Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelonggaran PPKM di Sejumlah Wilayah Dorong Inflasi Oktober Capai 0,12 Persen

Pelonggaran PPKM di Sejumlah Wilayah Dorong Inflasi Oktober Capai 0,12 Persen Inflasi Bahan Pokok. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, realisasi inflasi Oktober 2021 sebesar 0,12 persen (mtm), 1,66 persen (yoy) dan 0,93 persen (ytd). Angka ini sedikit di bawah rentang target yang ditetapkan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, peningkatan inflasi yang terjadi di Indonesia pada Oktober 2021 tetap terkendali dan stabil di tengah pemulihan ekonomi domestik. Hal ini sejalan dengan terjadinya inflasi disejumlah negara seperti Amerika Serikat sebesar 5,4 persen dan Euro Area sebesar 4,1 persen di bulan September 2021 karena adanya gangguan rantai pasok global.

"Pada penghujung Oktober 2021, inflasi Indonesia tetap terkendali dan stabil di tengah pemulihan ekonomi domestik, dan terjadinya kenaikan inflasi di sejumlah negara di dunia," kata Airlangga dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (2/11).

Orang lain juga bertanya?

Stabilnya angka inflasi juga disokong membaiknya kondisi di sektor kesehatan. Sehingga aktivitas masyarakat kembali bergerak dan konsumsi kembali meninggi.

Dalam sebulan terakhir, Pemerintah telah menurunkan level PPKM hampir di seluruh daerah seiring melandainya jumlah kasus Covid-19.Pelonggaran status level PPKM ini berdampak pada peningkatan penggunaan moda transportasi, khususnya angkutan udara, untuk menunjang aktivitas dan mobilitas masyarakat yang semakin gencar seperti sediakala.

Kondisi ini mendorong komponen Harga Diatur Pemerintah (Administered Prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,33 persen (mtm). Sehingga menjadi penyumbang terbesar inflasi Oktober yakni sebesar 0,06 persen.

"Aktivitas dan mobilitas masyarakat berangsur-angsur terus meningkat. Penurunan level PPKM hampir di seluruh daerah telah mendorong mobilitas msyarakat terus meningkat meskipun masih dibatasi dengan syarat perjalanan yang cukup ketat," kata Airlangga.

Sementara itu, Komponen Harga Bergejolak (Volatile Food/VF) kembali mengalami inflasi sebesar 0,07 persen (mtm), dan 3,16 persen (yoy). Kelompok ini kembali mengalami inflasi setelah selama dua bulan sebelumnya mengalami deflasi yang disebabkan penurunan harga beberapa komoditas hortikultura. Pada Oktober 2021, cabai merah justru menyumbang andil mencapai 0,05 persen atau mengalami inflasi sebesar 20,86 persen (mtm).

"Kenaikan komoditas hortikultura, semisal aneka cabai, seperti yang terjadi di Oktober ini perlu kita waspadai bersama-sama, mengingat saat ini telah masuk musim penghujan yang biasanya memang mengurangi produktivitas tanaman hortikultura," jelasnya.

Komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi yakni minyak goreng (0,05 persen) dan daging ayam ras (0,02 persen). Sementara beberapa komoditas VF yang mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi yakni telur ayam ras (-0,03 persen), tomat (-0,02 persen), bawang merah, sawi hijau, bayam, kangkung (andil masing-masing sebesar -0,01 persen).

"Namun, permintaan domestik kembali melanjutkan momentum perbaikan. Hal ini terlihat dari inflasi inti yang tetap menyumbang inflasi Oktober 2021 dengan andil mencapai 0,05 persen, walaupun secara bulanan inflasi inti sebesar 0,07 persen (mtm), masih lebih rendah dari inflasi inti September 2021 sebesar 0,13 persen (mtm)," ujarnya.

Selain itu, perbaikan permintaan domestik tersebut juga tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dilaporkan IHS Markit pada Oktober 2021 berada pada posisi ekspansif di level 57,2. Nilai tersebut juga naik dari posisi bulan sebelumnya yang berada pada posisi 52,2.

Level PMI Indonesia menggambarkan kondisi aktivitas usaha yang kembali menggeliat di seluruh sektor manufaktur Indonesia selama dua bulan berturut-turut. Kalau diperhatikan, nilai PMI negara-negara di ASEAN lainnya sebenarnya telah berada di level ekspansif, namun angkanya masih berada di bawah level Indonesia, seperti Malaysia (52,2), Vietnam (52,1), dan Thailand (50,9).

Membaiknya level PMI Oktober 2021 sejalan dengan berlanjutnya penurunan kasus Covid-19 yang stabil. Peningkatan efektivitas pengendalian pandemi dan berlanjutnya berbagai Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diperkirakan mampu menjaga momentum peningkatan aggregate demand masyarakat, sehingga menjadi insentif dalam mengakselerasi output di sektor manufaktur.

Airlangga mengatakan Pemerintah meyakini target inflasi sampai akhir 2021 akan tetap bisa dijaga dalam rentang sasaran. Pihaknya juga akan terus mengantisipasi transmisi kenaikan harga komoditas global dengan menjaga pasokan dalam negeri. Termasuk memastikan kelancaran distribusi, utamanya menjelang dan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2021.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20

Inflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitika
OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitika

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil.

Baca Selengkapnya
Inflasi Mei 2,84 %, Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Soal Distribusi Komoditas Impor
Inflasi Mei 2,84 %, Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Soal Distribusi Komoditas Impor

Tomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.

Baca Selengkapnya
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen

Angka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-Turut, Airlangga: Hasil Kerja Keras Pemerintah
Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-Turut, Airlangga: Hasil Kerja Keras Pemerintah

Saat ini pemerintah berpandangan yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding China dan Singapura, Ini Datanya
Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding China dan Singapura, Ini Datanya

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu
Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu

Sri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Diprediksi Masih Positif Tahun Ini
Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Diprediksi Masih Positif Tahun Ini

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2024 Hanya Tumbuh 5,05 Persen
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2024 Hanya Tumbuh 5,05 Persen

Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.

Baca Selengkapnya