnyaPihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaPGN dan Premier Oil Jajaki Pemanfaatan Gas Bumi di Wilayah Kerja Tuna
Baca SelengkapnyaUpaya menjaga keamanan pasokan dilaksanakan PGN melalui integrasi infrastruktur dan proyek strategis.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN sudah memiliki jaringan infrastruktur berupa pipa gas sepanjang 31.705 km dan empat terminal LNG.
Baca SelengkapnyaSmelter Tembaga Freeport Dapat Suplai Gas Bumi 9,49 BBTUD, Sumbernya Dari Sini
Baca SelengkapnyaTotal pengiriman LNG adalah sebanyak tujuh kargo atau setara 64 BBTUD.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen mendukung seluruh kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan penyaluran gas bumi kepada industri.
Baca SelengkapnyaProduksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca Selengkapnya