Pemda diminta lebih proaktif kendalikan inflasi
Merdeka.com - Pemerintah daerah diminta terlibat lebih aktif mengendalikan inflasi. Dengan begitu, pemerintah pusat optimis inflasi tahun ini bisa dijaga dikisaran 4 persen plus minus 1 persen.
"Ini penting agar pemda tidak hanya tahu inflasi sekian, tapi proaktif agar mengendalikan harga barang terutama kalau ada gangguan pasokan, biasanya volatile food jadi penyebab inflasi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat menandatangani nota kesepahaman peningkatan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (21/4).
Menurut Hatta, selama ini TPID cukup berperan baik dalam membantu pemerintah mengendalikan inflasi. Saat ini, pemerintah sudah memiliki 201 TPID di seluruh Indonesia.
-
Kenapa penting memahami inflasi? Memahami konsep inflasi sangat penting karena fenomena ini mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, mulai dari daya beli masyarakat, nilai tabungan, hingga kebijakan moneter pemerintah.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Apa yang ditekankan Mendagri terkait inflasi? 'Faktanya terjadi inflasi, kenaikan, meskipun tidak terlalu tinggi. Artinya, menurut saya, daya beli masyarakat masih cukup terjangkau,' ungkap Mendagri.
-
Kenapa Tito Karnavian mengingatkan Pemda untuk memonitor inflasi? 'Artinya apa? Ini daerah-daerah ini masyarakatnya sudah susah, kita tidak bisa mengambil patokan gembira dengan angka 3 persen nasional,' ungkapnya.
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
"Tim ini sangat penting maka secara dini pemerintah daerah dan dibantu pemerintah pusat melakukan koreksi ataupun memperlancar distribusi bahan-bahan penyebab inflasi," kata Hatta.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengapresiasi peran TPID dalam mengendalikan inflasi tahun lalu yang hanya 8,38 persen. Padahal, ekonomi Indonesia saat itu mendapat ujian penaikan harga BBM subsidi.
Sebagai perbandingan, ketika harga jual BBM dinaikkan pada 2008, inflasi melonjak hingga 11 persen.
"Forum tim pengendalian inflasi memberi masukan tarif angkutan provinsi. Di daerah dapat dihindari penaikan tarif, setelah pokjanas TPID, melalui surat edaran mendagri kepada pemda mengantisipasi gejolak harga yang terjadi," kata Agus.
Dia mengusulkan agar dibentuk sekretariat nasional tim pengendali inflasi. Ini menyusul langkah Badan Pusat Statistik menambah jumlah daerah survei indeks harga konsumen dari 66 kota menjadi 82 kota.
"TPID perlu diperkuat dengan peningkatan sumber daya manusia, termasuk penyediaan sekretariat," ujarnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
42 daerah yang tidak menyampaikan laporan harian pengendalian inflasi sepanjang minggu ketiga Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPenanganan inflasi umumnya menggunakan instrumen perbankan.
Baca SelengkapnyaGuna mengendalikan harga komoditas, perlunya langkah preventif dari pemerintah pusat dan Pemda.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingatkan, tingkat kenaikan harga atau inflasi menjelang hari besar keagamaan Ramadan.
Baca SelengkapnyaBeberapa komoditas yang menjadi perhatian khusus dalam rapat tersebut yaitu minyak goreng dan bawang merah, yang terus mengalami kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaPrabowo turut mengapresiasi langkah beberapa daerah seperti Provinsi Sumatra Selatan.
Baca SelengkapnyaTomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca SelengkapnyaAngka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi YoY 3,00 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca SelengkapnyaDalam proses ini, Tito mengindikasikan adanya kepala daerah yang tidak mampu mengendalikan inflasi, dan mereka akan mendapatkan sanksi.
Baca SelengkapnyaRealisasi APBD masih sangat kecil baru sekitar 31 persen untuk kabupaten/kota dan 41 persen untuk provinsi.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi tahunan (Year-on-Year) pada bulan September 2024 mencapai 1,84 persen.
Baca Selengkapnya