Pelaku industri kaca Tanah Air diajak ikut pameran Glasstec ke-25 di Jerman
Merdeka.com - Pemeran terbesar industri kaca Glasstec 2018 akan digelar untuk ke-25 kali di Düsseldorf, Jerman pada tanggal 23–26 Oktober 2018 mendatang. Glasstec merupakan pameran business-to-business terbesar untuk industri kaca di dunia, untuk memamerkan teknologi, pengembangan produk, berbagai solusi, dan proses pembuatannya.
Menjelang pameran, Messe Düsseldorf selaku penyelenggara melakukan roadshow presentasi ke Indonesia. Menurutnya, dunia melihat industri kaca Indonesia cukup disegani karena memiliki pemain global yang mampu bersaing di pasar ekspor. Pasar dalam negeri juga cukup besar dengan permintaan didorong oleh sector property dan otomotif.
"Untuk itulah kita mengutamakan bertemu dengan pelaku industri kaca Indonesia berharap mereka mengambil kesempatan emas bertemu dengan pelaku industri ternama di dunia pada ajang Glasstec 2018," ujar Global Head and Director Messe Düsseldorf GmbH, Birgit Horn di Jakarta, Rabu (14/3).
-
Bagaimana cara agar produk yang dihasilkan berkualitas? Penyedia jasa maklon biasanya memiliki akses ke teknologi terbaru dan bahan baku yang berkualitas tinggi, serta tim penelitian dan pengembangan (R&D) yang mampu menciptakan formula inovatif.
-
Bagaimana pengaruh sertifikasi SNI terhadap Sarung Mangga? 'Alhamdulillah, dengan adanya sertifikasi, lebih bangga diri, dalam menghadapi kompetisi, customer lebih percaya. Semoga PT Pajitex semakin berkembang,' kata Umar.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Bagaimana Sido Muncul menjamin kualitas produknya? Terkait hal itu, Irwan menegaskan bahwa produk-produk Sido Muncul telah terstandar melalui berbagai proses pengujian uji aflatoksin, uji kontaminasi mikroba, uji logam berat, uji pupuk dan pestisida, tes DNA serta Bebas Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.
-
Bagaimana Sido Muncul menjaga mutu produknya? “Itu mulai dari hulu, makanya kami memuliakan tanaman, kedua mesin-mesin yang digunakan, ketiga pengalaman kami mengolah,“ imbuh Irwan.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
Acara juga dihadiri oleh Yustinus H. Gunawan selaku Ketua Umum Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), Henry Susanto selaku Ketua Asosiasi Produsen Gelas Kaca Indonesia, Rully Tanuwidjaja dari Ikatan Arsitek Indonesia, dan Egbert Wenninger the Senior VP of the VDMA (Asosiasi Manufaktur Mesin dan Pabrik Jerman).
Mengenai Glasstecc 2018, Yustinus H. Gunawan mengatakan, industri kaca nasional perlu melakukan pengembangan produk berkualitas yang memenuhi standar SNI agar mampu berkembang dan bersaing dengan produk impor yang membanjiri pasar domestik.
"Kami mengajak pelaku industri kaca Indonesia untuk berkunjung ke Glasstec 2018 untuk mengetahui perkembangan teknologi terkini, sekaligus menemukan rekan bisnis di ajang ini."
Pameran glasstec yang ke-25 tahun ini akan menentukan standar-standar yang akan berlaku di industri kaca dunia. Para peserta pameran dari berbagai belahan dunia akan menghadirkan inovasi produk terbaru mereka. Selain itu berbagai program seminar, demo produk, dan pelatihan menghadirkan pakarnya akan memberikan insight yang sangat berharga bagi pelaku Indonesia untuk dapat bersaing.
Pada pameran sebelumnya, Glasstec 2016 diikuti oleh lebih dari 1.230 peserta yang berasal dari 52 negara dan berhasil menarik perhatian lebih dari 40.100 pengunjung dari 121 negara, mengukuhkannya sebagai pameran dagang terbesar dan terpenting di industri kaca dunia. Dari jumlah pengunjung tersebut, 86 persen adalah orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan di perusahaan mereka.
