Pembangkit Lisrik Tenaga Panas Bumi Milik Pertamina Geothermal Telan Anggaran Rp57 M
Merdeka.com - PT Pertamina Geothermal Energy tengah menyelesaikan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Cycle di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara. Pembangkit panas bumi ramah lingkungan berskala kecil ini akan dikembangkan ke area-area panas bumi lain yang saat ini dikelola anak perusahaan Pertamina yang berada di bawah Sub Holding Power & New Renewable Energy (PNRE).
“Pembangkit dengan kapasitas 0,5 MW ini menjadi milestone Pertamina Geothermal Energy dan ini membuka peluang pengembangan PLTP skala kecil lain,” kata Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT PGE, Tafif Azimudin di Jakarta Minggu (20/2).
Pembangkit panas bumi binari memanfaatkan uap basah panas bumi dan sisa panas bumi dari PLTP konvensional. Pembangunan PLTP ini dilaksanakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mulai awal 2019, dengan pendanaan Rp45 miliar dari Pemerintah Jerman melalui GeoForschungsZentrum (GFZ) German Research Centre for Geosciences, dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sebesar Rp12 miliar. Sehingga totalnya mencapai Rp57 miliar.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Setelah groundbreaking kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi,' ungkap Julfi.
-
Mengapa Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Melalui groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini, Pertamina Geothermal Energy telah membuktikan keseriusannya dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Kami optimis kedepannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia,' ungkap Nicke.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana Pertamina membangun energi berkelanjutan? Salah satu program TJSL juga berdampak pada dekarbonisasi dan telah menghasilkan reduksi emisi karbon hingga 715 ribu ton CO2e per tahun.
-
Bagaimana Pertamina mengembangkan produk sekunder dari panas bumi? Beberapa produk sekunder yang sedang dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energy diantaranya green methanol, green hydrogen, dan ekstraksi silika,' jelas Julfi.
-
Bagaimana Pertamina membangun sustainable energy? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
Pertamina Geothermal Energy selalu berusaha menjaga lingkungan dan kepentingan masyarakat di sekitar area kerja panas bumi. Hal ini dilakukan dengan membangun infrastruktur jalan dan mengembangkan pelestarian satwa dan lingkungan di sekitar wilayah operasinya.
Tafif mencontohkan, PGE membangun jalan beraspal sepanjang 30 km di Ulubelu, Lampung. Di wilayah ini, PGE memiliki empat pembangkit dengan kapasitas total 220 MW. “Sebelum ada PLTP, masyarakat dari rumahnya menuju ladang paing cepat memakan waktu setengah hari. Kini, mereka hanya perlu 1 jam,” katanya.
Upaya Menjadi Menara Gading
Menurut Tafif, sebagai perusahaan energi yang memiliki jangka waktu operasi sangat panjang, PGE memang tak mungkin menjadi menara gading yang terisolasi dari masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Kamojang, misalnya, kini sudah memasuki usia operasi 39 tahun. Lahendong diperkirakan masih bisa terus berproduksi sekitar 45 tahun lagi. “Kita harus tumbuh bersama masyarakat,” ujarnya.
Sampai akhir 2021, PT PGE sudah mengoperasikan 21 PLTP di enam area kerja, yakni di Kamojang, Sibayak (Sumatera Utara), Ulebelu, Lahendong, Lumut Balai (Sumatera Selatan), dan Karaha (Jawa Barat. Total kapasitas 21 PLTP itu mencapai 672 MW. Jumlah ini setara dengan 29,51 persen dari kapasitas nasional.
Sementara jika ditambah dengan PLTP JOC (joint operation contract), kapasitas totalnya bertambah menjadi 82,1 persen kapasitas nasional. Fokus selanjutnya PGE akan menyelesaikan proyek PLTP Binary 500 kW di Area Lahendong. Hal yang menarik dari proyek ini adalah penggunaan teknologi binary yang berbeda dengan teknologi konvensional yang selama ini digunakan dalam Pembangkitan Panas Bumi.
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaPLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan Perjanjian-Perjanjian Way Ratai Sebagai Tindak Lanjut Kerja Sama antara Chevron & Pertamina Geothermal Energy
Baca SelengkapnyaDi era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.
Baca SelengkapnyaEnergi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaBiometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.
Baca SelengkapnyaAlokasi LNG dari Kayan akan mendukung pengembangan bisnis mini LNG bagi PGN dan domestik.
Baca Selengkapnya