Pembangunan Tol Layang Cikampek Dinilai Lambat, BPJT Sebut Utamakan Keselamatan
Merdeka.com - Pengerjaan proyek tol layang Jakarta-Cikampek II atau Japek II Elevated dinilai lambat, sehingga membuat beberapa pihak meragukan jalur tersebut bisa beroperasi fungsional pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut. Menurutnya, pemerintah selalu mengutamakan keamanan dalam pembangunan infrastruktur, termasuk Tol Japek II Elevated.
"Kita belum menyampaikan statement resmi mengenai jadi tidaknya, tapi kita memang fokus kepada safety untuk semuanya," /2019).
-
Bagaimana Kementerian PUPR membangun tol IKN? Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan di tiga seksi, antara lain Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
-
Bagaimana pembangunan Tol Cipularang? Pada akhirnya tahun 2003, proyek pembangunan Tol Cipularang berhasil dikerjakan dalam dua tahap. Diresmikan Megawati Proyek Tol Cipularang diprakasai oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dalam rangka menyambut hari jadi ke-50 Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan dikelola oleh PT. Jasa Marga. Tahap pertama diresmikan oleh Presiden Megawati pada 24 April 2004 dengan menelan biaya sebesar Rp745 miliar. Pada peresmian tahap pertama, Presiden Megawati menginginkan proyek tahap dua segera dikerjakan. Dalam pidatonya, Presiden meminta agar penyelesaian pekerjaan Cipularang Tahap II dipercepat dari jadwal yang telah ditetapkan sehubung dengan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika ke-50 yang akan berlangsung pada April 2005.'Saya minta pelaksanaan proyek ini bisa dilembur dengan secepat-cepatnya, agar cepat selesai,' ujar Presiden Megawati dalam peresmian Tol Cipularang Tahap I.Tahap kedua, selesai pada 2005 dengan biaya sebesar Rp1,6 triliun. Tol Cipularang kemudian diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005.
-
Bagaimana konstruksi jembatan Kali Kuto di tol Semarang-Batang? Jembatan itu merupakan jembatan pertama yang strukturnya dirakit secara langsung di lokasi pemasangan.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Untuk CP 202 Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar, pembangunannya mencapai 36,68 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Pembangunan CP 203 dari Stasiun Glodok-Kota terus berjalan lancar dan sudah mencapai 60,25 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Sementara, proyek CP 205, yang baru dimulai pada April 2024, telah mencapai progres 6,468 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
-
Bagaimana proses pembangunan jalan tol pertama? Begitu idenya diterima dan mendapatkan izin dari pemerintah, Puricelli memulai proses konstruksinya yang berhasil diselesaikan daam waktu 15 bulan. Tercatat tepat di tangga 21 September 1924, jalan tol pertama ini resmi dibuka di kota Lainate yang sekaligus menjadi jalan tol pertama di dunia.
-
Dimana Tol Puncak akan dibangun? Selain Tol Bosicuba, pemerintah juga akan membangun Tol Puncak sepanjang 51 kilometer, mulai dari Caringin, Megamendung hingga Cianjur.
"Pada saatnya nanti, yang harus dijamin terutama adalah di sisi bawahnya (Tol Jakarta-Cikampek eksisting), itu harus betul-betul clear. Itu nomor satu beliau memesankan begitu," ujar dia, Kamis (21/3).
Kendati demikian, ia menyampaikan, progres pengerjaan Tol Japek II Elevated kini membaik. Ini lantaran pasokan tiang pancang baja (steel girder) dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah dipercepat.
"Sekitar dua minggu yang lalu kan sudah di-speed up itu. Mungkin dari 6-8 trailer kemudian sekarang sudah 20-30 trailer per hari. Itu sangat luar biasa," sebut dia.
"Tapi sekali lagi memang kita akan pantau terus. Kalau pak Menteri nanti pesanannya dari KKJTJ (Komisi Keamanan Jembatan dan Tidak Jalan) akan turun memeriksa, baru setelah itu kita akan membuat statement resmi mengenai bisa tidaknya," tambahnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaJalan tersebut belum dilengkapi rambu-rambu lalu lintas yang memadai, termasuk Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
Baca SelengkapnyaProgres pengerjaan Tol Bocimi Seksi II sudah di atas 95 persen.
Baca SelengkapnyaAturan itu tak akan diubah demi keselamatan masyarakat yang melintas dan meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Baca SelengkapnyaBeberapa proyek yang masih dalam proses kajian, seperti tol Puncak dan tol dari Kulonprogo menuju Cilacap, termasuk dalam kebijakan penghentian ini.
Baca SelengkapnyaTol Puncak-Cianjur itu memang sudah ada petanya. Tinggal dilaksanakan saja.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur tersebut memang telah memperlancar arus transportasi, memangkas waktu perjalanan hingga 50 persen.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan tol ke stasiun masih tahap pengukuran.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kondisi jalan tol dapat lebih dirasakan apabila menggunakan sepeda motor. Oleh karena itu, dia memilih naik motor untuk meninjau jalan tol IKN.
Baca SelengkapnyaJasamarga telah menyiapkan prosedur mitigasi seperti pengalihan arus lalu lintas yang terdampak.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR bersama mitra kerja BUJT terus bekerja sama melanjutkan pembangunan jalan tol. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan jalan
Baca Selengkapnya