Pelemahan Ekspor Dampak Perang Dagang Diproyeksi Masih Hantui Indonesia di 2020
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyampaikan pandangannya terhadap kegiatan ekspor Indonesia pada 2020 mendatang. Dia mengakui kalau Indonesia sedang menghadapi masa sulit, apalagi dengan adanya perang dagang Amerika Serikat dengan China, serta Jepang dengan Korea. Apalagi ditambah dengan Brexit. Namun, hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk berdiam diri.
"Seperti yang tadi saya gambarkan kondisi ini tidak mudah, memang. Itu fakta. Kapan akan berakhir juga kita tidak tahu. Tapi kita tidak boleh berdiam diri. Pak Presiden (Joko Widodo) menyampaikan kita harus melihat dari sisi opportunity. Apa saja kita ambil," ungkapnya di Jakarta, Senin (19/8).
Menteri Enggar kemudian menitikberatkan soal relokasi industri. Indonesia harus bisa menangkap semua peluang relokasi industri agar negara-negara mau membangun pabriknya di Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Siapa yang akan dihadapi Indonesia? Selanjutnya, Jay Idzes dan rekan-rekannya akan menghadapi Jepang. Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 15 November itu menempatkan tim asuhan Shin Tae-yong dalam posisi yang cukup menegangkan.
-
Apa saja yang dibahas Kemendag dengan Singapura? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Nantinya, pemerintah akan menyiapkan berbagai insentif dan mempermudah perizinan agar banyak perusahaan yang datang. "Makanya kita harus itu (menarik agar perusahaan di berbagai negara merelokasi pabrik ke Indonesia), karena kalau tanpa itu, tidak mungkin ada penambahan ekspor, market sharenya bisa menurun," tambahnya.
Sejauh ini China, Kanada dan Chile menjadi negara yang paling terdampak perang dagang AS dengan China. Ketiga negara tersebut kehilangan impor hingga USD 20 miliar. Untuk pabrik di AS, mereka mengalihkan produksi ke Meksiko, Korea Selatan, dan Vietnam.
Oleh karenanya, Indonesia harus memanfaatkan peluang dampak perang dagang ini sebaik-baiknya. Apalagi ekonomi Indonesia sendiri diproyeksikan jadi nomor 4 atau 5 dunia pada 2040 mendatang.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung tentang over-produksi di China yang memicu kekhawatiran banyak negara terkait membanjirnya produk impor murah.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaAda kekhawatiran bahwa Indonesia belum sepenuhnya siap menghadapi serbuan investasi.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.
Baca SelengkapnyaSektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca Selengkapnya