Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Habiskan Rp 11,3 Triliun
Merdeka.com - Presiden Jokowi meresmikan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Jumat (28/8). Saat peresmian, Jokowi didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menerangkan jika pembangunan YIA menjadi salah satu solusi dari keterbatasan Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Diharapkan pembangunan YIA mampu berkontribusi pada pelayanan bandara kelas dunia, baik dari segi pelayanan, keamanan dan keselamatan.
Dia menyebut pembangunan YIA menghabiskan anggaran Rp 11,3 triliun. Anggaran tersebut terbagi atas pengadaan lahan Rp 4,2 triliun dan untuk pembangunan fisik sebanyak Rp 7,1 triliun.
-
Apa yang akan dibangun dengan anggaran Rp16 triliun di IKN? 'Dugaan saya secara politik ini adalah komitmen prabowo terhadap IKN, setelah Pak Jokowi selesai nanti. Tapi disisi lain secara realitas uangnya juga enggak ada, nggak banyak uang yang bisa diinvestasikan ke situ,' Eko menilai anggaran sebesar Rp16 triliun paling tidak hanya bisa membangun kantor para menteri.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa yang dikerjakan Balai Yasa Gubeng? Melansir dari heritage.kai.id, awal mula didirikannya Balai Yasa Gubeng ini hanya melayani pemeliharaan kereta dan gerbong.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Dimana Istana Negara Yogyakarta dibangun? Pada awalnya, Istana Kepresidenan Yogyakarta merupakan rumah resmi seorang residen Belanda bernama Anthonie Hendriks Smissaert.
"YIA dibangun dengan investasi dana sebesar Rp 11,3 triliun. Ini menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia dengan kapasitas penumpang hingga 20 juta penumpang per tahun," ungkap Faik.
Dibangun selama 20 bulan, bandara ini memiliki luas terminal 219.000 meter persegi dan total luas area bandara mencapai 587 hektare. YIA memiliki kapasitas penumpang hingga 20 juta orang per tahun.
Bandara Internasional Yogyakarta diketahui memiliki runway dengan dimensi 3.250 m x 45 m. Dengan runway ukuran tersebut, YIA dapat melayani pesawat terberat seperti Boeing B-777 dan pesawat terbesar seperti Airbus A380.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditargetkan, akhir tahun 2023, realisasi investasi tembus Rp45 triliun.
Baca SelengkapnyaPenggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaAnggaran sebesar Rp2 triliun digunakan realisasi klaster non infrastruktur yaitu untuk perencanaan, koordinasi, penyiapan pemindahan, promosi, publikasi dll.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membangun groin di kawasan pesisir Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) untuk mencegah abrasi.
Baca SelengkapnyaTotal anggaran yang dialokasi untuk pembangunan IKN dari tahun 2022 sampai dengan 2024 tercatat sebesar Rp72,1 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi anggaran tersebut setara 26,4 persen dari total pagu Rp42,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah merealisasikan untuk klaster non infrastruktur di IKN sebesar Rp2,9 triliun dari pagu Rp3 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyerapan dana pembangunan ibu kota baru ini baru 21,8 persen dari pagu anggaran Rp29,4 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam 3 tahun, APBN yang dialokasikan untuk pembangunan IKN tercatat mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaRealisasi klaster infrastruktur per 29 Februari telah menghabiskan Rp0,4 triliun. Hal ini untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara dan lainnya.
Baca SelengkapnyaHeru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembangunan IKN merupakan program Non Quick-Win.
Baca Selengkapnya