Pelaksanaan penghapusan Premium membutuhkan dana Rp 130 T
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil, menilai penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, dalam memproduksi BBM pengganti, Pertamina tidak bisa menggunakan kilang yang ada saat ini.
Jika ingin memproduksi BBM RON 90, Sofyan menambahkan perlu dilakukan perbaikan kilang-kilang milik Pertamina. Setidaknya dibutuhkan dana hampir mencapai Rp 130 triliun dengan waktu perbaikan selama 4 tahun. Dengan begitu, penghapusan premium sebaiknya dilakukan secara bertahap.
"Karena selama ini Pertamina tidak melakukan perbaikan kilang," pungkas Sofyan di Kantornya, Jakarta, Jumat (17/4).
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Kapan program optimasi biaya Pertamina dimulai? Sepanjang tahun 2023 sebanyak 301 program Cost Optimization dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional.
-
Kapan Pertamina targetkan penyelesaian penyimpanan karbon? ‘Jika semua berjalan lancar, 2030 selesai, dan penyimpanan dapat digunakan,’ kata Oki.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
Menurut Sofyan, kilang Pertamina ini juga sudah tua dan tidak mampu untuk memproduksi Petralite. "Karena sekarang tantangan berat bagi Pertamina ini adalah pembangunan dan perbaikan kilangnya. Kilang-kilang Pertamina itu sudah pada tua. Kilang itu ada yang sudah 40 tahun, kilang yang paling muda adalah kilang Balongan. Kalau enggak salah tahun 1993 atau 1994," ujarnya.
Akibat tidak sesuainya kilang saat ini, lanjutnya, Pertamina turut harus menutup kilangnya demi menutupi kebutuhan masyarakat dengan produk baru tersebut. "Kalau kita mau hilangkan Ron 88, maka terpaksa kita tutup semua kilang. Implikasinya kalau kita tutup kilang kita, kita terpaksa impor produk-produk itu yang sudah jadi 100 persen," kata dia. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPertamina tetap mempertahankan performa keuangan meskipun menghadapi dinamika pasar.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan telah menerima usulan anggaran Rp14,64 triliun untuk perbaikan jalan rusak.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap, hingga akhir 2024, Tol Trans Sumatera akan tersambung dari Bakauheni sampai Jambi.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaPipa transmisi gas Ruas Cirebon-Semarang ditaksir memakan biaya Rp3,3 triliun.
Baca SelengkapnyaSelain Kenya, Kongo juga sudah menawarkan pengelolaan sejumlah blok migas.
Baca SelengkapnyaSKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.
Baca SelengkapnyaPelni meminta bantuan dana PMN dari pemerintah untuk membeli kapal baru secara bertahap.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaPembangunan pipa Dusem memiliki dasar hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional.
Baca Selengkapnya