Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembentukan anak usaha Merpati dituding hanya proyek akal-akalan

Pembentukan anak usaha Merpati dituding hanya proyek akal-akalan Merpati. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pembentukan anak perusahaan Merpati Nusantara Airlines melalui Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak swasta dituding merupakan proyek akal-akalan saja. Pasalnya, tidak diketahui secara jelas bagaimana pembagian saham dan deviden perusahaan nantinya.

Merpati telah berencana membuat anak perusahaan dengan menggandeng dua investor swasta yakni PT Bentang Gemilang Persada dan PT Amagedon. Anak perusahaan tersebut nantinya bernama Merpati Avation Service yang bergerak di bisnis penerbangan juga.

Pembentukan anak usaha tanpa disertai uji kelaikan yang gamblang justru berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari. Pada akhirnya, BUMN tersebut bakal membutuhkan suntikan dana modal dari APBN. Sama seperti perusahaan induknya.

"Pertama, pembentukan anak perusahaan yang diberikan swasta yang cuma dikasih penerbangan perintis itu menguntungkan atau tidak. Atau bisa menggunakan penerbangan umum. Ujung-ujungnya setor modal lagi, atau diberikan injection seperti kasus century. Ini akal-akalan saja," ujar Ketua BUMN Watch, Naldy Nazar saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (28/1).

Menurutnya, membuat anak perusahaan baru tidak akan menguntungkan sama sekali. Merpati disarankan merger dengan Garuda Indonesia. "Ini bisa jadi kepentingan politik saja. Mending lepas saja sekalian Merpati ke swasta, sudah beres," katanya.

Dalam penyelesaian karut marut kasus utang Merpati, pemerintah juga harus bersikap tegas dalam menentukan prinsip perusahaan. Apakah itu berorientasi keuntungan atau layanan jasa publik.

Dia mengaku menhub selama ini menyatakan Merpati merupakan maskapai penerbangan untuk rute perintis. Padahal, rute perintis tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan.

"Jadi BUMN-BUMN yang merugi itu sebaiknya di merger. Seperti Nindya Karya, Wijaya Karya itu kan sama satu bidang, pengerjaan sama. Kenapa tidak digabung saja," ucapnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
IDSurvey Gandeng Kejagung Cegah 'Permainan' Mutu dan Kuantitas Barang Jasa Pembangunan Nasional
IDSurvey Gandeng Kejagung Cegah 'Permainan' Mutu dan Kuantitas Barang Jasa Pembangunan Nasional

Pengembangan dan pelaksanaan bisnis IDSurvey tersebut perlu berjalan dalam koridor perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
KPK Duga Aliran Uang Korupsi PT Amarta Karya Mengalir ke Airnav Indonesia
KPK Duga Aliran Uang Korupsi PT Amarta Karya Mengalir ke Airnav Indonesia

Sumber di internal KPK membenarkan adanya dugaan uang korupsi proyek fiktif Amarta Karya mengalir ke Airnav Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Proyek Tol MBZ, Ketua Panitia Lelang Proyek Akui Tak Punya Sertifikat Keahlian
Kasus Korupsi Proyek Tol MBZ, Ketua Panitia Lelang Proyek Akui Tak Punya Sertifikat Keahlian

Ketua panitia lelang juga mengaku mengetahui terdapat pekerja yang memiliki sertifikat keahlian pelelangan atau tidak di PT Jasa Marga.

Baca Selengkapnya
Kejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan
Kejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan

Empat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.

Baca Selengkapnya
Kemenhub soal Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Sedang Dikaji, Membebani Anggaran Negara atau Tidak
Kemenhub soal Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Sedang Dikaji, Membebani Anggaran Negara atau Tidak

Kementerian Perhubungan sedang melakukan studi kelayakan atau feasibility study untuk memastikan apakah proyek ini dapat membawa manfaat untuk rakyat.

Baca Selengkapnya