Pekerja Informal, Simak Tips Atur Keuangan Selama Ada Virus Corona
Merdeka.com - Virus Corona tidak hanya mengganggu kesehatan tetapi juga berdampak pada perekonomian. Banyak perubahan yang terjadi pada rutinitas dan gaya hidup. Imbasnya, kamu harus mengatur ulang kembali pengeluaran.
Dengan kebijakan pemerintah yang menyarankan untuk menghindari pertemuan atau keramaian agar memperlambat penyebaran virus Corona, banyak perusahaan maupun organisasi yang membatalkan acara dan mengurangi kegiatan mereka.
Banyak karyawan yang terdampak, ada beberapa yang terpaksa dirumahkan tanpa dibayar, pengurangan gaji pokok, bahkan ada juga yang kena PHK dikarenakan kondisi perusahaan yang tidak mampu.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa keuangan seseorang bisa memburuk? Kebiasaan yang tidak baik ini tidak hanya menghambat kesuksesan finansial, tetapi juga dapat memperburuk keadaan keuangan individu.
-
Mengapa gaya hidup konsumtif bisa menyebabkan masalah keuangan? Gaya hidup konsumtif sering kali membuat seseorang mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka mampu, menggunakan kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka. Penggunaan kartu kredit yang berlebihan dan pinjaman konsumtif tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan tumpukan hutang yang sulit dilunasi.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Influenza apa yang mempengaruhi produktivitas? Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan bahwa influenza dapat menurunkan produktivitas pekerja antara 67% hingga 74%.
-
Bagaimana mengatur keuangan bisa meningkatkan kualitas hidup? Dengan menetapkan prioritas, kamu dapat memastikan bahwa kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan anak-anak terpenuhi terlebih dahulu. Barulah, kebutuhan sekunder lainnya bisa dipenuhi. Nah, ketika keuangan terkelola dengan baik, kamu dan keluarga pasti akan merasa lebih tenang dan nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, pengusaha kecil dan menengah, freelancer, dan pekerja informal lainnya juga terdampak Corona karena berkurangnya pemasukan akibat kondisi ini.
Hal ini tentu saja dapat menghambat pemasukan yang menyebabkan kondisi keuangan bermasalah. Lalu, bagaimana mengaturnya supaya keuangan tetap stabil? Dikutip dari keterangan tertulis, FWD Life, Selasa (21/4), berikut tipsnya
Evaluasi Kembali Penghasilan
Tidak semua pekerjaan terdampak langsung dengan keberadaan virus Corona, sehingga kita tidak boleh panik dulu. Namun, jika ternyata pekerjaan kamu memang terdampak langsung, kamu sebaiknya kembali menyesuaikan anggaran rumah tangga.
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap pengeluaran bulanan kebutuhan rumah tangga, apakah masih masuk akal atau tidak. Paling penting adalah untuk mengevaluasi kecukupan dana darurat yang Kamu miliki terhadap kebutuhan. Secara umum tetap jalani kehidupan secara normal dan waspada.
Berhenti Belanja yang Tidak Perlu
Ingat agar tidak menghabiskan uang untuk produk yang tidak dibutuhkan atau bahkan tidak penting. Kamu dapat membuat skala prioritas pengeluaran, seperti membeli bahan makanan pokok dan produk self-hygiene yang sangat diperlukan.
Namun, jangan membeli secara berlebih karena akan membuat pengeluaranmu semakin membengkak akibat terlalu banyak membeli barang yang tidak dibutuhkan saat ini.
Kamu juga dapat mengurangi pembelian konsumtif, misalnya, membeli tas baru atau gadget keluaran terbaru. Tahan dulu pembeliannya sampai situasi membaik, ya!
Cari Tambahan Penghasilan
Kondisi saat ini memengaruhi beberapa sektor bisnis, seperti bisnis yang berkaitan dengan penyelenggaraan sebuah acara (event organizer) hingga biro perjalanan dan hotel yang sangat terdampak oleh pandemi ini.
Salah satu solusi agar keuangan tetap stabil terutama untuk yang tidak mempunyai penghasilan tetap adalah dengan mencari penghasilan tambahan. Sekarang saatnya untuk menyalurkan keahlian dan passion kamu seperti berjualan makanan atau memanfaatkan internet untuk membuka website yang dapat menghubungkan freelancer dengan para perekrut.
Kamu juga bisa memanfaatkan penggunaan media sosial untuk mempromosikan keahlianmu dan terhubung dengan banyak orang.
Menabung dan Prioritaskan Dana Untuk Kesehatan
Jangan lupa untuk tetap menyisihkan penghasilanmu. Prinsipnya, jangan lupa untuk memprioritaskan menabung dulu, baru sisanya bisa Kamu gunakan untuk biaya hidup. Dalam kondisi saat ini tidak ada salahnya untuk tetap mempersiapkan perlindungan diri sebaik mungkin, salah satunya adalah dengan memiliki asuransi kesehatan.
Hal ini dapat mengurangi kekhawatiranmu saat jatuh sakit terutama dalam kondisi seperti ini. Salah satu asuransi kesehatan yang cocok bagi para pekerja informal adalah Asuransi Bebas Handal dari FWD Life.
Setelah ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVID-19 secara resmi tidak ditanggung oleh banyak produk asuransi. Hal ini karena semua polis asuransi menyebutkan bahwa penyakit yang masuk kategori pandemi tidak masuk dalam pertanggungan asuransi.
Namun, Asuransi Bebas Handal tetap melindungi nasabah saat adanya pandemi. Asuransi Bebas Handal ini menawarkan beberapa kelebihan yang cocok bagi para pekerja informal. Pertama, produk ini terjangkau dengan hanya mulai dari Rp 75.000 per bulan.
Kedua, asuransi ini sederhana karena mudah dibeli secara online dan prosesnya pun tidak rumit. Ketiga saat berada di rumah sakit, Kamu juga akan dimudahkan dengan sistemnya yang cashless.
Reporter: Arthur Gideon
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara ini merupakan upaya mencari solusi bersama untuk kembali menyehatkan keuangan.
Baca SelengkapnyaIdeal menabung sejatinya menyesuaikan kondisi keuangan terkini.
Baca SelengkapnyaUsahakan untuk memiliki dana darurat yang mencukupi untuk menutup biaya hidup selama beberapa bulan ke depan.
Baca SelengkapnyaFrugal living tidak hanya sekadar mengurangi pengeluaran, tetapi juga mengoptimalkan setiap sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan keuangan.
Baca SelengkapnyaPrevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.
Baca SelengkapnyaAHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
Baca SelengkapnyaPekerjaan di sektor gig, rentan terhadap ketidakstabilan pendapatan dan kurangnya jaminan sosial.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPKS berikan catatan terkait perubahan peraturan soal Tapera tersebut.
Baca SelengkapnyaPeningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca SelengkapnyaDengan menerapkan hal ini, Anda diharapkan dapat mengatasi stres akibat mengelola keuangan sehingga tidak akan mengganggu atau menimbulkan masalah lain.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca Selengkapnya