Pedagang soal bahan pangan: Tahun lalu semua naik, sekarang nggak
Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya menekan harga komoditas pangan pada Ramadan. Salah satu caranya adalah operasi pasar. Seperti dilakukan Kementerian Perdagangan di Pasar Senen, hari ini.
Yanto Struk, salah satu pedagang, mengakui operasi pasar cukup membantu menstabilkan harga bahan pangan. Ini membuatnya tak sungkan memuji pengendalian harga oleh pemerintah tahun ini dinilai lebih baik ketimbang sebelumnya.
"Kami jual nggak harus mahal lagi. Tahun lalu semuanya naik, tahun ini nggak. Paling bawang putih yang naik tahun ini," ujarnya saat ditemui di pertokoan bahan pokok Pasar Senen, Jakarta, Kamis (1/6).
-
Kenapa pasar murah digelar? Operasi pasar murah beras dan kebutuhan pokok digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Bulog Surakarta.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Siapa yang mengadakan pasar murah? Operasi pasar murah beras dan kebutuhan pokok digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Bulog Surakarta.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kenapa Pasar Murah 'Semar Mesem' diadakan? Program ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjelang Lebaran 2024.
-
Apa itu Pasar Murah 'Semar Mesem'? Pada Bulan Ramadan tahun 2024 ini, Pemkab Sleman mengadakan program pasar murah 'Semar Mesem', akronim dari Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat. Program ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjelang Lebaran 2024.
Pria yang berdagang sejak 1986 tersebut mengatakan baru tahun ini harga bahan pokok tidak melambung tinggi. Harga beberapa komoditas yang diprediksi naik, malah menurun.
"Gula dan minyak pada Ramadan biasanya kan selalu naik, itu udah pasti, karena banyak dicari. Tapi tahun ini nggak ada kenaikan," jelasnya.
"Bawang merah juga harusnya naik, tapi ternyata semakin turun tahun ini."
Yanto dan pedagang lainnya mendapat pasokan bawang putih dari pemerintah, masing-masing 20 kilogram.
Sementara itu untuk operasi pasar khusus bawang putih yang dilakukan kementerian perdagangan hari ini, pedagang di beri stok 20 kilogram. Mereka membeli seharga Rp 27 ribu per kilogram.
"Yang dari kemendag akan kami jual Rp 35 ribu per kg, standarnya. Ini perkiraan, nanti kalau sudah dikupas dan kering, hitungan susut, baru ketahuan harganya lagi."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa harga bahan pokok sudah turun di antaranya ayam, minyak, telur dan cabai murah.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca Selengkapnya