Pelumas lokal tak kalah saing dengan negara lain
Merdeka.com - Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit turut mengomentari kebiasaan masyarakat yang lebih suka membeli produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri, padahal produk dalam negeri tidak kalah bersaing.
"Sikap mental bangsa lebih memilih produk luar daripada produk dalam negeri. Padahal secara detail, SNI mengacu pada standar internasional kalau tidak ya tidak bisa bersaing," ungkapnya dalam diskusi di Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/4).
Menurutnya, penentuan standar di Indonesia sudah menggunakan berbagai standar kelas dunia, sehingga pasti terjamin kualitasnya.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Bagaimana Kemenkumham mendukung produk dalam negeri? “Dalam kegiatan ini kami menyediakan layanan host berupa Layanan Paspor Merdeka, Pameran “Kemudian coaching clinic bidang Kekayaan Intelektual (KI), Administrasi Hukum Umum (AHU), dan Hak Asasi Manusia (HAM),“ imbuhnya lagi.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Apa aja produk tekstil impor yang Kemendag selidiki? Produk-produk tersebut di antaranya pakaian dan aksesori pakaian, kain, tirai, karpet, benang stapel, filamen benang (yarn), ubin keramik, evaporator kulkas dan pembeku (freezer), baja, kertas, lysine, pelapis keramik, dan plastik kemasan.
-
Kenapa produk UMKM Cianjur diminati di pasar ASEAN? Makanan, minuman dan produk barang elektronik buatan anak bangsa di Cianjur ini dikenal memiliki kualitas yang baik di mata dunia.
"Kita untuk ban standar paling tinggi Eropa dan Jepang, kita gabung parameternya sehingga produk ban kita SNI-nya lebih tinggi dibandingkan negara lain. Sama halnya dengan sepatu yang bisa diekspor sebesar 4 miliar dollar. SNI tidak hanya berlaku untuk impor tetapi juga di dalam negeri," kata dia.
Corporate Secretary, PT Pertamina Lubricants, Fitri Erika pun menegaskan bahwa pelumas produksi perusahaannya pun berstandar Internasional. Sebab, pelumas buatan mereka juga sudah digunakan di luar negeri.
"Produk (pelumas) kita diterima di pasar (International) menyesuaikan dengan kultur negaranya, tetapi selalu ada Made in Indonesia," jelas dia.
Selain itu, pihaknya selalu memperbaharui standar yang digunakan dengan cara mencocokkan dengan standar-standar yang berlaku di negara tujuan pasar pelumas Pertamina Lubricants. "Produk kita selalu update terhadap sertifikasi yang ada di luar. Amerika, Jepang, Eropa, dan beberapa produsen mobil kita menerima sertifikasi dari mereka," tutup Fitri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaInvestasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan komitmen Mendag dalam memajukan produk dan merek lokal yang kualitasnya kompetitif.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.
Baca SelengkapnyaMenurut salah satu pedagang, sikat yang dibuat di Cibiru pernah disejajarkan kualitasnya dengan produksi sikat di Italia. Hasilnya memiliki kualitas yang serupa
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca Selengkapnya