Pedagang mengeluh sembako naik meski harga BBM turun
Merdeka.com - Harga kebutuhan bahan pokok (sembako) di Pasar Kumbasari, jantung Kota Denpasar, Bali meningkat usai menurunnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Seorang penjual bawang dan cabai di pasar tersebut, Jero Kerta mengatakan, imbas dari menurunnya harga BBM tidak sepadan dengan keadaan barang dagangan kebutuhan pokok yang makin hari makin melambung tinggi harganya.
"Kenaikan harga sembako di Pasar Kumbasari akibat kurangnya pasokan sembako dari Jawa dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi penyebab kenaikan sembako,"ujar Jero Kerta seperti ditulis Antara, Senin (11/1).
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Akibat kurangnya pasokan dari Jawa menjadikan sejumlah harga kebutuhan pokok antara lain cabai, bawang, ayam potong dan telor di Kota Denpasar naik drastis.
Pedagang lainnya Ni Ketut Wijani mengaku, kenaikan harga mulai terjadi sejak sebelum tahun baru 2016 hingga saat ini, yang menjadi salah satu faktornya adalah, banyaknya hari raya dan kurangnya pasokan dari Jawa dan daerah lainnya di Bali membuat harga sembako semakin tidak terkendali.
"Untuk harga bawang merah dari harga Rp 20.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram, cabai besar dari harga Rp 15.000 menjadi Rp 30.000, cabe kecil dari harga Rp 20.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram. Sementara harga ayam dijual Rp 37.000 hingga Rp 38.000 per kilogram," ujar Wijani.
Wijani menjelaskan, meningkatnya harga yang cukup signifikan terjadi pada telur ayam, untuk harga ayam Rp 35.000 menjadi Rp 42.000, sedangkan untuk harga eceran satu butir telur ayam Rp 1.500.
Rata-rata para pedagang di pasar Badung Denpasar mengeluh kurangnya pasokan sembako, meskipun harga BBM menurun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut pantauan data Badan Pangan Nasional, harga telur ayam berada di level Rp28.360 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnya