Pegadaian khawatir dengan pertumbuhan fintech di Tanah Air
Merdeka.com - Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi, PT Pegadaian (Persero), Teguh Wahyono mengaku tidak khawatir dengan adanya aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong pertumbuhan industri gadai swasta melalui POJK Nomor 31/POJK.05/2016 guna mengatur tentang kepemilikan dan permodalan.
Dengan adanya aturan tersebut, baginya justru akan menambah daya saing kompetisi industri.
"Gini sebenarnya tadi kalau persaingan itu ada enam pemain baru dan sepuluh lagi masih di jalan, terus terang kita gak takut. Karena bisnis modelnya sama kok. Sama sama ambil uang dari bank kemudian dipinjamkan lagi barangnya juga sama. Kita jauh lebih kuat infrastruktur lebih kuat model lebih kuat orang lebih banyak jadi kami melihat kompetisi ini menyehatkan industri," kata dia, usai melakukan paparan kinerja PT Pegadaian (Persero) 2017, di Jakarta, Kamis, (15/3).
-
Bagaimana Pegadaian memperluas layanan selain gadai? 'Persaingan makin banyak, bisa langsung tidak langsung, supaya kita tetap bisa tumbuh itu salah satunya kita menyalurkan kredit di non gadai,' katanya.
-
Apa program baru Pegadaian? PT Pegadaian meluncurkan program gadai bebas bunga untuk maksimal pinjaman hingga Rp2,5 juta. Progam yang dinamai Gadai Peduli ini berlaku mulai 1 Agustus hingga 30 September 2024.
-
Apa yang Pegadaian lakukan untuk mendukung UMKM di Bali? Selain gadai, dukungan untuk UMKM yang bisa dilakukan oleh pegadaian pun kian beragam. Salah-satunya adalah KUR Syariah dimana dapat diberikan pinjaman hingga Rp 10 juta tanpa jaminan.'Di wilayah Bali Nusra sudah hampir 31 ribu orang yang memanfaatkan dengan nilai total Rp 314 miliar,' jelasnya.
-
Mengapa Pegadaian menawarkan tabungan emas? 'Jadi saldonya bukan rupiah tapi gram emas, misalnya hari ini Rp 1 juta harga emas per gram kalau nabung Rp 100 ribu berarti nabung 0,1 gram,' jelasnya.
-
Siapa saja yang diuntungkan dari kerja sama ini? Kerja sama ini memberikan kemudahan tidak hanya bagi nasabah, tetapi juga bagi Prudential Indonesia dan Prudential Syariah dalam proses collection angsuran premi atau kontribusi asuransi.
-
Kenapa Pegadaian meluncurkan Gadai Peduli? Dia menyebut program gadai tanpa bunga ini bagian dari upaya Pegadaian untuk mendukung program UMKM naik kelas. Melalui program ini, diharapkan akan mempermudah pelaku UMKM dalam mengakses permodalan untuk mengembangkan usaha.
Akan tetapi, yang dikhawatirkan oleh pihaknya saat ini adalah dengan banyaknya perusahaan financhial technology (fintech) di layanan langsung pinjam tunai. Menurutnya, pada tahun ini fintech sendiri tumbuh sepuluh kali lipat dari 2016 yang hanya berkisar pada Rp 240 milliar.
"Yang kita takutkan ke mereka jadi ada dua, satu speed mereka cepat banget pertumbuhannya. Yang kedua yang lebih saya takutkan apa bisnis modelnya berbeda," imbuhnya.
Selama ini, menurut Teguh cara kerja fintech dengan Pegadaian berbeda. Di mana Pegadaian menekankan pendapatan laba yang luar biasa, sedangkan fintech justru sebaliknya tidak menekankan dan tidak menargetkan keuntungan.
"Mereka tidak mencari laba dan tidak ditarget sehingga mereka banyak membakar uang untuk itu tadi, dalam rangka menciptakan peluang yang besar mungkin itu yang kita takutkan karena model bisnisnya yang berbeda. Bahkan, bukan hanya Pegadaian semua orang akan diserap. Karena mereka mencari nasabah untuk bisnis yang berbeda mungkin itu yang kami khawatirkan," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan apabila ada perusahaan fintech yang ingin bekerja sama dengan Pegadaian. Selama itu saling menguntungkan dan bermanfaat secara kebersamaan tidak menjadi masalah.
"Kita welcome kalau kolaborasi dengan mereka mereka jadi agen kita juga welcome kita juga kembali infrastruktur kurang kita juga mau kerja sama untuk infrastruktur itu. Sejauh ini sudah kita sedang berdiskusi. kita sedang berbicara di area mana kita akan bersinergi dengan mereka itu sangat welcome," tandasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan kolaborasi yang solid, sektor keuangan dapat mengatasi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSalah satunya menangani banyak proyek sistem pembayaran BUMN.
Baca SelengkapnyaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
Baca SelengkapnyaBerikut catatan penting bagi pemerintah dari komunitas tekfin agar industri semakin berkembang.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa parameter keuangan tumbuh positif pada posisi Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKemendag terus berupaya meningkatkan kemampuan digital pelaku usaha dalam negeri. Antara lain dengan menganggandeng perguruan tinggi hingga industri e-commerce.
Baca SelengkapnyaDamar mencatat, realisasi laba bersih Pegadaian telah menembus Rp2,9 triliun hingga semester I-2024.
Baca SelengkapnyaNurjaman mengatakan, transaksi digital akan menghemat waktu dan mengurangi kebutuhan untuk mengunjungi bank atau tempat fisik lainnya.
Baca Selengkapnya