Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemangkasan anggaran, dana tiap provinsi dikurangi Rp 2 triliun

Pemangkasan anggaran, dana tiap provinsi dikurangi Rp 2 triliun Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK berencana memangkas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp 133,8 triliun, yang terdiri atas pengurangan belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 65 triliun dan dana transfer ke daerah sebesar Rp 68,8 triliun.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir menilai, pemotongan anggaran ini akan berpengaruh pada kinerja pemerintah daerah (Pemda). Sebab, beberapa provinsi di Indonesia saat ini masih mengalami defisit.

"Coba bayangkan ada 34 provinsi yang rata-rata akan dipotong Rp 2 triliun. Kebayang tidak pembangunan seperti apa yang akan dikerjakan para Gubernur. Ini yang pengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi. Maka 5,2 persen dari pemerintah sangat berat apalagi melihat defisit," kata Hafisz di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/8).

Dia menambahkan, seharusnya Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan DPR mengenai pemotongan anggaran ini. Sebab, keputusan tersebut akan mempengaruhi struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang tentunya akan berhubungan dengan UU.

"Itu harus (dikonsultasikan ke DPR) karena mengubah APBN itu UU. Kalau mengubah nilai harus konsultasi. Tetapi bisa dikatakan itu tidak seperti membahas APBN yang besar. Kalau APBN-P sudah UU, kalau mau diubah maka harus jadi UU amandemen," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono mengomentari kebijakan Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang berencana memangkas anggaran sebesar Rp 133,8 triliun. Sri Mulyani berencana memangkas belanja kementerian/lembaga Rp 65 triliun serta dana transfer daerah sebesar Rp 68,8 triliun.

Lewat akun resmi Twitternya, SBY mengatakan bahwa rencana kebijakan Sri Mulyani sangat tepat dan memberikan harapan bagi perekonomian Indonesia.

"SMI ( Sri Mulyani Indrawati) garis bawahi pengelolaan dan penertiban APBN/fiskal termasuk "spending cut", serta peningkatan penerimaan pajak yg rasional," ucap SBY dalam akun Twitternya seperti dikutip merdeka.com di Jakarta, Senin (15/8).

SBY menilai Sri Mulyani sangat mengerti permasalahan ekonomi dua tahun terakhir, sehingga solusi yang dipilih sangat tepat dan memang diperlukan.

"Mungkin banyak pihak tak nyaman dgn langkah SMI, tetapi laksana obat yg mujarab, meskipun pahit akan menyembuhkan."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggaran Pembangunan IKN Turun Drastis di Era Prabowo, Begini Kata Gerindra
Anggaran Pembangunan IKN Turun Drastis di Era Prabowo, Begini Kata Gerindra

Anggaran pembangunan IKN yang dialokasikan pada APBN 2025 hanya sebesar Rp143,2 miliar. Turun drastis dari APBN 2024.

Baca Selengkapnya
Sudah Bulan Agustus, Realisasi Belanja Negara Baru 52 Persen dari Pagu yang Dianggarkan
Sudah Bulan Agustus, Realisasi Belanja Negara Baru 52 Persen dari Pagu yang Dianggarkan

Belaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Sebut Defisit Anggaran Sulsel Masih Bisa Diatasi: Kurangi Belanja Tidak Penting
Kemenkeu Sebut Defisit Anggaran Sulsel Masih Bisa Diatasi: Kurangi Belanja Tidak Penting

Anggaran Provinsi Sulawesi Selatan mengalami defisit hingga Rp1,5 triliun.

Baca Selengkapnya
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun

Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Belanja Pemerintah Pusat Tembus Rp1.572,2 Triliun, Dipakai untuk Pemilu, Bangun IKN hingga Bansos
Belanja Pemerintah Pusat Tembus Rp1.572,2 Triliun, Dipakai untuk Pemilu, Bangun IKN hingga Bansos

Angka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Puan Keras Sindir Dana Stunting Rp10 Miliar Cuma Rp2 Miliar Sampai ke Rakyat
VIDEO: Puan Keras Sindir Dana Stunting Rp10 Miliar Cuma Rp2 Miliar Sampai ke Rakyat

Didapati dana Rp10 miliar hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk manfaat rakyat.

Baca Selengkapnya
DPRD dan Pemprov DKI Sahkan Perda APBDP 2023 Rp79,52 Triliun
DPRD dan Pemprov DKI Sahkan Perda APBDP 2023 Rp79,52 Triliun

APBDP 2023 terdiri dari Pendapatan Daerah yang diproyeksikan mencapai Rp70,63 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sengaja Pangkas Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun 2025, Sri Mulyani Bilang Begini
Jokowi Sengaja Pangkas Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun 2025, Sri Mulyani Bilang Begini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkonfirmasi jika belanja anggaran kementerian/lembaga tahun depan lebih kecil dibanding APBN 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Kritik Nota Keuangan Jokowi, Beban Gaji PNS Era Prabowo Naik Bansos Turun
VIDEO: PDIP Kritik Nota Keuangan Jokowi, Beban Gaji PNS Era Prabowo Naik Bansos Turun

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengkritik postur belanja negara era Prabowo Subianto yang disusun oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun

Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024

Sri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui

Staf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya