Pekerja Apple ini bocorkan 5 tips sukses berbisnis ala Steve Jobs
Merdeka.com - Apple adalah Steve Jobs, Steve Jobs adalah Apple. Begitulah hal yang selam ini sangat melekat di benak fans-fans produk Apple. Inovasi Steve Jobs memang telah mengubah dunia, mulai dari orang tua hingga anak-anak menikmati karyanya. Smartphone dengan layar touchscreen hingga film-film animasi terbaik turut membawa nama besar pendiri Apple tersebut.
Tidak banyak diketahui memang, tetapi Steve Jobs tercatat sebagai salah satu pendiri studio film Pixar. Pixar kini telah berubah menjadi produsen film-film animasi terbaik dengan masterpiece seperti 'Toy Story', 'Monster, Inc.', dan 'Cars'.
Orang-orang menganggap Steve Jobs sebagai seorang revolusioner yang tidak hanya berhasil membawa perangkat komputer setingkat lebih maju, tetapi juga menjadi orang dibalik perkembangan gadget-gadget mobile yang kini tengah menjadi kebutuhan pokok banyak orang.
-
Siapa yang bisa sukses dalam bisnis? 'Wirausahawan sejati menciptakan peluang bisnis, sementara wirausahawan biasa menunggu peluang bisnis.'
-
Bagaimana cara sukses dalam bisnis? Orang sukses adalah mereka yang melakukan hal-hal yang orang biasa tidak mau melakukannya untuk mendapatkan apa yang orang biasa tidak dapatkan.
-
Siapa yang memberikan tips untuk pekerja? Pelatih karir dan pakar resume, Steven Leitch menuturkan, lamanya waktu tunggu setelah wawancara adalah akibat langsung dari persaingan pasar tenaga kerja yang sangat kompetitif.
-
Gimana cara meningkatkan skill bisnis? Dengan secara konsisten mengasah keterampilan bisnis utama ini, Anda akan meningkatkan peluang untuk meraih kesuksesan sebagai pengusaha.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Apa kunci utama bisnis? Produk dan layanan adalah kunci utama dalam bisnis yang kita jalani.
Dibalik ini semua, banyak orang penasaran dengan resep sukses Steve Jobs membangun perusahaan.
Kini, seorang pekerja di divisi Machintosh Apple membeberkan rahasia sukses Steve Jobs dalam membangun perusahaan. Menurutnya, tidak ada yang bisa mengajarkan tentang membangun perusahaan kecuali Steve Jobs.
Dilansir dari entrepreneur, pekerja ini mengamati dan mengawasi kinerja perusahaan Apple besutan Steve Jobs selama dua dekade. Dia mendapat lima hal penting yang harus dipelajari dari Steve Jobs sebelum membangun perusahaan.
Berikut 5 pelajaran yang bisa diambil dari suksesnya Steve Jobs:
Ciptakan kebutuhan yang tak bisa disebut orang
Masyarakat atau konsumen sebenarnya tidak bisa mengatakan apa yang mereka butuhkan. Mereka hanya bisa memberitahu apa yang mereka inginkan dan biasanya mengacu pada produk lebh baik, lebih cepat dan lebih murah.
Sebagai contoh, pada tahun 1980 pelanggan Apple ingin suatu lebih baik cepat dan murah yaitu Apple II. Tidak ada yang meminta Macintosh. Dalam pandangan Steve Jobs, pengusaha sukses mampu menciptakan apa yang tidak bisa diartikan atau disebut orang. Kini Macintosh justru sangat laku.
Jangan menjadi ahli
Para ahli pandai memberitahu apa yang salah dalam satu produk atau seni. Tapi mereka tidak bisa memberitahu bagaimana memperbaiki yang salah.
Dalam pandangan Steve Jobs yang diteliti, para ahli ini sama seperti pelanggan yang juga bukan orang yang tahu apa yang harus dilakukan perusahaan dalam memajukan produknya. Di sinilah seorang pengusaha dituntut menciptakan produk yang tidak bisa diartikan atau disebut orang.
Inovasi tanpa henti
Mengembangkan sebuah usaha harus mempertimbangkan inovasi dan memikirkan apa selanjutnya yang dibutuhkan masyarakat.
Sebagai contoh, pada tahun 1830-an, es permanen dihantam oleh hadirnya pabrik es. Kemudian tahun 1850-an, pabrik es juga dimangsa oleh perusahaan kulkas.
Pelajaran yang bisa diambil dari Steve Jobs, kewirausahaan sejati terjadi ketika Anda bekerja di kurva berikutnya atau membuat yang baru.
Hitung desain
Hitungan desain mungkin tidak menjadi masalah bagi semua orang, tetapi hal desain cukup banyak menjadi faktor penentu suksesnya sebuah bisnis.
Fungsi sederhana tidak cukup lagi. Melihat produk yang dibuat Steve Jobs, dia melakukan pekerjaan dengan cara elegan dan menyenangkan. Produk besutan Steve Jobs bahkan disebut melebihi harapan masyarakat.
Nilai tidak sama seperti harga
Harga adalah nomor yang dicetak dalam daftar. Sedangkan nilai adalah totalitas biaya dan manfaat dari sebuah produk.
Sesuatu dengan harga yang lebih tinggi dapat memiliki nilai yang jauh lebih baik. Jangan fokus pada harga, tapi fokus pada penyediaan nilai dan manfaat serta mengkomunikasikan nilai.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bill Gates pendiri Microsoft iri dengan kemampuan Steve Jobs memengaruhi orang.
Baca SelengkapnyaBegini isi sindiran mendiang pendiri Apple, Steve Jobs yang kembali viral.
Baca SelengkapnyaSteve Jobs, menurut Tim Cook, punya sifat yang tak dimiliki bos-bos besar teknologi.
Baca SelengkapnyaAktivitas produktif membuat pengusaha selalu tetap jadi terdepan secara kesiapan dan meningkatkan potensi sukses.
Baca SelengkapnyaJajaran orang-orang terkaya dunia seperti Bill Gates hingga Elon Musk menegaskan kesuksesan tak bakal diraih secara instan.
Baca SelengkapnyaSteve Jobs punya pengaruh luar biasa terhadap perkembangan teknologi. Tapi dia sosok yang rendah hati.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang terkaya di dunia ini menyarankan Anda untuk tidak hidup berdasarkan pendapat orang lain.
Baca SelengkapnyaProduk iPhone pertama yang dirilis pada 2007 silam tidak disambut baik oleh pasar.
Baca Selengkapnyailiarder ini menyarankan agar pemuda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut Real Time Net Worth Forbes, kekayaan bersih Arnault mencapai USD206 miliar atau setara dengan Rp3.293,9 triliun.
Baca SelengkapnyaMemiliki seseorang yang dapat dipercaya yang pernah mengalami situasi serupa akan sangat membantu.
Baca Selengkapnya