Pedagang Ikan Keluhkan Sulitnya Dapat Oksigen dan Harga Selangit
Merdeka.com - Sejumlah pedagang ikan hias yang biasa mengirim paketan ikan hias ke berbagai daerah di Indonesia mulai mengeluhkan dampak kelangkaan oksigen yang saat ini terkonsentrasi untuk kebutuhan medis.
"Tanpa oksigen, ikan-ikan yang dikirim tidak bisa bertahan lama dalam kantung plastik tertutup," terang Moh Majid Makruf, pembudidaya sekaligus pedagang ikan hias asal Desa Bendiljati Wetan, Tulungagung, Jawa Timur dikutip dari Antara, Selasa (13/7).
Dia saat ini hanya bisa mengandalkan oksigen cadangan yang masih tersisa. Banyak pedagang ikan lain yang saat ini kelimpungan tak bisa mengirim pesanan ikan hias karena tak mendapat pasokan oksigen dari agen dan pangkalan.
-
Kenapa susu ikan sulit didapatkan? 'Karena produk ini masih belum banyak dikenal dan dikonsumsi banyak masyarakat, maka perlu dipertimbangkan juga apakah mudah didapatkan jika akan dimasukkan ke dalam daftar menu sehari, sehingga dapat terjaga konsistensi keberadaannya dalam menu,' ujarnya.
-
Gimana ikan bernafas di air? Ikan bernafas di air dengan?Jawab: Tenang
-
Kenapa ikan ini sangat langka? Penampakan dan spesimen ikan footballfish atau Himantoliphus sagamius, diketahui sangat jarang terjadi.
-
Bagaimana hewan ini hidup tanpa oksigen? Itu berarti makhluk itu tidak bernapas. Dengan kata lain, hidupnya benar-benar bebas dari ketergantungan oksigen.
-
Dimana ikan asap disimpan? Linda mengatur bungkusan ikan dengan rapi di dalam kardus dan menutupnya dengan lakban secara erat agar tidak ada udara yang bisa masuk.
-
Ikan bernafas di air dengan? Ikan bernafas di air dengan?Jawab: Tenang
Di agen pengisian oksigen di Tamanan, misalnya, sejumlah pedagang dan suplier ikan banyak yang harus balik kanan dengan tabung tetap kosong.
Pihak agen pengisian oksigen kini banyak menolak mengisi tabung oksigen untuk komersil karena difokuskan untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis. Baik dari rumah sakit, puskesmas, RSDC, mau pun permintaan warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Prioritasnya sementara, terutama selama PPKM darurat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis. Semua harus bersabar dan memaklumi situasi yang berkembang saat ini. Ini demi kemanusiaan," ujar Meme, pemilik agen pengisian oksigen di selatan simpang empat Tamanan, Kota Tulungagung.
Akibat kelangkaan oksigen ini, pedagang cenderung menahan pengiriman. Sebagian masih ada yang berhasil memperoleh oksigen dari agen atau pangkalan, namun harganya saat ini juga sudah melambung dua kali lipat.
Harga Selangit
Menurut pengakuan Majid, oksigen untuk tabung ukuran satu kubik yang biasanya dihargai Rp45.000, kini telah naik menjadi Rp75.000.
Sementara oksigen untuk tabung ukuran enam kubik yang biasanya hanya Rp75.000, kini telah dinaikkan menjadi Rp200.000. Itu pun sangat sulit didapat.
"Biaya kirim menjadi lebih mahal dengan harga oksigen yang naik dua kali lipat begini," katanya.
Di Tulungagung, pedagang dan suplier ikan seperti Majid Makruf ada puluhan. Produk ikan hias yang dijual dan dikirim ke luar daerah seperti jenis ikan koi, mas Koki, Osar dan sebagainya.
Ikan-ikan hias yang dikemasi dalam wadah plastik transparan itu diisi air seperempat wadah, diberi obat penenang agar ikan tidak mabuk, lalu diisi oksigen agar ikan yang ada di dalamnya bisa bertahan hingga 24 jam.
Jika tujuannya jauh, pedagang biasanya menyediakan oksigen cadangan untuk pengisian ulang saat diperjalanan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manusia dan hewan yang hidup di darat bisa tenggelam di dalam air, bagaimana dengan ikan dan hewan laut lainnya?
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaIa memperlihatkan video saat anaknya sedang diperiksa dokter di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDagangan yang ia jual sepi pembeli hingga membuatnya memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca Selengkapnya