Pelaku Pariwisata Bali Gunakan Energi Gas Bumi Non-Pipa, Ini Sederet Keunggulannya
Merdeka.com - Sejumlah pelaku industri pariwisata seperti sektor perhotelan di Bali kini bisa merasakan manfaat dari penggunaan gas bumi non-pipa yaitu Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai energi utama.
Salah satunya, Trans Resort Bali menjadi pioner penggunaan CNG di Bali sejak bulan April 2022. Sedangkan Conrad Hotel dan SOL by Melia juga merupakan pelanggan Pertagas Niaga yang menggunakan LNG.
"Pemanfaatan CNG ini selaras dengan komitmen kami dalam menggunakan energi bersih. Trans Resort Bali menjadi hotel pertama di Bali yang menggunakan CNG yang telah tersertifikasi dan menjadi kiblat pemanfaatan CNG oleh hotel-hotel lainnya," ujar General Manager Trans Resort Bali Alex Jovanovich di Kabupaten Badung dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (10/11).
-
Kenapa Pertamina jamin pasokan energi di Bali? 'Melalui regional Jatimbalinus, Pertamina jamin pasokan avtur, BBM dan LPG di kegiatan WWF 2024,' jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana Pertamina melakukan transisi energi? Untuk itu, Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
-
Dimana Pertamina menerapkan teknologi CCS/CCUS? Inovasi penting yang dijalankan Pertamina dalam dekarbonisasi adalah implementasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan melakukan injeksi perdana C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat serta Lapangan Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Bagaimana Pertamina mendukung transisi energi? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
-
Kenapa Pertamina bangun terminal LPG di Bima dan Kupang? 'Terminal LPG Bima dan Kupang akan mendukung terwujudnya availability, accessibility, dan affordability energi khususnya LPG di wilayah NTB dan NTT. Penyelesaian PSN ini menjadi penting karena besarnya manfaat ketersediaan energi yang berkeadilan bagi masyarakat bahkan sampai pelosok,' jelas Riva.
-
Bagaimana transportasi di Gili Trawangan? Di mana pemerintah daerah melarang penggunaan kendaraan bermotor di pulau ini. Sehingga aktivitas di pulau ini banyak dilakukan dengan jalan kaki atau naik sepeda saja.
Trans Resort Bali menggunakan CNG yang disalurkan menggunakan cradle berkapasitas 60 M3 dan infrastruktur penunjang yaitu Pressure Reducting System.
Alex Jovanovich menjelaskan penggunaan energi dalam industri perhotelan sangat penting untuk meningkatkan komitmen pengelolaan operasi perusahaan yang lebih berkelanjutan.
Hal itu juga selaras dengan semangat dan visi Trans Resort menjadi hotel yang menjalankan prinsip ESG. Trans Resort Bali, biaya untuk energi memiliki porsi delapan persen dari total biaya operasional.
"Kami membuat meterik untuk penggunaan clean energy. Tentunya agar lebih reliable, bersih, dan tidak terlalu membutuhkan banyak penyesuaian dengan peralatan dapur yang sudah ada. Dengan pemakaian CNG, maintenance dapur menjadi lebih minim," kata dia.
Dia menambahkan biasanya Trans Resort Bali melakukan maintenance dapur setiap satu bulan sekali. Namun dengan CNG, selama 6 bulan ini, dapur tidak memerlukan maintenance karena nyala api tetap stabil dan bersih.
"Kami juga mengutamakan penggunaan energi yang aman, sehingga Compressed Natural Gas menjadi pilihan yang tepat," ungkap Alex Jovanovich.
Selain CNG gas bumi non-pipa Subholding Gas lain yang disalurkan di Bali adalah LNG. Conrad Hotel menjadi hotel pertama di Bali yang memakai LNG untuk kebutuhan dapur, boiler, dan obor.
Saat ini kebutuhan Liquefied Natural Gas di Conrad Hotel cukup besar, sehingga disalurkan menggunakan LNG Isotank berkapasitas 9.000 M3.
Keuntungan CNG
Direktur Utama Pertagas Niaga, Aminuddin menjelaskan sama halnya dengan gas bumi yang disalurkan dengan pipa, penggunaan CNG maupun LNG memiliki keunggulan mendorong daya saing brand produk maupun jasa.
Pasokan yang terus terjaga juga dinilai menjadi nilai lebih, sehingga pelanggan tidak akan mengalami kendala kehabisan bahan bakar.
"Tidak hanya sisi penurunan biaya produksi pada biaya yang dibayarkan, konsumen selama memakai gas bumi akan mendapatkan manfaat lain seperti sustainability operasi dan layanan. Harga gas bumi dalam hal ini CNG, selain lebih kompetitif dibandingkan energi fosil lainnya, juga lebih stabil," ujar dia.
Dia menambahkan dengan harga yang lebih kompetitif, juga dapat berdampak positif ekonomi bagi pelanggan. Bali sebagai destinasi wisata juga diharapkan semakin meningkatkan daya saing ekonomi dan pemanfaatan CNG dapat menjadi salah satu penopang energi bersih di Bali.
PT Pertagas Niaga selaku afiliasi Subholding Gas Niaga telah menginisiasi penyaluran gas bumi non pipa di Bali, mengingat Bali merupakan salah satu wilayah yang belum terkoneksi jaringan gas bumi Subholding Gas Group.
Suplai CNG oleh Pertagas Niaga bekerja sama dengan Patra Logistik telah dilakukan ke The Trans Resort Bali, Badung sebagai konsumen pelopor CNG di Bali.
Potensi konsumen terus meningkat, sehingga PGN grup berusaha menopang dengan alternatif gas bumi dalam bentuk LNG dengan manfaat yang serupa. Conrad Hotel dan SOL by Melia merupakan pelanggan Pertagas Niaga yang menggunakan LNG.
Aminuddin mengatakan perluasan CNG dan LNG yang masif itu juga bagian dari upaya Subholding Gas Pertamina untuk berkontribusi mengurangi impor energi dan menghemat subsidi LPG agar lebih tepat sasaran.
"Bersumber dari dalam negeri, pemanfaatan CNG dan LNG juga akan menopang kemandirian energi di Indonesia. Dukungan dari pemerintah juga sangat penting, agar pemanfaatan LNG oleh pelanggan di berbagai segmen didapatkan dengan harga yang kompetitif," ungkap Aminuddin.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun tujuan kesepakatan ini untuk menjajaki potensi dalam perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan penyediaan gas bumi.
Baca SelengkapnyaPGN mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyediakan jaringan infrastruktur di IKN khususnya hunian atau rumah dinas untuk menteri hingga pegawai.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Gaslink di Pulau Bali memiliki tantangan karena sumber pasokan belum tersedia di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaMelalui keandalan infrastruktur terintegrasi, PGN memproyeksikan penyaluran gas bumi sebesar 13.800 m3 per bulan ke Hotel Nusantara.
Baca SelengkapnyaHotel Gumaya merupakan salah satu pelanggan komersial yang kini menggunakan gas pipa PGN.
Baca SelengkapnyaKerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaUntuk volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebesar 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaPGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca SelengkapnyaPenyediaan CNG untuk CCS menambah portofolio PTGN di wilayah Jawa Tengah dan menjadi pemacu untuk terus memperluas pasar CNG.
Baca SelengkapnyaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan kerugian negara akibat impor gas lLPG yang terlalu banyak.
Baca SelengkapnyaDi wilayah tersebut terdapat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).
Baca Selengkapnya