Selama pameran, akan didemonstrasikan berbagai teknologi pembuatan produk kaca bertajuk glass technology live. Demonstrasi produk ini terselenggara bekerjasama dengan jaringan universitas yang ada di Eropa, yaitu Technische Universität Darmstadt,Technische Universität Delft, Technische Universität Dresden, dan Technische Universität Dortmund.
Selain demonstrasi produk, teknologi dan solusi, berbagai konferensi, seminar dan pertemuan-pertemuan bisnis lainnya juga turut melengkapi acara Glasstec 2018. Berbagai acara yang ada dimaksudkan untuk menjembatani antara teori dengan praktik, serta agar terjalin hubungan baik di antara peserta dan pengunjung Glasstec untuk mendukung terjadinya hubungan bisnis. Konferensi yang akan diadakan juga mengusung berbagai tema menarik untuk didiskusikan.
Salah satu hal yang membedakan Glasstec 2018 dengan gelaran sebelumnya adalah adanya dukungan dari pemerintah Jerman melalui Kementerian Ekonomi dan Energi terhadap perusahaan-perusahaan start-up. Kepedulian tersebut diwujudkan dengan menghadirkan area pameran khusus perusahaan–perusahaan start-up serta pemberian subsidi bagi perusahaan-perusahaan baru Jerman yang bergerak di industri kaca. Perusahaan-perusahan start-up tersebut diberikan kesempatan bertemu untuk menjalin hubungan bisnis dengan berbagai perusahaan ternama.
Direktur WAKENI Rini Sumardi mengatakan, beberapa tahun belakangan ini perbaikan dan pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi fokus kerja Indonesia. Kaca merupakan salah satu bahan komoditi yang diperlukan untuk menunjang pembangunan dan revitalisasi berbagai infrastruktur yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta meningkatkan kualitas produk kaca yang sudah ada di tanah air saat ini, diperlukan bahan baku, teknologi serta proses finishing yang berkualitas. Tak hanya itu, para arsitek serta designer juga perlu berbagai produk kaca yang berkualitas untuk diterapkan pada berbagai desain mereka.
"Glasstec yang akan diadakan di Duesseldorf, Jerman pada tanggal 23–26 Oktober 2018 mendatang merupakan salah satu event yang berfokus pada teknologi dan produk terkini bagi industri kaca dari seluruh dunia. Ajang ini menjadi kesempatan yang baik bagi para pelaku industri kaca di tanah air untuk mengikuti lebih lanjut bagaimana perkembangan teknologi industri kaca, dan untuk melihat teknologi mana yang perlu dan penting untuk Indonesia," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan-perusahaan muda didorong untuk mengambil langkah maju dan mempresentasikan bisnis mereka kepada dunia di zona start-up.
Baca SelengkapnyaGelaran Megabuild Indonesia ke-21 dan Keramika Indonesia ke-10 resmi dibuka.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri melalui kebijakan subtitusi impor dan peningkatan investasi di sektor petrokimia.
Baca SelengkapnyaKnalpot Aftermarket Produksi UMKM yang Punya Label SNI Bakal Bebas dari Razia Polisi
Baca SelengkapnyaBahkan, dalam waktu dekat perusahaan gas kaca tersebut berencana untuk menambah investasi hingga Rp8 triliun.
Baca Selengkapnyaakal ada 400 pabrik dan pemasok terkemuka berasal dari Indonesia, China, Taiwan, Hongkong dan Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaInovasi tersebut akan mendukung daya saing pelaku usaha dalam persaingan di pasar mancanegara.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah mengekspor baja lapis sebagai bahan baku produk baja ringan struktural dan genteng metal untuk pembangunan rumah di Australia.
Baca SelengkapnyaPameran mesin industri dan produk elektronik Indonesia yang menghadirkan inovasi dan kemajuan teknologi terkini di bidang mesin industri.
Baca SelengkapnyaJika para importir barang elektronik merek luar negeri telat merespons dengan tidak membuka pabrik di Indonesia, maka harga produknya akan menjadi lebih mahal.
Baca SelengkapnyaIndustri cat dan pelapis ke depan harus mampu mengatasi tantangan agar bisa lebih ramah terhadap lingkungan.
Baca SelengkapnyaMengingat posisi UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya