Pelebaran jalan di Puncak Pass dilakukan hari ini
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengerjakan pelebaran jalan di Puncak Pass, Ciloto, Cianjur, Jawa Barat. Pengerjaan pelebaran tersebut dimulai hari ini, Sabtu (31/3).
Pelebaran jalan dilakukan agar tidak mengganggu kenyamanan pengendara pada saat berlangsungnya pengerjaan turap di lokasi longsoran. Selain itu, jalur akan lebih aman karena jauh dari jurang.
"10 hari ke depan kita lakukan pelebaran jalan dua meter dengan mengikis tebing," ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Ditjen Bina Marga Atyanto Busono, Jumat (30/3) kemarin.
-
Kenapa jalan Cipanas Puncak dibangun? Tujuan awal adalah untuk pertahanan dari serangan Inggris di wilayah lautan, agar bisa diantisipasi tentara Belanda. Kemudian, Jalan Raya Pos ini juga diperuntukan sebagai akses komunikasi.
-
Dimana Tol Puncak akan dibangun? Selain Tol Bosicuba, pemerintah juga akan membangun Tol Puncak sepanjang 51 kilometer, mulai dari Caringin, Megamendung hingga Cianjur.
-
Bagaimana Kementerian PUPR membangun tol IKN? Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan di tiga seksi, antara lain Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
-
Dimana jalur terjal ada di Gunung Puncak Jaya? Selain menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya memiliki jalur pendakian yang ektrem. Pasalnya, gunung ini dipenuhi oleh batuan tebing yang terjal.
-
Kapan jalur Cipanas Puncak dibangun? Menurut informasi di tayangan tersebut, kondisi jalan di Cipanas ini diambil rentang tahun 1860, di mana saat itu berbarengan dengan dibangunnya jalan raya Pos oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
-
Bagaimana pembangunan Tol Cipularang? Pada akhirnya tahun 2003, proyek pembangunan Tol Cipularang berhasil dikerjakan dalam dua tahap. Diresmikan Megawati Proyek Tol Cipularang diprakasai oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dalam rangka menyambut hari jadi ke-50 Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan dikelola oleh PT. Jasa Marga. Tahap pertama diresmikan oleh Presiden Megawati pada 24 April 2004 dengan menelan biaya sebesar Rp745 miliar. Pada peresmian tahap pertama, Presiden Megawati menginginkan proyek tahap dua segera dikerjakan. Dalam pidatonya, Presiden meminta agar penyelesaian pekerjaan Cipularang Tahap II dipercepat dari jadwal yang telah ditetapkan sehubung dengan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika ke-50 yang akan berlangsung pada April 2005.'Saya minta pelaksanaan proyek ini bisa dilembur dengan secepat-cepatnya, agar cepat selesai,' ujar Presiden Megawati dalam peresmian Tol Cipularang Tahap I.Tahap kedua, selesai pada 2005 dengan biaya sebesar Rp1,6 triliun. Tol Cipularang kemudian diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005.
Tahap selanjutnya, Kementerian PUPR memperbaiki longsoran secara permanen dengan konstruksi pondasi borepile. Lama pengerjaan kontruksi di Puncak Pass diperkiraan sekitar tiga bulan atau selesai setelah Lebaran.
"Selama pengerjaan konstruksi tidak akan mengganggu arus lalu lintas karena jalan sudah dilebarkan sebelumnya," terang Atyanto.
Tak hanya itu, Kementerian PUPR juga akan mengawasi setiap pergerakan tanah di lokasi longsor Puncak Pass. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan.
"Setiap hari ada petugas yang disiagakan di lokasi untuk mengamati pergerakan tanah di lokasi kejadian," katanya.
Atyanto menegaskan longsor di Puncak Pass tidak mengganggu perbaikan jalan di beberapa titik lokasi yang sebelumnya ambles akibat longsor Februari lalu.
"Untuk badan jalan di Puncak Pass juga masih stabil dan tidak ikut longsor. Jadi aman dilintasi," kata Atyanto.
Oleh karena itu, Kementerian PUPR merekomendasikan jalur Puncak Pass kembali dibuka dan bisa dilintasi kendaraan roda empat.
"Tapi tetap dibatasi, kendaraan ringan sampai dengan minibus saja," tandasnya.
Reporter : Achmad Sudarno
Sumber : Liputan6
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk optimalisasi pemanfaatan Rest Area Gunung Mas, Pemkab Bogor mengusulkan perluasan lahan parkir.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaKasatlantas Polres Cianjur AKP Anjar Maulana memprediksi volume kendaraan akan terus meningkat hingga Senin petang,
Baca SelengkapnyaGuna menghindari kepadatan lalu lintas, TJT mengimbau para pengguna jalan untuk menghindari waktu puncak arus mudik serta tetap berhati-hati dalam berkendara.
Baca SelengkapnyaTol Puncak-Cianjur itu memang sudah ada petanya. Tinggal dilaksanakan saja.
Baca SelengkapnyaJasa Marga telah menyiapkan mitigasi risiko di antaranya pengalihan arus lalu lintas yang terdampak sebelum area kerja, mempersempit area kerja dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPuncak kepadatan kendaraan diprediksi terjadi pada 10 dan 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal, kehadiran jalan bebas hambatan tersebut penting untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan wisata Puncak.
Baca SelengkapnyaPukul 18.00 Wib, lalu lintas di dari dan ke arah Puncak akan ditutup karena di ruas itu akan diterapkan kebijakan car free night atau malam bebas kendaraan.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR akan melakukan perbaikan temporer Tol Bocimi yang ambles karena longsor
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan juga terlihat di sejumlah jalur alternatif yang terdapat di sepanjang jalur Cipanas.
Baca SelengkapnyaRizky mengatakan sistem lalu lintas dua arah sudah diberlakukan sejak pukul 15.00 WIB.
Baca Selengkapnya