Pembangunan Pabrik Nestle di KEK Batang Tarik Investasi Baru ke Jawa Tengah
Merdeka.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, dengan dibangunnya pabrik baru Nestle Indonesia di Batang Jawa Tengah, diyakini provinsi Jawa Tengah akan menjadi salah satu provinsi tujuan investasi.
"Saya apresiasi kepada PT Nestle di era covid-19 sekalipun belum selesai tetapi animo untuk melakukan ekspansi bahkan membangun pabrik baru terus dilakukan. Khusus untuk di kabupaten di provinsi Jawa Tengah, saya punya keyakinan besar bahwa Jawa Tengah akan menjadi satu provinsi tujuan investasi," kata Bahlil dalam acara Peletakan Batu Pertama Pabrik Nestle Bandaraya & Peresmian Perluasan Pabrik PT Nestle Indonesia, di Batang, Kamis (20/5)
Bahlil menilai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) provinsi Jawa Tengah ramah terhadap investor. Disamping itu, kini Pemerintah telah mempermudah perizinan investasi, tanah di Jawa Tengah juga masih murah, dan UMR nya pun kompetitif.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Kenapa Nestle membuka Industrial Hub? 'Kami percaya, melalui kehadiran Nestlé Industrial Hub, PT Nestlé Indonesia dapat menyampaikan pengetahuan berharga mengenai praktik manufaktur terbaik kepada generasi mendatang di UNU Yogyakarta.
-
Dimana Nestlé Industrial Hub berada? Nestlé Industrial Hub hadir di lantai 2 UNU Yogyakarta dengan visual perjalanan PT Nestlé Indonesia dalam menciptakan manfaat bersama di Indonesia, serta menyediakan tempat duduk untuk para mahasiswa yang ingin belajar maupun berdiskusi.
-
Bagaimana pabrik semen di Kaltim diproyeksikan untuk meningkatkan ekonomi daerah? Kolaborasi ini, kata dia, tidak hanya membawa manfaat ekonomi. Tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas infrastruktur, serta membuka peluang bagi pengembangan komoditas lain di sekitar pabrik.
-
Dimana penyerahan bantuan modal usaha produktif di Jateng? 'Terima kasih kepada Baznas atas sinergitasnya bersama Pemprov Jateng, dalam upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah,' kata Nana Sudjana dalam acara penyerahan bantuan modal usaha produktif di Hotel Grand Dian, Kabupaten Pekalongan, Kamis (26/10).
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
"Etos kerja juga baik karena itu tugas kami untuk bagaimana mengkampanyekan terus agar calon investor bisa datang ke Jawa Tengah khususnya Kabupaten Batang," ujarnya.
Oleh karena itu, Bahlil sangat mengapresiasi Nestle Indonesia yang terus melakukan investasi. Bukan hanya soal investasinya saja yang diapresiasi, melainkan sistem bisnis yang dikelola Nestle itu melibatkan masyarakat setempat dengan peternak-peternak di desa-desa, yang kemudian hasil ternaknya dijadikan bahan baku oleh Nestle.
"Satu hari perputaran duit yang bisa rakyat terima dari hasil pembelian susu itu Rp 4,5 miliar, kali 30 (hari) itu kurang lebih sekitar Rp 150 miliar per bulan akan dana berputar di Jawa Tengah khususnya di kabupaten Batang," katanya.
Itulah yang disebut sebagai investasi yang didalamnya menciptakan pekerjaan bagi masyarakat Batang. Maka dari itu, Bahlil meminta kepada Bupati Batang agar masyarakatnya diberikan pelatihan dan pendampingan yang baik agar hasil ternaknya bisa mempunyai kualitas yang mumpuni, sehingga nilai jualnya pun bagus.
"Dalam konteks itu saya pikir bahwa sudah saatnya kita pemerintah baik Pemerintah Kabupaten provinsi dan pusat bergandengan tangan dengan investor dengan pelaku usaha. Kenapa saya katakan sudah saatnya? Hari ini negara membutuhkan 16 juta lapangan pekerjaan, 7 juta existing, 2,9 juta angkatan kerja per tahun dan yang kena PHK akibat pandemi covid-19 itu kurang lebih sekitar 6 juta," jelasnya.
