Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Ajak Bekerja dari Bali, ini Alasannya

Pemerintah Ajak Bekerja dari Bali, ini Alasannya Bali. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo R.M. Manuhutu, mengungkapkan kondisi perekonomian Bali yang masih tertekan menjadi salah satu alasan utama menggulirkan rencana Work From Bali. Program ini akan diimplementasikan di Kemenko Marves yang dipimpin oleh Luhut Binsar Panjaitan dan kementerian di bawah koordinasinya.

Odo mengungkapkan rencana Work From Bali ini sudah dibahas sejak beberapa bulan lalu. Program ini disebut bukan satu-satunya upaya pemerintah untuk mengembalikan perekonomian Bali seperti sedia kala pasca pandemi Covid-19.

"Yang ingin dijaga keseimbangannya adalah penanganan Covid-19 dan juga pertumbuhan ekonominya," kata Odo dalam konferensi pers pada Sabtu (22/5).

Orang lain juga bertanya?

Mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Odo mengatakan bahwa proses vaksinasi yang paling cepat dan tinggi di Indonesia adalah di Bali. Hal ini sengaja dilakukan oleh pemerintah agar bisa menimbulkan rasa percaya bahwa Bali sebagai destinasi wisata merupakan tempat yang aman untuk berkunjung.

Setelah upaya menumbuhkan kepercayaan wisata di Bali, pemerintah pun menguatkannya dengan program Work From Home. Perekonomian Bali selama pandemi Covid-19 disebut sangat tertekan.

"Kita lihat bahwa terjadi kontraksi yang cukup dalam di Bali 9,35 persen. Triwulan pertama juga masih terkontraksi, artinya terjadi penurunan aktivitas ekonomi," jelas Odo.

Pengusaha Hotel Kesulitan Keuangan

Banyak hotel di Bali beroperasi dengan hanya kapasitas berkisar 8 hingga 10 persen. Tingkat okupansi 10 persen tersebut pada dasarnya tidak cukup untuk membayar gaji karyawan, bayar listrik, dan juga maintenance. Sebuah hotel untuk bisa membayar maintenance, paling tidak tingkat okupansinya harus 30 sampai 40 persen.

Berdasarkan pengalamannya, ada seorang pegawai hotel yang tidak bekerja selama empat bulan dan hanya mengandalkan uang tabungan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Begitu pemerintah melakukan kegiatan di hotel tersebut, okupansi hotel naik hingga 50 persen dan pegawai tersebut direkrut kembali.

Oleh sebab itu, program Work From Bali pun dinilai akan bisa membantu menyelamatkan sektor pariwisata Bali. Hal ini sangat penting karena tulang punggung dari perekonomian Bali adalah pariwisata dengan kontribusi sekira 56 persen.

"Tulang punggung dari pariwisata adalah akomodasi dan akomodasi di Bali terdapat 140 ribu kamar. Bayangkan kalau itu semua hanya terisi kurang dari 10 persen. Artinya, banyak teman-teman tenaga kerja di Bali yang tidak bekerja selama 10 sampai 14 bulan," ungkapnya.

Reporter: Andina Librianty

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bappenas: Bali Utara Dirancang Jadi Pusat Dirgantara Indonesia Timur
Bappenas: Bali Utara Dirancang Jadi Pusat Dirgantara Indonesia Timur

Dengan dilakukannya pengembangan industri kedirgantaraan di Kabupaten Buleleng, maka ketimpangan antara Bali Utara dengan Bali Selatan dapat menurun.

Baca Selengkapnya
KSP Moeldoko Nilai Pembangunan Bandara Bali Utara Tak Bisa Ditunda
KSP Moeldoko Nilai Pembangunan Bandara Bali Utara Tak Bisa Ditunda

Kata Moeldoko persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan melainkan karena kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Hadiri ICIOG 2023, Sri Mulyani Minta Pengusaha Migas Habiskan Uang di Bali
Hadiri ICIOG 2023, Sri Mulyani Minta Pengusaha Migas Habiskan Uang di Bali

International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 digelar di Bali.

Baca Selengkapnya
Upah di Bali Hanya Rp3 Juta per Bulan, Pekerja Keberatan Jika Harus Dipotong 3 Persen untuk Tapera
Upah di Bali Hanya Rp3 Juta per Bulan, Pekerja Keberatan Jika Harus Dipotong 3 Persen untuk Tapera

Kebijakan Tapera kurang tepat bila di Bali, kendati mayoritas pekerja di Bali rata-rata memiliki rumah di kampung.

Baca Selengkapnya
KEK Sanur Dapat Suntikan Investasi Rp10,3 Triliun, Berpotensi Serap 43 Ribu Pekerja
KEK Sanur Dapat Suntikan Investasi Rp10,3 Triliun, Berpotensi Serap 43 Ribu Pekerja

Investasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.

Baca Selengkapnya
Wamenaker: Peningkatan SDM Diperlukan untuk Perluas Kesempatan Kerja
Wamenaker: Peningkatan SDM Diperlukan untuk Perluas Kesempatan Kerja

Alasan perluasan pekerja ke luar negeri itu dikarenakan kurangnya kesempatan bekerja di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Megawati Kritik Pariwisata Bali Amburadul, Begini Respons Koster
Megawati Kritik Pariwisata Bali Amburadul, Begini Respons Koster

Megawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.

Baca Selengkapnya
Strategi Menteri Sandiaga Uno Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru
Strategi Menteri Sandiaga Uno Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Menparekraf menekankan bahwa UMKM harus berada di garis depan

Baca Selengkapnya
Jokowi Target Jumlah Pengangguran Berkurang di 2025, Indef: Sulit Tecapai Jika Industri Tidak Tumbuh
Jokowi Target Jumlah Pengangguran Berkurang di 2025, Indef: Sulit Tecapai Jika Industri Tidak Tumbuh

Selain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kumpulkan Menteri dan Kepala Lembaga di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi Kumpulkan Menteri dan Kepala Lembaga di Istana, Ini yang Dibahas

Sandiaga Uno terlihat sudah menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Pemerataan Ekonomi di Bali, Gibran: Kita Kaji Pembangunan Bandara di Buleleng
Pemerataan Ekonomi di Bali, Gibran: Kita Kaji Pembangunan Bandara di Buleleng

, jadi kita kaji pembangunan bandara di Buleleng, agar muncul titik pertumbuhan ekonomi baru." ujar Gibran

Baca Selengkapnya
Kadin Sebut Pemerintah Harusnya Sediakan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun
Kadin Sebut Pemerintah Harusnya Sediakan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun

Shinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.

Baca Selengkapnya