Pedagang sayur minta pengganti Gita bisa stabilkan harga
Merdeka.com - Gita Wirjawan baru saja secara resmi mengumumkan tak lagi menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Pengunduran diri hanya delapan bulan sebelum akhir masa bakti kabinet ini mendapat tanggapan dari para pedagang.
Pedagang cabe dan sayuran di Pasar Baru Bekasi Asmuki menilai sepanjang periode kepemimpinan Gita di Kementerian Perdagangan, dirinya mengalami fluktuasi harga cabai dan bawang yang sangat tinggi.
"Naik turunnya itu cepet. Kemarin-kemarin naik turun naik turun harga cabe," kata Asmuki di Pasar Baru Bekasi, Jumat (31/1).
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
Senada dengan Asmuki, pedagang cabai lain di Pasar Baru Bekasi, Anton juga mengaku mengalami fluktuasi harga yang sangat tinggi. Anton mengatakan, dalam kondisi cuaca dengan intensitas hujan tinggi, pasokan cabai lokal menipis. Tipisnya pasokan cabai lokal ini biasanya diisi dengan cabai impor.
Namun, Anton mengaku lebih menyukai menjual cabai lokal meski cabai impor berpenampilan lebih menarik ketimbang cabai lokal.
"Cabe merah lokal sekarang Rp 27.000 sekilo. Cabe yang impor mahal. Bawang putih enggak ada yang lokal. Pengennya pakai yang lokal. Dulu pernah ada yang lokal. Lebih bagus yang lokal. Ya mending nguntungin petani sendiri lah," ungkap Anton.
Baik Asmuki maupun Anton berharap, Menteri Perdagangan mendatang mampu menjaga stabilitas harga, dengan tetap mendahulukan petani lokal. "Pengennya Menteri nanti, harga bisa stabil. Kasihan sama petani kita, ini cabe-cabe kan dia tanam modalnya mahal, pupuk lah. Kasian," tutup Asmuki.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di Jawa Tengah. Hari ini, Jumat (29/12), dia blusukan ke Pasar Kota Wonogiri.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaGibran menemukan harga pangan sedang naik, terutama cabai.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaAnomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan 7 ton kini menjadi hanya 5 ton beras saja.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Kemiri Depok Bareng Selvi, Gibran Dibikin Kaget Pedagang Bawang Merah
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Batangase.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca Selengkapnya