Pembaruan Perangkat Jadi Alasan Boeing Larang Terbang Pesawat 737 Max 8
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan, pengoperasian Boeing 737 MAX 8 sengaja diberhentikan lantaran Boeing akan melakukan pembaruan perangkat lunak atau software.
Adapun pada 14 Maret 2019 lalu, Federal Aviation Administration (FAA) Telah mengirimkan surat edaran kepada Kementerian Perhubungan terkait larangan pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8.
"Sejak 14 Maret kami meminta semua 737 MAX 8 kami grounded sampai info lebih lanjut dari FAA karena modifikasi software pesawat," jelas Polana di Jakarta, Senin (18/3).
-
Apa yang terjadi pada satelit Boeing? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
-
Kenapa satelit Boeing meledak? Ledakan ini terjadi secara mendadak dan disebabkan oleh sebuah anomali yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
-
Siapa yang terganggu mode pesawat? 'Memang bukan masalah besar, tapi cukup mengganggu ketika sedang mencatat instruksi penting,' tambahnya.
-
Dimana satelit Boeing meledak? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Siapa yang mengoperasikan satelit Boeing? Dikutip dari laman The Boeing Company pada hari yang sama, satelit yang meledak adalah IS-33e yang dioperasikan oleh Intelsat di Amerika Serikat.
Dia menceritakan kilas balik, di mana FAA menerbitkan surat edaran Continuous Airworthiness Notification to the International Community (CANIC) tertanggal 13 Maret 2019, yang menjadi dasar pemberhentian operasi pesawat Boeing 737 MAX 8.
Larangan ini ditujukan bagi pihak maskapai nasional yang membeli pesawat Boeing 737 MAX 8 seperti Garuda Indonesia dan Lion Air, namun tidak berlaku bagi penerbangan non komersil. Meski demikian, dirinya belum bisa menentukan kapan pembaharuan perangkat lunak pesawat ini bisa direalisasikan.
"Boeing ini sudah ada jadwal modifikasi software -buat, dan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (Kementerian Perhubungan) sedang koordinasi dengan otoritas aviasi Singapura terkait sikap kita atas isu ini," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga pesawat Boeing baru berkisar antara USD89 juta hingga USD440 juta atau setara Rp1,3-Rp6,8 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaCopa Airlines adalah sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Panama City, Panama, dan melayani penerbangan nasional Panama.
Baca SelengkapnyaPenumpang pesawat di seluruh dunia menghadapi penundaan, pembatalan penerbangan, dan kesulitan saat check-in karena bandara terjebak dalam pemadaman IT.
Baca SelengkapnyaHingga kini sudah lebih dari 300 penerbangan telah dibatalkan akibat insiden terlepasnya pintu jendela pesawat di udara.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaMaskapai asal Amerika Serikat Alaska Airlines tengah disorot usai insiden jendela pesawat lepas di udara. Ternyata ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaPesawat Alaska Airlines ini membawa 177 penumpang dan kru, berhasil mendarat darurat dengan selamat.
Baca SelengkapnyaDampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca Selengkapnya