Pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak efisien
Merdeka.com - Meskipun pemerintah berusaha meningkatkan belanja infrastruktur sejak tujuh tahun terakhir, namun hal tersebut dinilai belum efisien dalam mendorong perekonomian Indonesia. Selama tujuh tahun terakhir, pemerintah telah menggenjot pembangunan infrastruktur menjadi 5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Pengamat ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam mengatakan masalah pembangunan tidak hanya soal pendanaan. Kebijakan pembangunan pemerintah juga sering tidak efisien.
Dari data yang dia kumpulkan, meski belanja infrastruktur sudah digenjot, dampak pembangunan terhadap perkembangan ekonomi sangat rendah, alias tidak efisien. Sebagai perbandingan, di China setiap ada jalan raya atau jembatan dibangun, akan mendorong 0,33 persen pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar proyek itu.
-
Kenapa pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran diprediksi kurang maksimal? Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
-
Apa yang membuat Indonesia kalah? Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2).
-
Siapa yang memprediksi pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran kurang maksimal? Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi upaya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan maksimal.
-
Apa penyebab produksi gula Indonesia kalah saing dengan Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu. Sehingga menjadi negara dengan pengeskpor terbesar di dunia.
-
Bagaimana Singapura membangun infrastruktur? Negeri Ratu Elizabeth ini membangun pangkalan militer, sekaligus infrastruktur dasar untuk cikal bakal kota Singapura masa kini.
-
Mengapa Korea Selatan lebih maju dari Indonesia? Menyadur Liputan6.com, Profesor Seong-Kon Kim, yang pernah menjadi dekan di Seoul National University memberikan penjelasan tentang kunci sukses ekonomi Korsel.
"Bila dibandingkan dengan China, koefisien kita baru 0,17 persen, jadi baik dari segi kuantitas alokasi dana pembangunan kita masih kecil, dari segi efisiensi juga tidak optimal," ujar Latif dalam diskusi infrastruktur di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (3/11).
Selain kurang efisien, problem klasik realisasi pembangunan di Tanah Air juga kalah dibanding beberapa negara ASEAN. Total ruas jalan tol Indonesia yang hanya 750 kilometer masih sangat kalah dari Malaysia yang memiliki 3.000 kilometer, padahal kinerja pembangunan kedua negara sama lambatnya.
Dari segi pelabuhan, Indonesia lebih buruk lagi. Negara dengan mayoritas wilayah berupa laut ini baru memiliki 18 pelabuhan samudera. Di Thailand, ada 1 pelabuhan setiap 50 kilometer panjang pantai.
Karena itu bagi Latif, pemerintah tidak bisa lagi bergantung pada APBN atau APBD. Perlu ada keterlibatan swasta untuk pembiayaan realisasi proyek agar pembangunan bisa dipercepat di banyak daerah.
Namun, meski pemerintah telah memiliki konsep keterlibatan swasta (PPP) dalam pembiayaan proyek infrastruktur sesuai MP3EI, Latif menilai pemahaman sistem itu masih rendah di pemerintah daerah. Mereka seringkali malah menghambat kehadiran pihak swasta karena problem klasik birokrasi.
"Kalau swasta ngajak kerja sama masih banyak pemda yang berpikirnya seperti bisnis biasa, pajaknya dinaikin, izinnya dipersulit. Gimana swasta mau masuk," ujarnya.
Selain itu Latif menyarankan pemerintah fokus pada beberapa infrastruktur inti saja. Baginya, ada dua sektor yang mendesak untuk segera ditangani pemerintah.
"Kalau pakai pertimbangan ekonomi, dua infrastruktur yang harus segera digarap pemerintah ya transportasi dan energi," tegasnya. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong peningkatan daya saing Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menceritakan jauhnya posisi Indonesia tertinggal pembangunan dari negara lain.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Presiden membandingkan dengan China yang telah memiliki jalan tol sepanjang 48.000 kilometer.
Baca SelengkapnyaPISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius
Baca SelengkapnyaJokowi mengetahui praktik banting harga demi dapat proyek infrastruktur.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.
Baca SelengkapnyaKata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai.
Baca Selengkapnya