Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Paska krisis Turki, pemerintah diminta lebih hati-hati dalam redenominasi Rupiah

Paska krisis Turki, pemerintah diminta lebih hati-hati dalam redenominasi Rupiah Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Ekonom Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengatakan krisis Turki memberikan sinyal bahwa Indonesia mesti lebih hati-hati dengan rencana redenominasi rupiah. Sebelumnya, negara ini dikenal sebagai success story redenominasi mata uang.

"Dengan kejadian Turki, Indonesia kita harus hati-hati tentu mengevaluasi kembali redenominasi. Meskipun saya tahu kondisi kita berbeda dengan Turki. Turki kita anggap yang sukses melakukan redenominasi. Pada tahun 1990, 1 USD lebih dari 100.000 lira. Kemudian dia berhasil redenominasi," ungkapnya saat ditemui dalam diskusi yang diselenggarakan Jalan Media Communication (JMC), di Jakarta, Selasa (14/8).

Menurutnya, meskipun berhasil melakukan redenominasi, Lira Turki kemudian tidak kokoh ketika menghadapi gejolak perekonomian global yang muncul. Hal itu tampak dari terlalu dalamnya depresiasi Lira terhadap dolar.

"Itu sebenarnya mencerminkan bahwa Lira Turki sebelumnya mengalami over valued, terlalu mahal, tidak sesuai dengan kinerja ekonominya. Maka barang Turki jadi tidak kompetitif, sehingga mereka mengalami yang namanya current account defisit. Lira yang terlalu mahal itu akan terkoreksi," jelasnya.

Karena itu, krisis Turki memberi masukan khusus kepada Indonesia agar memerhatikan banyak aspek sebelum melakukan redenominasi rupiah, terutama keandalan stabilitas ekonomi.

"Kita melakukan bench marking Turki sebagai salah satu kisah sukses, tapi belum tentu kita akan alami seperti Turki juga. Redenominasi tetap harus kita lakukan di masa depan tapi dengan kasus ini kita perlu berhati hati karena redenominasi membutuhkan banyak syarat, terutama stabilitas ekonomi," kata dia.

Pemerintah tentu perlu didukung untuk melakukan redenominasi rupiah. Namun, syarat-syarat fundamental seperti stabilitas nilai tukar rupiah harus dipenuhi lebih dulu.

"Misalnya soal kurs rupiah. Jadi stabil dulu baru diredenominasi. Inflasi rendah. Pertumbuhan ekonomi cukup baik, artinya diatasi 5 persen, tapi selama beberapa tahun baru kita merasa stabil," ujar Tony.

"Lalu kesiapan masyarakat. Jangan sampai diartikan salah. Tidak gampang lakukan sosialisasi. Kita jumlah penduduk lebih banyak, kita tinggal di banyak pulau. Jadi (redenominasi) harus lebih terukur, dengan sequence yang jelas supaya tidak ulangi yang seperti yang dialami Turki," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan

Kusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998

Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini

Pemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah

Menyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara

Jokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.

Baca Selengkapnya
Rupiah Melemah, DPR Ingatkan Jangan Terlena Data Inflasi Rendah
Rupiah Melemah, DPR Ingatkan Jangan Terlena Data Inflasi Rendah

Sebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.

Baca Selengkapnya