Pedagang layang-layang di Bali raup untung besar
Merdeka.com - Sejumlah pedagang layangan-layang yang berjejer di Kawasan Jalan Sempidi, Badung, Bali, meraup untung besar saat musim layangan pada Juni-Juli di Pulau Dewata.
"Dalam sehari mampu menjual 10-20 buah layangan berbagai ukuran dengan harga yang bervariasi," kata salah satu pedagang layangan di Badung, Komang Ayu, seperti ditulis Antara, Minggu (17/7).
Saat ini, jenis layangan yang digemari konsumen yang rata-rata pembelinya anak-anak menyukai jenis layangan bebean, burung, janggar dan celepuk. "Untuk harga satu buah layangan pecuk dibandrol dengan harga Rp 15.000 untuk ukuran sedang," katanya.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Kenapa pedagang takjil senang berjualan? Cuan yang dikantongi dari berdagang Takjil menggiurkan lho ..
-
Bagaimana Aditya memasarkan unggas hiasnya? 'Pada saat itu saya budidaya ayam kalkun hias dan lama-kelamaan semakin banyak dan mencoba memasarkannya melalui media sosial. Alhamdulillah dapat respons positif,' kata Aditya dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (9/10).
-
Bagaimana Jelita jualan? Ia mengaku baru mulai berkeliling untuk berjualan pada jam tiga sore.
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
Sedangkan, untuk layangan janggar dibandrol dengan harga Rp 20.000 untuk ukuran sedang, layangan celepuk (Rp 30.000), bebean (Rp 10.000) ukuran kecil, layangan burung (Rp 25.000) ukuran sedang.
Komang Ayu mengakui, saat libur sekolah beberapa bulan lalu, omzet penjualan layangan juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya pada periode yang sama mencapai 10 persen.
"Mungkin akibat musim kemarau yang cukup panjang bulan lalu dan angin yang cukup kencang, makanya banyak yang membeli layangan," ujarnya.
Hal senada diungkapkan, Ngurah Jaya penjual layangan di Badung. Dalam sehari, dia mampu menjual layangan 20-30 buah untuk berbagai jenis dan ukuran.
"Layangan yang saya jual ini, ada kiriman dari sejumlah pengerajin layangan dan ada juga sebagaian layangan yang saya buat sendiri," katanya.
Untuk jenis layangan yang ramai diminati konsumen, diakuinya, yakni untuk jenis layangan bebean, layangan janggar, burung dan pecukan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada yang tahu bahwa hobi saat masa kecil bisa membawa berkah di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca SelengkapnyaSore hari di akhir Bulan Juli menjadi waktu yang cocok untuk bermain layang-layang.
Baca SelengkapnyaPanen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaPeningkatan transaksinya berkali-kali lipat dari biasanya.
Baca SelengkapnyaIkan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMomen haru kakek penjual jagung yang sepi pembeli. Bahagia saat dagangannya dibeli.
Baca SelengkapnyaPara nelayan mengaku ikan semar tangkapannya semakin melimpah di tengah fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaPinang ini dijual dan akan digunakan dalam acara perayaan kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya