Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemda desak revisi perjanjian investasi warisan zaman Orba

Pemda desak revisi perjanjian investasi warisan zaman Orba tambang. shutterstock

Merdeka.com - Kabupaten Kutai Timur menganggap sengketa yang terjadi antara Churchill Mining Plc dengan Indonesia di Badan Arbitrase Internasional, muncul akibat kebijakan zaman Orde Baru. Di era Presiden Soeharto, memang dilakukan Bilateral Investment Treaty (BIT), salah satunya dengan Inggris dan Australia.

Bupati Kutai Timur Isran Noor menyatakan, Churchill berhasil memanfaatkan celah hukum di BIT, yang mengatakan 'pemerintah bersedia (hereby consent) untuk menjalani arbitrase bila ada sengketa investasi'. Perjanjian yang dibuat puluhan tahun lalu itu, sangat melemahkan Indonesia karena hak investor asing lebih banyak.

"Kita maklum, BIT itu ditandatangani saat posisi Indonesia lemah dan membutuhkan investasi asing," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (4/3).

Menggunakan BIT untuk memperkuat gugatan itu juga menjadi alasan Planet Mining Pte Ltd turut menggugat Indonesia. Perusahaan Australia itu, pada 2010 saat kasus ini pertama disidangkan, tak pernah berurusan dengan Kutai Timur.

Kini, Planet mendadak ikut meminta ganti rugi. Dari penelusuran Pemda Kutai Timur, perusahaan tambang itu belum lama dibeli Churchill. Nama perseroan disertakan dalam gugatan, karena Indonesia-Australia terikat pada BIT.

"Jadi Planet itu dibeli Churchill, tujuannya sepertinya untuk memperkuat, memback-up, siapa tahu bisa menambah argumen di ICSID," tuding Isran.

Lebih jauh lagi, gugatan Churchill yang sebelumnya kalah di level PTUN Samarinda hingga Mahkamah Agung dimungkinkan berlanjut karena ada frasa persetujuan di Surat Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam beleid itu, memang ada kata-kata 'pemerintah Indonesia bersedia mengikuti penyelesaian ketentuan ICSID'.

Untuk ke depan, supaya investor asing tak mudah menggugat padahal sudah terbukti bersalah di level PTUN, pemda Kutai Timur mengingatkan pemerintah pusat agar merevisi BIT.

"Sudah saatnya kita renegosiasi BIT, jika perlu, kita tiadakan BIT," kata Isran.

Dia menuturkan, BIT dengan Eropa juga banyak dilakukan oleh negara Amerika Latin maupun Timur Tengah. Nyatanya, negara-negara itu kini banyak yang meninggalkannya karena sangat bernuansa kolonial dan merugikan.

Isran mencontohkan Brasil yang tak lagi sudi melaksanakan BIT. "Termasuk Arab Saudi, ada BIT dengan negara lain, tapi mereka menetapkan komoditas strategis seperti minyak, tidak masuk atau akan disepakati dalam BIT tersebut," ungkapnya.

Sengketa ini bermula saat pada 2008, Pemda Kutai Timur menyita alat berat PT Ridlatama Group, perusahaan lokal tambang batu bara yang dibeli 75 persen sahamnya oleh Churchill. Akuisisi itu dianggap tidak sah, karena perusahaan asing tak boleh langsung mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) tanpa membentuk entitas bisnis lokal. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat

PBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Protes Kebijakan GMT Berpotensi Ganggu Hilirisasi di Indonesia
Menteri Bahlil Protes Kebijakan GMT Berpotensi Ganggu Hilirisasi di Indonesia

Penerapan kebijakan tersebut dinilai hanya menguntungkan negara maju yang daya saing investasinya lebih kuat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Ngegas Gebrak Podium Dicecar Media Asing Soal Beri Izin Ormas Kelola Tambang
VIDEO: Bahlil Ngegas Gebrak Podium Dicecar Media Asing Soal Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Bahlil Lahadalia menampik tudingan pemberian izin kelola lahan tambang bagi ormas sebagai bentuk janji politik

Baca Selengkapnya
Bappebti Beri Sinyal Bakal Evaluasi Pajak Kripto Guna Kurangi Beban Investor
Bappebti Beri Sinyal Bakal Evaluasi Pajak Kripto Guna Kurangi Beban Investor

Upaya tersebut diperlukan untuk menjaga peluang pertumbuhan pasar kripto domestik yang baru berkembang.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia

Memanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Terungkap, Begini Cerita di Balik Keluarnya Izin Ormas Keagamaan untuk Kelola Tambang
Akhirnya Terungkap, Begini Cerita di Balik Keluarnya Izin Ormas Keagamaan untuk Kelola Tambang

Tak hanya pada konteks memerdekakan bangsa, ormas keagamaan disebut punya peran penting dan berada di posisi garda terdepan untuk mempertahankan kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Cabut 2.051 IUP, Bahlil Bongkar Trik 'Nakal' Pengusaha Tambang
Cabut 2.051 IUP, Bahlil Bongkar Trik 'Nakal' Pengusaha Tambang

Menteri Bahlil cabut 2.051 Izin Usaha Tambang (IUP) dan bongkar trik nakal pengusaha tambang.

Baca Selengkapnya
Karena Hal Ini yang Bikin Ormas Tidak Tepat Kelola Tambang
Karena Hal Ini yang Bikin Ormas Tidak Tepat Kelola Tambang

Asal memberi izin kelola tambang ke Ormas yang tidak memiliki kompetensi bisa merugikan sumber daya alam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PBNU Keras! Ada Masalah Serius Dalam Pengelolaan SDA, Minta Cooling Down Kasus Rempang
VIDEO: PBNU Keras! Ada Masalah Serius Dalam Pengelolaan SDA, Minta Cooling Down Kasus Rempang

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan sejumlah rekomendasi usai melakukan munas dan konbes 2023.

Baca Selengkapnya
Sejarawan: Pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno Relevan dengan Situasi saat Ini
Sejarawan: Pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno Relevan dengan Situasi saat Ini

Dia menyakini belum ada yang bisa menandingi pemikiran Bung Karno dalam pleidoi Indonesia Menggungat tersebut.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor

Hal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal

Baca Selengkapnya
Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN
Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dikhawatirkan mengusir masyarakat adat dari tanahnya.

Baca Selengkapnya