Pelemahan ekonomi China bikin pasar aset RI turun
Merdeka.com - Perlambatan ekonomi China dan kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat Federal Reserves (The Fed) ikut berimbas perekonomian dunia termasuk Indonesia. Terutama melemahnya nilai tukar Rupiah karena Dolar Amerika Serikat (AS) bakal terus menguat.
Global Head of Financial Markets Research ANZ, Richard Yestsenga mengatakan tingkat suku bunga dan komoditas global akan tetap berada pada level yang rendah. Kemudian, The Fed secara perlahan akan meningkatkan tingkat suku bunganya.
Dia menegaskan pelemahan nilai Renminbi China juga bakal membuat pasar aset di Indonesia melemah. "Siklus perdagangan global masih akan lemah dan Asia akan merasakan dampak dari kenaikan biaya modal yang berasal dari sumber eksternal. Cina dan renminbi juga berasa dalam siklus pelemahan sehingga membuat pasar aset di Asia akan tetap melemah," ujarnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (5/11).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
Sementara itu, Senior Rates Strategist Asia ANZ, Kumar Rachapudi mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap akan dipengaruhi tiga faktor yaitu transformasi Cina menjadi ekonomi yang berorientasi pada konsumsi, penurunan harga komoditas serta ketidakjelasan The Fed terkait suku bunga.
"Inflasi akan mulai menurun dan memberikan Bank Indonesia ruang untuk mendorong pertumbuhan, namun volatilitas pada pasar keuangan dapat menahan langkah BI tersebut," jelas Kumar.
Dia menambahkan, perekonomian Cina akan tetap melambat diperkirakan hanya tumbuh 6,8 persen pada tahun 2015 dan 6,3 persen pada tahun 2016. Pemerintah Cina juga telah menerapkan pelonggaran untuk melakukan stabilisasi ekonomi dengan menekan nilai tukar mata uang dan tingkat imbal hasil surat utangnya. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaLoyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca Selengkapnya