Pembangunan Istana Kepresidenan Tak Atasi Masalah Ekonomi Papua
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi permintaan tokoh-tokoh Papua yang diundang ke Istana Negara pada Selasa (10/9). Salah satu permintaan tersebut adalah pemerintah membangun Istana Kepresidenan di Papua. Permintaan ini pun langsung disetujui oleh Presiden Jokowi.
Rencananya, pembangunan istana ini akan dilakukan mulai 2020. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut lagi di mana letak pembangunan istana nantinya. Pun, pembangunan ini diharapkan tidak hanya sebatas simbolik saja.
Melihat hal tersebut, Ekonom dari Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, mengatakan bahwa pembangunan istana di Papua tentu akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, Indonesia juga sedang merencanakan untuk pemindahan ibu kota yang akan membutuhkan biaya besar.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara. Terbaru melalui akun Instagram pribadinya Vino membagikan pengalamannya saat minta tanda tangan Presiden Joko Widodo di atas lukisan anaknya.
-
Siapa yang ikut mendampingi Jokowi saat bertemu Presiden JAPINDA? Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
Menurutnya, pembangunan istana tidak akan mengubah keadaan ekonomi di Papua. "Maksudnya pembangunan istana itu nantinya kan tidak bisa dirasakan juga oleh masyarakat. Alangkah baiknya dana-dana itu digunakan untuk pembangunan, menurunkan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, menciptakan kawasan industri," ucapnya saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (11/9).
Dia juga menambahkan, Indonesia sedang menghadapi isu resesi pada 2020 mendatang. Pemerintah harusnya lebih waspada dan mengantisipasi. Dengan adanya rencana pembangunan istana di Papua ini, menurutnya, pengeluaran akan lebih banyak terkuras.
"Padahal dana yang dikeluarkan itu harus tepat dan ini juga perlu perencanaan. Tidak bisa langsung tiba-tiba keputusannya dibuat. Pembangunan juga butuh rencana karena butuh diulas dan dievaluasi seberapa pentingnya. Jadi, harus dihitung dulu cost dan benefitnya," tambahnya.
Baik dari Sisi Politik dan Buruk untuk Ekonomi
Berdasarkan pandangannya, pembangunan istana di Papua ini memiliki dua sisi yang berbeda. Kalau melihat dari sisi ekonomi, perhatian pemerintah Indonesia terhadap Papua tidak bisa hanya dengan membangun istana. Rencana pembangunan istana di Papua diduga hanya untuk meredam isu yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
"Walaupun mungkin secara politik ada tujuannya, tapi kalau dari sisi ekonomi, lebih baik dananya digunakan untuk membangun jalan, memperbaiki pendidikan, dan akses kesehatannya yang pasti bermanfaat secara ekonomi untuk masyarakat setempat," tambahnya.
Dirinya menjelaskan, membangun istana hanya bentuk simbolis saja, tetapi multiplier effect (dampak turunan) untuk masyarakat bawah akan kurang dirasakan.
"Urgensinya dari sisi ekonomi itu tidak terlalu urgen sebenarnya. Lebih urgen untuk menurunkan kemiskinan, karena masalah utama di Papua itu kan tingginya kemiskinan, ketimpangan, dan sumber-sumber perekonomian yang masih bergantung kepada alam. Itu yang harus diperbaiki di sana. Menciptakan industri lebih krusial daripada membangun istana. Ini kalau secara ekonomi ya, bukan dari sisi politik," tutupnya.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya sering merasa risau setiap mendengar pujian itu sebab Istana Jakarta dibangun oleh kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi geografis yang sangat luas tersebut, Jokowi menjelaskan, maka ibu kota Nusantara (IKN) dipilih di Kalimantan.
Baca Selengkapnya300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada Prabowo
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan akan tetap rutin mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, meski sudah purna tugas menjadi Presiden.
Baca SelengkapnyaPerlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi dijadwalkan meresmikan Istana Negara yang berada di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur sebelum pensiun pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaDi tengah kunjungan kerjanya di Papua, Presiden Jokowi menyempatkan bertemu anak-anak pelajar tingkat SD. Lantas, bagaimana keseruannya?
Baca SelengkapnyaJokowi Terbang ke IKN Hari Ini, Tinjau Kesiapan Istana, Kantor Presiden hingga Tempat Upacara 17 Agustus
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, nyatanya bangunan Istana Negara dan Istana Garuda sudah dapat digunakan untuk acara-acara.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan kepada para pejabat TNI dan Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis 12 September 2024.
Baca Selengkapnya