Pembantu rumah tangga pembeli utama kosmetik palsu
Merdeka.com - Pembantu rumah tangga menjadi pelanggan utama kosmetik palsu. Itu berdasarkan survei terkini terkait peredaran obat dan kosmetik palsu yang dibuat oleh Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
"Kosmetik palsu ini berbahaya," ucap Ketua Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) Widya Buenastuti saat Talkshow tentang bahaya obat dan kosmetik palsu, di Jakarta, Selasa (20/5).
Menurut Widya, peredaran obat dan kosmetik palsu di Tanah Air semakin mengkhawatirkan. Sayangnya, Dia tak memiliki data pasti mengenai seberapa banyak obat dan kosmetik palsu beredar di pasaran.
-
Kenapa konsumen tertarik dengan harga murah? Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce.
-
Kenapa banyak produk skincare ilegal yang beredar? Sayangnya, banyak produk berbahaya yang juga ikut beredar di pasaran.
-
Produk kosmetik apa yang mengandung bahan terlarang? Sebanyak 285 produk (6 persen dari total produk yang diteliti) mengandung bahan terlarang, termasuk masker rambut, kondisioner, lip liner, dan eyeliner.
-
Mengapa kosmetik berbahaya? Produk yang tidak memiliki izin ini berarti belum melalui uji keamanan dan efektivitas, sehingga risiko mengandung bahan berbahaya lebih tinggi.
-
Kenapa memilih parfum berkualitas tapi murah? Parfum berkualitas tak perlu mahal; banyak yang wangi dan tahan lama dengan harga terjangkau.
-
Bagaimana kandungan kosmetik berbahaya? Produk yang mengandung bahan kimia ini biasanya menampilkan hasil instan namun berisiko merusak kulit dalam jangka panjang.
Berdasarkan survei, alasan utama yang membuat obat dan kosmetik palsu masih laris manis adalah karena harganya yang murah. Selain itu, penjual memanfaatkan ketidaktahuan konsumen.
"Konsumen dalam kondisi ini tentunya menjadi korban yang tentunya telah dirampas hak-haknya," tegasnya.
Terkait itu, Widya memberikan sejumlah saran agar konsumen terhindar dari obat dan kosmetik palsu. Antara lain, membeli di toko resmi, mengecek nomor registrasi.
"Kemudian lihat kemasan sesuai dengan kemasan disetujui BPPOM. Ada nggak keterangan siapa produsennya. Ini sudah terlindung dalam UU Perlindungan konsumen."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat perbuatan tak sengaja, Ia harus ganti rugi produk seharga jutaan rupiah yang pecah tersebut.
Baca SelengkapnyaBisnis seperti ini mengandung risiko berubah menjadi prostitusi atau transaksi layanan seksual.
Baca SelengkapnyaSosok Fuja Fauziah curi perhatian lantaran menggelapkan uang toko tempatnya bekerja sebesar Rp1,3 miliar.
Baca SelengkapnyaMengenal fenomena efek lipstik yang menjangkiti banyak orang disaat ekonomi sulit. Ternyata ini sebabnya.
Baca SelengkapnyaSebaiknya kita lebih selektif membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Baca SelengkapnyaSaat membeli skincare dan kosmetik jangan lupa untuk selalu melihat kandungannya karena ada beberapa bahan yang bisa membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaAkun tiktok @mybeautystore15_ mengunggah video yang berisi curhatannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap biang kerok penyaluran pupuk subsidi langka buat petani.
Baca SelengkapnyaPenyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka
Baca SelengkapnyaSeorang wanita membagikan pengalamannya saat menerima paket dari kurir
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pelumas Indonesia sangat mewaspadai produk oli palsu di pasaran. Merugikan pabrikan dan konsumen.
Baca Selengkapnya