Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembangunan infrastruktur terkendala kurangnya tenaga insinyur

Pembangunan infrastruktur terkendala kurangnya tenaga insinyur jokowi tinjau proyek mrt. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Percepatan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu janji dan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam 5 tahun kepemimpinannya. Sejumlah proyek infrastruktur disiapkan, beserta rincian pendanaan yang cukup besar.

Untuk merealisasikan janji itu, pemerintah tidak hanya kekurangan dana, tapi juga minim tenaga kerja khususnya bergelar insinyur. "Kekurangan insinyur dalam 5 tahun akan datang itu 200.000 sekian," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (20/1).

Tak hanya kekurangan tenaga insinyur, Indonesia juga minim tenaga terlatih jebolan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), Diploma 1 hingga 3. Mereka cukup dibutuhkan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur.

Orang lain juga bertanya?

"Kita harapkan untuk meningkatkan dan memperbaiki SMK kita supaya lebih siap mempersiapkan SDM teknik," tuturnya.

Sofyan menambahkan, tenaga lulusan SMK bakal menjadi pendukung dalam berbagai jenis pekerjaan. "Untuk itu kita persiapkan supaya SMK yang ada supaya programnya lebih merespon sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja Indonesia yang akan datang," jelas Sofyan.

"Begitu pula dengan tenaga insinyur. Nanti akan dikoordinasikan lagi untuk program yang lebih besar," ucapnya.

Untuk mempersiapkan lulusan lebih berkompeten, pemerintah janji mencarikan solusi tiap hambatan yang ditemui SMK.

"SMK yang kekurangan laboratorium, guru yang tidak kompeten, kita membuat berbagai terobosan yang akan dilaksanakan," janjinya.

Sayangnya, Sofyan enggan menjelaskan secara rinci jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk mendukung peningkatan kompetensi calon tenaga kerja.

Sebelumnya, Sofyan bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menggelar rapat koordinasi membahas link and match antara kebutuhan tenaga kerja dengan jumlah lulusan SMK.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya

Menaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Keterampilan yang Dibutuhkan Pasar Kerja di Indonesia
Ini Daftar Keterampilan yang Dibutuhkan Pasar Kerja di Indonesia

Menaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Lihat Indonesia Belum Rasakan Manfaat Demografi
Said Abdullah Lihat Indonesia Belum Rasakan Manfaat Demografi

Said menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.

Baca Selengkapnya
Tidak Cocok dengan Gaji, Cuma 3 Ribu Warga Lokal Ikut Garap Pembangunan IKN Nusantara
Tidak Cocok dengan Gaji, Cuma 3 Ribu Warga Lokal Ikut Garap Pembangunan IKN Nusantara

Tenaga kerja lokal yang telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi bisa dilibatkan dalam membangun IKN.

Baca Selengkapnya
Hampir 10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran, Begini Solusi Menaker
Hampir 10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran, Begini Solusi Menaker

Data hampir 10 juta Gen Z jadi pengangguran merupakan temuan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Masih Terkendala SDM dan Infrastruktur
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Masih Terkendala SDM dan Infrastruktur

SPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.

Baca Selengkapnya
15 Faktor Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
15 Faktor Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia

Ketidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kenaikan Realisasi APBN 2023 Tak Sebanding dengan Serapan Tenaga Kerja di Sektor Konstruksi
FOTO: Kenaikan Realisasi APBN 2023 Tak Sebanding dengan Serapan Tenaga Kerja di Sektor Konstruksi

Kenaikan realisasi anggaran infrastruktur dalam APBN 2023 tak sebanding dengan serapan tenaga kerja di sektor konstruksi.

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Ristek Ungkap Penyebab Banyaknya Pengangguran Terdidik di Indonesia
Kemendikbud Ristek Ungkap Penyebab Banyaknya Pengangguran Terdidik di Indonesia

Survei Angkatan Kerja Nasional 2023 Badan Pusat Statistik (BPS), total angkatan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 146,62 juta orang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Jokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan

Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.

Baca Selengkapnya