Pembangunan kilang tetap jalan meski Premium kini wajib kembali ada
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) menyatakan program pembangunan dan peremajaan kilang masih tetap berjalan, meski ada kewajiban penjualan Premium di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Hal ini karena pengguna Pertamax Cs tetap besar.
Pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, meski ada kewajiban penjualan Premium di Jamali karena berstatus penugasan, Bahan Bakar Minyak (BBM) kualitas lebih baik memiliki pasar sendiri. Hal tersebut dibuktikan meningkatnya konsumsi Pertamax saat musim mudik Lebaran.
"Produk lain kan masih diperlukan, kemarin Pertamax juga peningkatannya tinggi. Jadi tetep demand ada. Semua produk itu masing-masing tetep ada," kata Nicke, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM),Jakarta, Jumat (22/6).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Bagaimana cara Pertamina jamin ketersediaan BBM? Pertamina Patra Naiga menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan stok BBM bagi seluruh masyarakat terutama di wilayah Karawang dan sekitarnya.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
Menurut Nicke, mesin kendaraan yang diproduksi saat ini membutuhkan BBM berkualitas tinggi, untuk menjaga tenaga agar tetap prima. Sebab itu program pembangunan kilang untuk memproduksi BBM dengan kualitas lebih baik tetap dijalankan.
"Karena kan kalau mobil-mobil baru, sekarang kan EURO IV kan minimal. Secara umum tinggi karena masyarakat makin mengetahui, kemudian keluar kota perlu mesin yang prima," ucapnya.
Nicke menambahkan program pembangunan kilang akan tetap berjalan karena saat ini produksi BBM kualitas tinggi dari kilang yang sudah beroperasi di Indonesia masih belum memenuhi kebutuhan, sehingga Pertamina harus meningkatkan kapasitas kilangnya.
"Itu kan tambahan ya, sedangkan kalau kita lihat kilang kita yang memproduksi EURO IV, EURO V masih sedikit," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini belum ada perintah untuk menghentikan penyaluran Pertalite.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaDiharapkan, konsumen dapat terus menggunakan produk-produk berkualitas dari Pertamina.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaHingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM non-subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata ICP.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca Selengkapnya