Pedagang sebut tahun ini Indonesia berpotensi impor beras
Merdeka.com - Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menduga, tahun ini serapan gabah Badan Urusan Logistik (Bulog) bakal menurun. Masalahnya, beberapa sentra padi mengalami puso selepas banjir menerjang awal tahun ini.
Berangkat dari kondisi itu, Perpadi menilai wajar jika nantinya Bulog mengambil sikap untuk mengimpor beras. Pedagang melihat kondisi panen raya yang jatuh bulan ini sampai Mei tak terlalu bagus.
"Dampak dari banjir pasti mengurangi produksi pertanian. Paling penting itu tiga bulan ke depan, tergantung Bulog dapatnya berapa. Seharusnya yang ideal bisa menyerap 1,8 juta ton," kata Ketua Perpadi Nelly Soekidi saat ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (19/3).
-
Dimana stok beras disimpan? Jokowi mengklaim stok beras di pasaran juga aman. Bahkan, katanya, stok di Gudang Bulog Cibitung Bekasi dan Pasar Induk Beras Cipinang melimpah.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas stok beras? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Bagaimana Bulog menjaga stok beras? Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen.
-
Dimana beras dikumpulkan? Pada 2 Juli 1946, koran Kedaulatan Rakjat yang terbit di Yogyakarta memberitakan bahwa di Banyuwangi sudah terkumpul sekitar 20.000 ton beras untuk India.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
Sesuai standar yang ditetapkan Bulog, cadangan beras mereka di gudang untuk kebutuhan setahun wajib mendekati 3 juta ton. Padahal panen raya menyumbang 60 persen dari proses pengadaan beras BUMN itu.
Nelly mengaku pedagang tak mempermasalahkan bila hasil serapan gabah turun, sehingga Bulog terpaksa mendatangkan beras dari luar negeri. Ini menurutnya situasi kahar.
Pedagang juga meminta pemerintah tak ragu mengimpor. Meski demikian, Nelly mengakui bahwa ada kemungkinan negara enggan membuka keran impor beras karena itu isu sensitif. Terlebih saat ini mendekati momen pemilihan umum, sehingga banyak kebijakan diupayakan populis.
"Buat saya justru dengan pemilu gudang Bulog jangan sampai kosong. Karena ketika Bulog punya buffer stock, pelaku usaha enggak ada yang spekulasi," kata Nelly.
Awal bulan ini, Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoesso meyakini serapan gabah di panen raya akan tetap bagus. Adanya 40.000 hektar lahan puso disebut tak akan mengganggu target pengadaan perusahaan pelat merah tersebut.
"Tahun 2007 saja pusonya sampai 100.000 hektar, tetap cukup," ujarnya.
Per 5 Maret 2014, cadangan beras Bulog di gudang mencapai 1,7 juta ton. Sementara bulan lalu, BUMN bidang pangan ini menyerap 34.000 ton beras dari petani. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaImpor terpaksa dilakukan karena tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempercepat impor beras di tengah ancaman dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaProduksi beras pada periode September dan Oktober 2024 akan meningkat masing-masing menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton.
Baca Selengkapnya