Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembangunan O-Bahn Telan Lebih Banyak Uang Dibanding BRT

Pembangunan O-Bahn Telan Lebih Banyak Uang Dibanding BRT O-Bahn. ©2019 Youtube

Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan proyek O-Bahn masih sebatas wacana yang perlu dilakukan kajian mendalam. O-Bahn adalah moda transportasi baru yang menggabungkan konsep bus dengan jalur khusus seperti rel kereta.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, menyampaikan pengadaan O-Bahn saat ini masih sebatas ide. "Kemarin saya diminta pak Menteri (Perhubungan, Budi Karya Setiyadi) untuk memulai bagaimana ini (O-Bahn) sebagai moda alternatif di Indonesia. Kita kemarin baru diskusi, tetapi untuk mendalaminya masih panjang kalau menurut saya," ujar dia di Kantornya, Jakarta, Selasa (25/6).

Dari sisi anggaran, dia melanjutkan, pengadaan O-Bahn memang akan lebih tinggi daripada layanan Bus Rapid Transit (BRT), lantaran pengadaan infrastrukturnya akan lebih banyak. "Kalau dari sisi anggaran, harga memang akan lebih tinggi daripada BRT. Karena dia ada jalan yang dedicated dibuat khusus. Mungkin ada yang elevated, jadi ada biaya sendiri," jelas dia.

Orang lain juga bertanya?

"Kemudian dari sisi kapasitas lebih besar daripada BRT, tapi lebih kecil dari LRT. Cuman LRT kan lebih mahal," dia menambahkan.

Dia mengatakan, dirinya beserta Dirjen Perkeretaapian tengah mengajukan kepada menteri perhubungan untuk membuat tolak ukur penerapan O-Bahn sebagai transportasi publik di beberapa negara.

"Ada di China, ada di Jerman, ada di Australia. Tapi kita yang dekat saja, Australia saja mungkin. Saya lagi mengajukan. Nanti kalau itu sudah, kita baru tahu kurang lebihnya, kemudian kecocokannya," ungkap dia.

Dengan begitu, Kemenhub saat ini disebutnya baru mau mengkaji apakah moda transportasi O-Bahn memang perlu dikembangkan di Indonesia atau tidak. "Jadi saya belum bicara di kota mana cocoknya, kemudian anggaran, belum sampai ke sana," tandasnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Minta Penataan Transportasi Terpadu di Cekungan Bandung Dievaluasi
Jokowi Minta Penataan Transportasi Terpadu di Cekungan Bandung Dievaluasi

Saat ini, kereta api jalur Timur-Barat sudah tersedia dan memerlukan beberapa perbaikan.

Baca Selengkapnya
Eks Kepala BPJT Sebut Menteri PUPR ACC Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja
Eks Kepala BPJT Sebut Menteri PUPR ACC Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja

Konstruksi Tol MBZ dari beton ke baja telah disetujui oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Baca Selengkapnya
Proyek Tol Dalam Kota Bandung Bakal Lanjut, Dananya dari Utang Luar Negeri
Proyek Tol Dalam Kota Bandung Bakal Lanjut, Dananya dari Utang Luar Negeri

Pria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.

Baca Selengkapnya
Bulan Depan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diuji Coba, Berapa Tarifnya Setelah Disubsidi Negara?
Bulan Depan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diuji Coba, Berapa Tarifnya Setelah Disubsidi Negara?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MRT dan sejumlah moda transportasi lain akan disubsidi pemerintah.

Baca Selengkapnya
Luhut Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Pajak Sepeda Motor
Luhut Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Pajak Sepeda Motor

Strategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Investor dari 7 Negara Berminat Biayai Pembangunan LRT di Bali
Investor dari 7 Negara Berminat Biayai Pembangunan LRT di Bali

Jalur LRT rencananya dibangun pada kedalaman 30 meter di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Indonesia Dapat Dana Hibah Rp1,3 Triliun dari Bank Dunia, untuk Apa?
Indonesia Dapat Dana Hibah Rp1,3 Triliun dari Bank Dunia, untuk Apa?

Nantinya, layanan bus listrik BRT ini akan terintegrasi dengan terminal tipe A eksisting di Bandung, semisal Terminal Leuwi Panjang dan Cicaheum.

Baca Selengkapnya
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini

Secara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ingin Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Waktu Tempuh Cuma 2 Jam
Pemerintah Ingin Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Waktu Tempuh Cuma 2 Jam

Perpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.

Baca Selengkapnya
Muncul Wacana Pembangunan Kereta Cepat Brunei-Malaysia dan Tembus ke IKN Nusantara
Muncul Wacana Pembangunan Kereta Cepat Brunei-Malaysia dan Tembus ke IKN Nusantara

Adapun untuk merealisasikan rencana pembangunan KA di IKN, salah satu opsinya dengan membangun Autonomous Rail Transit (ART).

Baca Selengkapnya
Jokowi: Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masih Dalam Studi
Jokowi: Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masih Dalam Studi

jika Kereta Cepat Jakarta Surabaya dibangun, rutenya akan melewati KCJB terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Kemenhub: Keputusan Kenaikan Tarif KRL Tunggu Pemerintahan Baru
Kemenhub: Keputusan Kenaikan Tarif KRL Tunggu Pemerintahan Baru

Begitu pula terkait dengan soal wacana tarif tiket KRL berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), Risal menyampaikan hal tersebut belum ada.

Baca Selengkapnya