PBB Dorong Miliuner Bantu 30 Juta Warga Terancam Meninggal Kelaparan Imbas Pandemi
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB, David Beasley, mendesak miliarder dan kalangan bisnis untuk membantu menyelamatkan 30 juta orang di seluruh dunia. Mereka berisiko meninggal karena kelaparan imbas pandemi tahun ini tanpa bantuan.
Dia mengatakan bahwa organisasi tersebut membutuhkan USD 4,9 miliar atau Rp 72,6 triliun untuk memberi makan mereka yang terdampak selama pandemi. "Di seluruh dunia, ada lebih dari 2.000 miliuner dengan kekayaan bersih USD 8 triliun. Di negara asal saya, AS, ada 12 orang saja yang bernilai USD 1 triliun," kata Beasley.
Dilansir dari CNBC, faktanya, sejumlah CEO melihat kekayaan bersih mereka meningkat di tengah reli pasar sektor teknologi yang luas. Menurut data real-time Forbes, CEO Amazon Jeff Bezos tetap menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih USD 177,9 miliar atau Rp 2,6 kuadriliun. Dia dilaporkan telah menambahkan USD 13 miliar dalam satu hari di bulan Juli.
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk fakir miskin? Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
-
Siapa yang terdampak DBD? Hal ini menunjukkan bahwa DBD menjadi kegelisahan masyarakat, karena setiap masuk musim penghujan penyakit ini pasti datang.
-
Siapa yang terbantu dengan program Brigade Pangan? Nilai penghasilan yang diharapkan bisa mendorong generasi milenial untuk terjun dan tak malu menjadi petani.
Sementara itu, pendiri Microsoft Bill Gates dan CEO Facebook Mark Zuckerberg masing-masing bernilai USD 115,4 miliar dan USD 93,7 miliar, dan kekayaan bersih CEO Tesla Elon Musk diperkirakan mencapai USD 88,9 miliar.
Virus Corona Perparah Masalah
Beasley menyoroti bahwa pandemi Covid-19 telah memperparah kerawanan pangan yang meluas yang disebabkan oleh konflik bertahun-tahun di Nigeria, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Yaman.
"Kami melakukan semua yang kami bisa lakukan untuk menghentikan bendungan agar tidak meledak. Tapi, tanpa sumber daya yang kami butuhkan, gelombang kelaparan dan kelaparan masih mengancam melanda seluruh dunia. Dan jika itu terjadi, itu akan membanjiri negara dan komunitas yang telah melemah oleh konflik dan ketidakstabilan selama bertahun-tahun," kata Beasley.
Para pemimpin dunia telah berkomitmen untuk mengakhiri kelaparan global dan kekurangan gizi pada 2030 sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Beasley memuji upaya negara-negara di seluruh dunia untuk mendukung warganya selama pandemi, bersama dengan negara maju G-20 dan IMF karena menangguhkan pembayaran utang untuk negara-negara miskin.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel disebut sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan sebagai metode perang.
Baca SelengkapnyaDalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Puan dalam G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 di Brasil, Amerika Selatan.
Baca SelengkapnyaSejak agresinya di Gaza pada 7 Oktober hingga saat ini, Israel telah membunuh 24.285 warga Palestina dan melukai 61.154 lainnya.
Baca SelengkapnyaPembantaian Israel di Jalur Gaza semakin intensif, di mana dalam 24 jam terakhir pasukan penjajah membunuh 55 orang.
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan di Papua Tengah membuat enam orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTemuan ini diterbitkan dalam laporan terbaru Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD) .
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi, saat memberikan bantuan sosial di Sukoharjo, blak-blakan alasan harga pangan mahal dan pemberian bansos oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPBB memperingatkan bencana kelaparan akan segera melanda warga Gaza.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaBantuan ini diyakin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat
Baca Selengkapnya