Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang Soal Larangan Jual Baju Bekas Impor: Cari Kerja Susah, Usaha Malah Dimatikan

Pedagang Soal Larangan Jual Baju Bekas Impor: Cari Kerja Susah, Usaha Malah Dimatikan Penjual Baju Impor Bekas di Pasar Senen. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Tren pembelian pakaian bekas impor atau thrifting saat ini lagi menjalar di sebagian masyarakat yang memanfaatkan untuk membeli pakaian bekas layak pakai. Sebab, tren ini digandrungi mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Mereka yang memilih melakukan hal itu dinilai dapat menghemat uangnya.

Namun kegiatan yang terjadi saat ini, malah membuat kerugian bagi industri tekstil di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istora Senayan Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu.

"Yang namanya impor pakaian bekas mengganggu. Sudah saya perintahkan untuk mencari betul dan sehari dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri," kata Jokowi di Istora GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).

Merdeka.com pun melakukan pemantauan di Pasar Senen Blok III lantai 2 yang merupakan salah satu pasar thrifting terbesar di Jakarta dan juga menjadi pilihan masyarakat dari berbagai daerah untuk berburu baju bekas.

Terlihat, para pedagang memajang baju-baju bekas dengan dibanderol harga yang bervariatif, mulai dari harga Rp 10.000 hingga Rp 200.000, harga tersebut tergantung model dan kelayakan. Tak hanya baju saja yang diperdagangkan, tetapi mulai dari celana, topi, sepatu hingga pakaian dalam pun tersedia di area tersebut.

"Dipilih, dipilih, dipilih, cuma Rp 10.000 dapat baju kemeja, yang nawar lagi dosa," ujar salah satu pedagang penjual baju kemeja bekas di area tersebut.

Elsa (26) pedagang pakaian bekas mengatakan, apabila membeli baju thrifting lebih hemat pengeluaran biaya daripada membeli baju baru. Menurutnya membeli baju bekas ini tidak ketinggalan fashion.

"Barangnya murah, kalau beli di sini Rp 100.000 bisa dapat 3 baju, kalau beli baru kan cuma dapat satu. Fashionnya juga bisa ganti-gantikan jadi lebih hemat saja," kata Elsa kepada Merdeka.com, Kamis (16/3).

Dia angkat bicara mengenai pelarangan yang akan dilakukan pemerintah, menurutnya hal itu sangatlah tidak etis, karena sama saja pemerintah mematikan usaha mereka. "Ya gimana ya, ini kan usaha kita, nyari kerja saja susah banget, hidup pas-pasan," terang dia.

Elsa menjelaskan, pakaian yang dia jual dari tokonya itu berasal dari Korea Selatan, Jepang dan China serta Amerika, tetapi untuk Amerika sendiri hanya diimpor baju dan topi saja. "Kalau Amerika biasanya baju sama topi sih lebih banyaknya. Tapi kalau Korea Selatan dan Jepang tuh fashionnya bagus-bagus ya, orang-orang lebih suka nyari itu sih, lucu-lucu juga modelnya," tutur dia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pasang Surut Pedagang Pakaian Thrift di TikTok Shop
Pasang Surut Pedagang Pakaian Thrift di TikTok Shop

Suka duka mewarnai pedagang pakaian bekas melalui e-commerce.

Baca Selengkapnya
Tren Thrifting Kembali Marak, Menteri Teten: Pengusaha Konveksi Mulai Mengeluh
Tren Thrifting Kembali Marak, Menteri Teten: Pengusaha Konveksi Mulai Mengeluh

Teten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.

Baca Selengkapnya
Mengulik Polemik Pakaian Bekas Impor
Mengulik Polemik Pakaian Bekas Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan menghentikan penyelundupan pakaian bekas dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?

Bicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?

Baca Selengkapnya
Thrifting, Sensasi Berburu Baju Bekas yang Bukan Lagi Fashion Budget Pas-Pasan
Thrifting, Sensasi Berburu Baju Bekas yang Bukan Lagi Fashion Budget Pas-Pasan

Thrifting bisa jadi pilihan buat yang ingin update gaya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari
FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari

Sasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.

Baca Selengkapnya
Ada Sofa Kondisi Bagus hingga Kulkas Layak Pakai, Aksi WNI 'Memulung' Barang Bekas di Jalanan Australia Ini Curi Perhatian
Ada Sofa Kondisi Bagus hingga Kulkas Layak Pakai, Aksi WNI 'Memulung' Barang Bekas di Jalanan Australia Ini Curi Perhatian

Momen itu langsung menarik perhatian publik karena banyak barang-barang bekas yang masih bagus namun sudah dibuang oleh pemiliknya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Thrifting Kembali Diawasi, Khawatir Kondisi Ini Terulang
Pemerintah Minta Thrifting Kembali Diawasi, Khawatir Kondisi Ini Terulang

Karena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil

Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Pasar Loak Kebayoran Lama, Pesona Thrifting dan Jejak Nostalgia
Pasar Loak Kebayoran Lama, Pesona Thrifting dan Jejak Nostalgia

Nama Pasar Loak Kebayoran Lama menjadi surga bagi para pecinta barang-barang jadul.

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Thrifting Baju Bekas Diketahui Bisa Menjadi Penyebab Penyebaran Penyakit Menular
Kebiasaan Thrifting Baju Bekas Diketahui Bisa Menjadi Penyebab Penyebaran Penyakit Menular

Penelitian terbaru ungkap bahwa kebiasaan thrifting baju bekas bisa menjadi sarana penyebaran penyakit menular.

Baca Selengkapnya