Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang: Daging sapi di pasar tradisional belum bisa Rp 80.000

Pedagang: Daging sapi di pasar tradisional belum bisa Rp 80.000 Harga Daging Sapi. ©2012 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi menanggapi adanya instruksi Presiden RI Joko Widodo mengenai harga daging sapi menjelang Ramadan sebesar Rp 80.000 per kilogram (Kg). Menurutnya, batasan harga ini belum bisa diterapkan di pasar tradisional.

Dia menjelaskan, ada dua pasar yang menyebar di masyarakat, yakni pasar pemerintah dan pasar tradisional. Menurutnya, harga daging sapi Rp 80.000 ini bisa diterapkan di pasar pemerintah, namun untuk di pasar tradisional harga ini masih tidak mungkin diterapkan.

"Kalau (di pasar) pemerintah itu sangat logis jika dijual di harga Rp 80.000. Tapi kalau harga pasar ditekan di bawah Rp 100.000, logika kami sangat tidak mungkin. Karena kami membeli di RPH untuk karkas di Rp 87.000 per Kg," kata Asnawi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (4/6).

Dia menambahkan, bila dihitung dari modal dasar para pedagang, harga pokok pembelian hingga harga jual itu tidak lebih dari Rp 100.000 hingga Rp 111.000. Sehingga, keuntungan yang diraih oleh pedagang hanya sebesar Rp 4.000 hingga Rp 5.000.

"Kalau pemerintah menekan harga pedagang di pasar tradisional dengan menggunakan sapi siap potong di bawah Rp 100.000, pertanyaannya siapa yang mau nombok? Kalau memang pemerintah memberikan subsidi itu mungkin," imbuhnya.

Meski demikian, Asnawi menilai harga daging sapi saat ini masih cukup stabil. Meski dari Januari 2016, harga daging sapi pernah menyentuh Rp 130.000 sampai Rp 140.000, namun kini harga daging sapi hanya sebesar Rp 112.000.

Stabilnya harga ini salah satunya dipengaruhi oleh keputusan pemerintah untuk mengimpor daging sapi. Selain karena menjadi kewajiban dalam mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, pemerintah juga bisa menutupi kekurangan dari minimnya fungsi dari sapi potong di Indonesia.

"Saya sangat mengapresiasi dengan tindakan pemerintah seperti ini. Karena tidak terjadi gejolak harga, dan saat ini harga stabil. Mudah-mudahan dengan intervensi pemerintah tidak terjadi gejolak harga terutama dari hulu. Kalau importir menjual harga sapi hidup di Rp 44.000 saya pikir mereka tidak rugi," jelas Asnawi.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Kesejahteraan Peternak, Mentan Amran Upayakan Harga Daging Sapi Minimal Rp 50.000 per Kilogram
Demi Kesejahteraan Peternak, Mentan Amran Upayakan Harga Daging Sapi Minimal Rp 50.000 per Kilogram

Dalam kunjungan ke Lampung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dia ingin harga daging sapi minimal bisa Rp 50.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya
Polemik Susu Ikan, Gerindra: Aspirasi dari Masyarakat dan Belum Final
Polemik Susu Ikan, Gerindra: Aspirasi dari Masyarakat dan Belum Final

Penggunaan susu ikan baru sebatas alternatif susu sapi saja dan belum final.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium

Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Impor 1,3 Juta Sapi Hidup untuk Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Bakal Impor 1,3 Juta Sapi Hidup untuk Program Makan Bergizi Gratis

Rencana ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik

Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Pedagang Siomay Ngeluh ke Airlangga: Harga Makanan Program Makan Siang Kemurahan, Usul Rp20.000
Pedagang Siomay Ngeluh ke Airlangga: Harga Makanan Program Makan Siang Kemurahan, Usul Rp20.000

Dalam simulasi tersebut terdapat sejumlah aneka menu makan siang yang disiapkan seharga Rp15.000 per porsi.

Baca Selengkapnya
Demi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Mentan Amran ke Peternak: Kalau Perlu Tidur dengan Sapi
Demi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Mentan Amran ke Peternak: Kalau Perlu Tidur dengan Sapi

Amran mengajak Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) mendukung penuh program makan bergizi gratis yang digagas itu.

Baca Selengkapnya
Imbas Protes Peternak Sapi, Pemerintah Wajibkan Industri Serap Produksi Susu Dalam Negeri
Imbas Protes Peternak Sapi, Pemerintah Wajibkan Industri Serap Produksi Susu Dalam Negeri

Industri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Minta Tambahan Anggaran Rp68 Triliun Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Mentan Amran Minta Tambahan Anggaran Rp68 Triliun Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

Amran mengatakan Kementerian Pertanian siap memberikan dukungan penuh terhadap program makan bergizi gratis yang direncanakan oleh pemerintahan baru 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia

Pemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.

Baca Selengkapnya