Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembayaran elektronik Indonesia kalah dibanding Malaysia dan India

Pembayaran elektronik Indonesia kalah dibanding Malaysia dan India Ilustrasi kartu kredit. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock/dean bertoncelj

Merdeka.com - Persentase pembayaran elektronik dari total pembayaran konsumen di Indonesia saat ini masih sebesar 25 persen. Angka ini masih rendah jika dibandingkan negara-negara Asia lainnya, seperti Malaysia, India, China, Singapura, dan Korea Selatan.

"Kalau dilihat dari point of sale (POS) per 1.000 populasi, Indonesia masih jauh di bawah. Kita masih belum cukup banyak menyediakan EDC (electronic data capture) untuk pembayaran debit, dan potensi itu sangat besar," kata Pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/10).

Menurutnya, kunci di balik kesuksesan perkembangan pembayaran digital di negara lain, seperti China dan India adalah platform agnostik yang berarti negara tersebut harus bermain dengan berbagai macam institusi keuangan atau perbankan. Selain itu, harus menjunjung tinggi kemudahan penggunaan, pembiayaan terjangkau, dan tersebar di mana-mana.

Orang lain juga bertanya?

Meski demikian, ada tantangan dalam perekonomian digital di Indonesia. Pertama, masih sedikit masyarakat yang mengakses ke kredit formal. Padahal, akses kredit adalah hal yang penting untuk memajukan UMKM ke jenjang kelas menengah.

"Selain itu, kedua, cash on delivery juga sudah mulai turun. Market place kita semua sudah menggunakan escross system jadi ini lebih banyak dan aman, namun kebanyakan pembayaran masih melalui transfer bank yang merepotkan," imbuhnya.

Ketiga, sebagian besar pedagang tradisional tidak terdaftar dan tidak menggunakan akun bank untuk usaha mereka. Sehingga sektor keuangan tidak bisa mengakses bisnis mereka karena tidak ada transparansi.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penetrasi Asuransi di Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia dan Thailand, Apa Penyebabnya?
Penetrasi Asuransi di Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia dan Thailand, Apa Penyebabnya?

Literasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Blak-blakan soal Masyarakat Mulai Tinggalkan Transaksi Pakai Kartu ATM
Gubernur BI Blak-blakan soal Masyarakat Mulai Tinggalkan Transaksi Pakai Kartu ATM

Masyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.

Baca Selengkapnya
Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya
Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya

PISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, 70 Persen Penduduk ASEAN Ternyata Tidak Punya Rekening Bank
Mengejutkan, 70 Persen Penduduk ASEAN Ternyata Tidak Punya Rekening Bank

Rosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat.

Baca Selengkapnya
Segini Kecepatan Internet di Indonesia Versi Terbaru OpenSignal
Segini Kecepatan Internet di Indonesia Versi Terbaru OpenSignal

OpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok

Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.

Baca Selengkapnya
Pengguna QRIS Terus Meningkat, Kartu Debit dan Kredit Terancam Hilang?
Pengguna QRIS Terus Meningkat, Kartu Debit dan Kredit Terancam Hilang?

Kehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Entepreneur Hub, Jurus Pemerintah jadi Indonesia Negara Maju 2045
Entepreneur Hub, Jurus Pemerintah jadi Indonesia Negara Maju 2045

Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya
PD Pasar Jaya: Pedagang Pakai QRIS Belum sampai 50 Persen, Ini Alasannya
PD Pasar Jaya: Pedagang Pakai QRIS Belum sampai 50 Persen, Ini Alasannya

Padahal perkembangan teknologi di ibu kota jauh lebih cepat

Baca Selengkapnya
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek

Terdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Gratis, Transaksi QRIS Tetap Tembus Rp49,65 Triliun
Tak Lagi Gratis, Transaksi QRIS Tetap Tembus Rp49,65 Triliun

Meskipun per tanggal 1 Juni Bank Indonesia telah menetapkan kebijakan tarif 0,3 persen kepada merchant pengguna QRIS.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara Asean Paling Banyak Pengangguran, Indonesia Nomor Berapa?
Daftar Negara Asean Paling Banyak Pengangguran, Indonesia Nomor Berapa?

Pengangguran terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah lapangan kerja yang tersedia dan laju pertumbuhan penduduk.

Baca Selengkapnya