Menurutnya, tidak mungkin yang 16 juta orang pengangguran ini direkrut oleh Pemerintah melalui PNS/Polisi/Tentara. Biasanya lowongan untuk kategori tersebut paling tinggi 800.000 lowongan, berarti ada 15,2 juta yang harus disiapkan lapangan pekerjaan untuk rakyat.
"Siapakah yang akan menyiapkan itu yaitu dunia usaha lewat investasi, ini adalah tanggung jawab kita semua untuk kita dorong," pungkasnya.
Investasi Tanpa Amplop
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dibangunnya pabrik baru Nestle Indonesia di Batang Jawa Tengah membuktikan kepercayaan dunia terhadap investasi di Indonesia meningkat.
"Nestle hari ini telah membuktikan perannya dalam mewujudkan tersebut, saya juga ucapkan terima kasih kepada wakil dubes bahwa dalam sejarah Indonesia pasca reformasi belum pernah Swiss itu menjadi negara foreign direct investment nomor 5 di Indonesia," kata Bahlil dalam acara Peletakan Batu Pertama Pabrik Nestle Bandaraya & Peresmian Perluasan Pabrik PT Nestle Indonesia, di Batang, Kamis (20/5).
Tapi di kuartal pertama tahun 2021 ini, investasi-investasi sudah mulai masuk ke Indonesia, salah satunya Nestle yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan pabrik baru di Batang dan perluasan pabrik-pabriknya di Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD 220 juta atau Rp 3,1 triliun.
"Semoga ini menjadi angin segar. Ini artinya apa? ada kepercayaan dari dunia internasional kepada negara kita, apalagi kita sekarang telah melakukan reformasi secara besar-besaran dalam rangka bagaimana memudahkan para pelaku pelaku usaha para investor di negara kita," ungkapnya.
Bahlil menjelaskan, Indonesia sekarang sudah melakukan perubahan besar-besaran dalam proses penanganan bagi dunia usaha. Misalnya dalam hal perizinan tidak persulit lagi, termasuk untuk Nestle yang saat ini sedang BKPM urus terkait izin pembangunannya.
"Nestle ini satu perusahaan contoh yang tim BKPM mengurus tidak lama, tidak pakai duit-duit, tidak pakai amplop-amplop, kita sudah harus berubah. Ini adalah yang dimaksudkan oleh Presiden untuk bagaimana mengarah kepada transparansi," jelasnya.
Menurutnya sesuai dengan arahan Presiden kepada semua pihak, khususnya pada pemerintah jangan menahan izin pelaku usaha. Jika menahan izin, maka sama dengan menahan lapangan pekerjaan, menahan izin itu sama dengan menahan laju pertumbuhan ekonomi dan menahan izin itu sama dengan menahan pendapatan daerah maupun pendapatan negara.
"Kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional kita 60 persen dari sektor konsumsi dan 30 persen itu dari sektor investasi. Tetapi kalau pertumbuhan ekonomi kita akan tinggi di atas 5 persen, maka yang bisa digenjot adalah investasi," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi investasi pada kuartal II-2023 mencapai Rp349,8 triliun, naik 15,7 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKeberadaan KEK Setangga ditujukan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja dan pembangunan perekonomian di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu
Baca SelengkapnyaJawa Barat dinilai bisa menjadi wilayah alternatif bagi para investor asing.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus memberikan dukungan untuk mengakselerasi perkembangan KEK melalui pemberian sejumlah insentif fiskal dan non-fiskal
Baca SelengkapnyaKITB sebagai bagian dari Klaster Kawasan Industri di PT Danareksa (Persero).
Baca SelengkapnyaDia merasa beruntung karena bisa bekerja di kompleks industri yang tumbuh di daerahnya.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa waktu ke depan, akan ada sejumlah perusahaan yang mulai beroperasi.
Baca SelengkapnyaSementara KEK baru di Morowali, Sulawesi Tengah akan ada pengembangan nikel yang juga melibatkan PT Vale Indonesia Tbk.
Baca SelengkapnyaOutput dari smelter tembaga tersebut sekitar 650.000 ton katoda tembaga.
Baca SelengkapnyaMenteri investasi bahlil Lahadalia mengklaim sejumlah perusahaan asing siap berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaBahlil menyebut terdapat empat klaster wilayah dengan total lebih dari dua juta hektare (Ha) yang akan menjadi wilayah pengembangan swasembada gula.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diharapkan dapat melanjutkan program hilirisasi.
Baca Selengkapnya